5 Alasan Orangtua Harus Stop Melakukan Book Shaming ke Anak
Tidak semuanya harus dikekang lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini istilah book shaming menjadi populer di tengah usaha masyarakat dalam meningkatkan minat baca dan melek literasi. Istilah tersebut mengacu pada tindakan seseorang yang merendahkan selera baca orang lain, menganggap genre buku atau penulis tertentu lebih baik, atau melabeli orang lain hanya dari buku yang dibaca.
Pelaku book shaming bisa siapa saja, tak terkecuali para orangtua terhadap anaknya. Banyak sekali orangtua yang menghakimi bahkan melarang keras anak membaca buku favoritnya. Orangtua memaksanya agar membaca buku tertentu dengan dalih mendidik anak agar menjadi pintar dan berwawasan luas.
Tak jarang kalimat seperti, "Aduh nak, kamu tuh jangan keseringan baca komik nanti otakmu tumpul, lho!" atau "Kalau kamu bacaannya masih kayak gini, kamu bukan anak papa dan mama!" yang sering terlontar dari mulut orangtua sendiri itu sudah tergolong book shaming, lho!
Padahal, tindakan seperti itu jelas akan berakibat buruk bagi anak ke depannya. Berikut ini alasan mengapa orangtua harus berhenti melakukan book shaming terhadap anak.
Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Reading Slump, Ayo Rajin Baca Lagi!
Baca Juga: 5 Trik Lolos Beasiswa Meski Tak Punya Prestasi Akademik
1. Sama saja dengan mengekang kebebasan anak
Tahukah kamu bahwa orangtua yang melakukan book shaming terhadap anaknya bisa dikatakan sebagai ciri otoriter, lho. Sebab orangtua mengontrol penuh semua aspek yang berkaitan dengan hidup anak, termasuk buku bacaannya.
Melakukan book shaming seperti menjelek-jelekkan dan melarang anak membaca buku favoritnya karena alasan tidak sesuai dengan standar buku bacaan yang 'baik dan bermutu' versi mereka, kamu sebagai orangtua sudah mengekang hingga merampas kebebasan anak dalam menentukan buku yang ia baca.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.