Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Alasan Membaca Saja Tidak Cukup, Perlu Kemampuan Memahami!

ilustrasi membaca berita (pexels.com/Ono Kosuki)
ilustrasi membaca berita (pexels.com/Ono Kosuki)

Membaca membuat kita dapat terpapar informasi baru. Dari menyimak poin yang dituliskan, kita bisa mengambil beberapa hal dari sana. Meskipun membaca adalah kegiatan yang sangat penting, namun ada hal lain pula yang gak kalah pentingnya dari membaca. Yaitu kejelian untuk memahami informasi maupun teks yang tertulis.

Banyak orang, meskipun mereka punya kemampuan membaca yang baik, namun masih kerap menemui kekeliruan dalam memahami informasi yang disajikan. Padahal, hal seperti itu bisa saja menimbulkan dampak buruk, entah untuk diri sendiri maupun orang lain.

Supaya kamu mau lebih teliti lagi dalam menyimak informasi yang dilihat, berikut ini dipaparkan tiga alasan mengapa kamu perlu memiliki kemampuan memahami yang baik, di samping kemampuan membacamu!

1. Agar terhindar dari salah menangkap informasi

ilustrasi membaca artikel (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi membaca artikel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau hanya sekadar membaca tanpa benar-benar memahaminya, ada peluang untuk kamu menjadi keliru dalam menangkap informasi yang dituliskan. Padahal, ini bisa menjadi bahaya. Ketika sedari awal sudah terpapar informasi yang salah, kemungkinan kamu akan terus terjebak dalam kekeliruan tersebut. Inilah kenapa perlu sekali untuk punya kemampuan memahami yang baik.

Tentu hal ini bukan berarti kamu harus menghabiskan waktumu untuk benar-benar fokus memahami setiap hal yang dibaca. Sebab, gak semua bacaan yang ada di dunia ini dapat relevan untuk hidupmu. Tapi, setidaknya hindari membaca sekilas agar dirimu tidak terperangkap dalam kesalahpahaman informasi.

2. Supaya orang lain tidak ikutan terkena kesalahan informasi

ilustrasi menunjukkan berita ke teman (pexels.com/William Fortunato)
ilustrasi menunjukkan berita ke teman (pexels.com/William Fortunato)

Pada pembahasan sebelumnya, sudah dijelaskan kalau membaca tanpa memahami dengan baik, dapat membuat kamu keliru dalam memahami informasinya. Bila hal tersebut terjadi, kamu sangat berpotensi membuat orang lain juga ikut terkena dampaknya.

Awalnya, informasi tersebut hanya kamu saja yang salah memahaminya. Tapi karena pada akhirnya kamu turut menyebarkan informasi salah tersebut ke orang lain, maka orang-orang tadi juga bakal ikutan keliru dalam memahaminya. Bahaya sekali kalau sampai hoaks atau kabar negatif yang belum terbukti kebenarannya, tersebar cepat hanya gara-gara kamu ikut berpartisipasi dalam menyebarluaskannya.

3. Agar tidak keliru dalam melontarkan argumen

ilustrasi adu argumen (pexels.com/fauxels)
ilustrasi adu argumen (pexels.com/fauxels)

Ketika berdebat memakai data yang sebenarnya diri sendiri tidak memahaminya atau keliru dalam menyerap informasi tersebut, dipastikan kamu akan merasakan malu bila nantinya terlibat dalam ajang perdebatan. Kamu akan malu saat mengetahui bahwa informasi yang dilontarkan itu sebagai opini atau pembenaran, ternyata adalah informasi yang salah atau keliru.

Jadi demi menghindari timbulnya rasa malu, kamu wajib memahami dengan baik informasi yang didapatkan dari berbagai sumber. Bukan cuma dibaca sekilas tanpa dipahami. Tapi sebisa mungkin luangkan waktu agar pemahamanmu terhadap bacaan tersebut semakin kuat, dan kamu siap untuk menjadikannya sebagai argumen di kemudian hari.

Dari menyimak pembahasan di atas, tentu kamu jadi tahu kalau kemampuan memahami itu sangat diperlukan ketika sedang membaca sebuah informasi. Jadi, jangan lagi asal cepat menyimpulkan suatu berita, hanya gara-gara cuma sekadar membaca judulnya atau tidak benar-benar memahami isinya. Kalau memang merasa ragu dengan sebuah informasi, lebih baik simpan sendiri saja informasi tersebut, dan tidak usah memberitahu atau menyebarkannya ke orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hay Lee
EditorHay Lee
Follow Us