Perjalanan Panjilamakay Jualan Sambil Menghibur di TikTok

Dia menetap di Jimbaran lho. Anak TikTok pasti tau dia sih

Penutupan TikTok Shop tidak membuat pemilik akun @panjilamakay berhenti untuk berjualan dengan metode live streaming. Ide-ide kreatif yang dihadirkan dalam kontennya kerap menarik pengguna media sosial (medsos) untuk membeli produk yang ditawarkan.

Tidak mudah bagi pria yang tinggal di Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, ini untuk mengembangkan akunnya sampai seperti sekarang. Berawal dari pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pandemik COVID-19, membuat @panjilamakay harus kreatif untuk mendapatkan penghasilan. Terbukti, kreativitas dan kerja kerasnya membuahkan hasil.

Berikut cerita perjalanan @panjilamakay, hingga akhirnya menjadi akun berjualan yang menghibur dan digandungi pengguna TikTok.

Baca Juga: Kenalin Kreator Konten Komedi Itakimo Bali, Berawal dari Marching Band

1. Awalnya dia PHK karena pandemik. Lalu mencoba menawarkan produk dengan wajah datar

Perjalanan Panjilamakay Jualan Sambil Menghibur di TikTokPanjilamakay, pria yang berjualan sambil menghibur di TikTok. (Instagram.com/panjilamakay)

Namanya Panji Made Agung (29), orang di balik akun TikTok @panjilamakay yang kerap membuat konten berjualan sambil menghibur. Akun tersebut dijalankan bersama sang istri, Gita. Keduanya baru mulai merintis berjualan di TikTok pada November 2022. Gita menceritakan, awalnya jualan di TikTok karena suami terkena PHK akibat pandemik.

"Suami dulu kerja di Bandara Ngurah Rai. Setelah di-PHK, beliau coba bisnis akuarium sama temannya. Sempat laku beberapa saat, waktu zaman ikan cupang. Tapi kemudian redup lagi penjualannya. Akhirnya di 2022 nyoba jualan sama saya di TikTok," ungkap Gita saat diwawancara via direct message (DM) Instagram, Senin (16/10/2023).

Gita dan suaminya niatnya jualan seperti biasa di akun TikTok tersebut. Mereka masih jaim, selayaknya seller pada umumnya.

"Tapi live yang nonton masih sepi waktu itu. Akhirnya kami coba nunjukin pola interaksi berdua, apa adanya aja. Termasuk gaya suami yang suka bercanda pakai muka datar," ungkap Gita.

2. Berjualan sekaligus menghibur pengguna TikTok

Perjalanan Panjilamakay Jualan Sambil Menghibur di TikTokPanjilamakay, pria yang berjualan sambil menghibur di TikTok. (Instagram.com/panjilamakay)

Pada mulanya, Gita bersama suami menjual produk biskuit dan saus cokelat lewat live TikTok. Cara ini ternyata sangat efektif. Bahkan dalam sebulan, akun @panjilamakay pernah menjual 1.000 toples. Seiring berjalannya waktu, akun ini semakin ramai.

"Akhirnya kami juga ambil afiliasi atau menjual produk orang lain. Kalau terjual, kami dapat komisi. Jualnya produk macam-macam, dari makanan, snack, elektronik, alat rumah tangga, pakaian, dan sebagainya," kata Gita.

Apa yang dilakoninya, tidak sebatas berjualan. Namun menghibur pengguna TikTok dengan berbagai konten live yang dibuat.

"Jadi ibaratnya kami content creator atau influencer sekaligus penjual juga di TikTok. Pemasukan jadinya tidak cuma dari jualan, dari endorse juga. Walau penjualan naik turun, tapi sampai saat ini alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Gita.

3. Harus profesional. Siap menghadapi haters, dan tetap live walau TikTok Shop ditutup

Perjalanan Panjilamakay Jualan Sambil Menghibur di TikTokPanjilamakay, pria yang berjualan sambil menghibur di TikTok. (Instagram.com/panjilamakay)

Meskipun digandrungi para pengguna, Gita dan suaminya tidak bisa live di TikTok setiap hari. Dalam seminggu, paling tidak mereka hanya live tiga sampai empat kali.

"Tidak bisa live setiap hari, karena jualan seperti cara kami ini tidak mudah. Butuh ide-ide untuk menghibur," jelas Gita.

Menurutnya, ada beberapa tantangan dalam berjualan sambil live di TikTok. Misalnya, harus siap konsisten mengunggah video konten agar bisa fyp, dan mampu berinovasi mencari tema-tema hiburan untuk setiap sesi live. Kalau sudah fyp, maka secara otomatis live mereka jadi ramai.

Tantangan lainnya adalah harus bersikap profesional. Di saat suasana hati lagi baik atau tidak, mereka harus tetap berjualan sambil menghibur. Begitu juga harus siap menghadapi haters.

"Wajar ada yang suka dan tidak suka. Bagi yang tidak suka, biasanya kesal sama candaan kami. Lawakan kami dianggap tidak jelas, dan tidak akan maju katanya. Tapi sekarang kami udah bisa cuek menghadapinya," katanya.

Gita mengakui sangat menyayangkan TikTok Shop telah ditutup. Fitur ini benar-benar membantu para afiliator maupun penjual kecil seperti dirinya.

"Kalau masalah mengurangi barang impor dan memajukan usaha offline, rasanya terlalu jauh kalau ambil langkah TikTok Shop ditutup. Tapi walaupun TikTok Shop ditutup, kami akan tetap live menghibur."

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya