Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Hal Terjadi Kalau Kamu Gak Pernah Nyalain Mobil Selama Seminggu

ilustrasi mobil (pexels.com/chaiya saleethong)
ilustrasi mobil (pexels.com/chaiya saleethong)

Mobil pribadi memang bukan kendaraan yang selalu dipakai setiap hari, apalagi buat kamu yang kerja dari rumah, punya kendaraan alternatif, atau sedang bepergian keluar kota. Tapi banyak orang yang gak sadar kalau membiarkan mobil diam terlalu lama tanpa dinyalakan bisa menimbulkan berbagai masalah. Meskipun seminggu terdengar singkat, efeknya bisa mulai terasa di beberapa komponen.

Mobil, seperti halnya tubuh manusia, butuh 'aktivitas' untuk tetap dalam kondisi prima. Saat mesin gak dinyalakan dan mobil gak bergerak, banyak bagian yang mulai mengalami penurunan performa, meski secara kasat mata mobil masih terlihat baik-baik saja. Nah, berikut ini adalah tujuh hal yang bisa terjadi kalau kamu gak menyalakan mobil selama seminggu. Beberapa di antaranya bisa bikin kamu keluar biaya ekstra!

1. Aki mulai kehilangan daya

ilustrasi mesin mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)
ilustrasi mesin mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)

Aki termasuk komponen yang paling cepat terdampak saat mobil gak dinyalakan dalam waktu lama. Saat mesin mati, beberapa sistem seperti alarm atau jam digital tetap bekerja dan mengonsumsi daya aki dalam jumlah kecil tapi konstan. Jika gak diisi ulang lewat proses pengisian saat mesin hidup, lama-lama daya aki bisa habis.

Dalam waktu seminggu, terutama kalau kondisi aki sudah gak prima, kamu bisa mengalami mobil susah dinyalakan atau bahkan mati total. Apalagi pada mobil-mobil modern yang menggunakan banyak fitur elektronik. Jadi, meskipun gak digunakan, usahakan tetap menyalakan mobil minimal dua hingga tiga kali seminggu untuk mengisi ulang daya aki.

2. Tekanan angin ban menurun

ilustrasi mobil (pexels.com/Pavlo Luchkovski)
ilustrasi mobil (pexels.com/Pavlo Luchkovski)

Ban mobil bisa kehilangan tekanan udara secara alami, bahkan tanpa ada kebocoran. Saat mobil gak bergerak dalam waktu lama, distribusi tekanan jadi gak merata karena seluruh beban kendaraan tertumpu di satu posisi. Hal ini bisa membuat ban bagian bawah sedikit mengempis dan berisiko munculnya flat spot atau titik datar di bagian ban.

Kondisi ini membuat ban jadi gak nyaman saat dipakai kembali karena terasa bergelombang atau bergetar saat mobil dijalankan. Kalau dibiarkan lebih lama, ban bisa rusak permanen dan harus diganti. Maka dari itu, pastikan tekanan ban selalu dicek, dan kalau bisa, geser sedikit posisi parkir mobil secara berkala supaya distribusi beban berpindah.

3. Pelumas mesin mengendap

ilustrasi seseorang service mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)
ilustrasi seseorang service mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)

Saat mesin mobil gak hidup selama beberapa hari, oli atau pelumas yang seharusnya melapisi komponen mesin bisa mulai mengendap ke bawah. Akibatnya, bagian atas mesin menjadi kering dan gak terlindungi dengan baik ketika mobil pertama kali dinyalakan kembali. Ini bisa menimbulkan gesekan awal yang cukup kasar dan mempercepat keausan komponen mesin.

Apalagi jika mobil dibiarkan dalam kondisi sangat dingin atau kelembapan tinggi, oli bisa mengalami perubahan tekstur. Walaupun gak langsung merusak mesin, kebiasaan seperti ini dalam jangka panjang bisa menurunkan umur mesin. Oleh karena itu, menyalakan mobil secara berkala gak hanya penting untuk aki, tapi juga untuk menjaga sirkulasi pelumas tetap aktif.

4. Karat mulai muncul di bagian logam tertentu

ilustrasi aki mobil (freepik.com/senivpetro)
ilustrasi aki mobil (freepik.com/senivpetro)

Bagian logam pada mobil, terutama yang berada di area kolong atau dekat roda, sangat rentan terkena karat jika mobil dibiarkan gak bergerak dalam kondisi lembap. Meski mobil diparkir di garasi, kelembapan udara tetap bisa memicu reaksi oksidasi. Apalagi jika sebelumnya mobil terkena hujan atau genangan, lalu gak dibersihkan sebelum disimpan.

Karat yang dibiarkan bisa menyebar dan memperlemah struktur logam di sekitarnya, bahkan bisa menjalar ke bagian sasis atau knalpot. Dalam beberapa kasus, baut dan mur juga bisa mengunci karena karat, membuat perawatan rutin jadi lebih sulit. Jadi, sebelum menyimpan mobil untuk waktu lama, pastikan kondisinya kering, bersih, dan bila perlu dilapisi pelindung anti karat.

5. Rem bisa menempel atau menggigit cakram

ilustrasi mobil (pexels.com/Emrah AYVALI)
ilustrasi mobil (pexels.com/Emrah AYVALI)

Sistem rem, terutama rem cakram, bisa mengalami perlekatan ringan jika dibiarkan diam terlalu lama. Hal ini terjadi karena permukaan cakram dan kampas rem yang saling bersentuhan bisa 'lengket' karena kelembapan. Akibatnya, saat mobil akan dipindahkan, roda terasa berat atau rem terdengar seperti nyangkut.

Risiko ini meningkat kalau mobil diparkir di area terbuka dan lembap atau habis terkena air. Bahkan setelah hanya seminggu, kamu bisa mendengar suara berdecit atau seret saat mobil mulai dijalankan. Untuk mencegahnya, kamu bisa sesekali gerakkan mobil sedikit maju-mundur, atau lepas rem tangan jika parkir di area yang datar dan aman.

6. Bahan bakar bisa mengalami oksidasi

ilustrasi mobil (pexels.com/Erik Mclean)
ilustrasi mobil (pexels.com/Erik Mclean)

Walaupun jarang disadari, bahan bakar yang mengendap terlalu lama di tangki juga bisa mengalami oksidasi. Proses ini terjadi ketika bahan bakar bereaksi dengan udara dan mulai terurai menjadi zat yang bisa merusak sistem pembakaran. Memang gak langsung terjadi dalam seminggu, tapi jika mobil sering gak dinyalakan, lama-lama performa mesin bisa terganggu.

Gejalanya bisa berupa suara mesin yang kasar, tenaga berkurang, atau emisi yang meningkat. Untuk mengurangi efek ini, pastikan kamu gak membiarkan tangki bahan bakar terlalu kosong, karena ruang kosong mempercepat oksidasi. Idealnya, isi tangki setengah atau lebih saat mobil gak dipakai lama, dan jangan biarkan bahan bakar mengendap lebih dari sebulan.

7. Interior mulai lembap dan berjamur

Iiustrasi interior mobil (pexels.com/Pixabay)
Iiustrasi interior mobil (pexels.com/Pixabay)

Mobil yang gak digunakan selama seminggu dan tertutup rapat bisa jadi sarang kelembapan, apalagi jika ada sisa air di karpet atau jendela yang sedikit terbuka. Udara yang terperangkap bisa menyebabkan kondensasi, yang lama-lama jadi tempat ideal untuk tumbuhnya jamur dan bau tak sedap. Karpet, jok, dan bagian plafon mobil bisa menjadi lembap dan sulit dibersihkan.

Jamur gak hanya membuat interior tampak kotor, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan, terutama buat kamu yang sensitif terhadap spora. Untuk mencegahnya, pastikan interior mobil benar-benar kering saat disimpan. Kamu juga bisa meletakkan penyerap kelembapan di dalam kabin, atau sesekali buka pintu untuk menukar sirkulasi udara meski mobil gak digunakan.

Meninggalkan mobil dalam keadaan mati selama seminggu atau lebih bukan hal yang sepele. Meski kelihatannya aman-aman saja, banyak hal bisa terjadi diam-diam yang memperpendek umur kendaraan dan bahkan menguras kantong. Dari aki soak, ban mengempis, hingga interior berjamur, semua itu bisa muncul hanya karena mobil gak rutin dinyalakan.

Maka dari itu, kalau kamu tahu akan meninggalkan mobil dalam waktu lama, lakukan tindakan pencegahan. Minimal nyalakan mesin selama 10–15 menit setiap dua-tiga hari, cek tekanan ban, dan jaga kondisi interior tetap kering. Dengan sedikit perhatian ekstra, kamu bisa mencegah banyak kerusakan dan menjaga performa mobil tetap prima meski jarang dipakai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us