Band Punk Rock asal Bali Scared of Bums Rilis EP Delay

Isinya materi lagu yang mereka sukai saja

Bertepatan dengan 19 tahun Scared of Bums (SOB) berkarya, band punk rock asal Bali ini merilis mini album atau extended play (EP) berjudul Delay, Jumat (20/5/2022) lalu. Ini merupakan album ketiga SOB, di mana sebelumnya telah mengeluarkan dua album yakni Self Titled (2007) dan Let's Turn On A Fire (2013).

Band yang digawangi oleh Putu Eka Janantha (Bocare) sebagai vokalis, Gede Putra Budi Noviyana (Nova) sebagai drummer, I Made Gede Ary Gunawan (Arx) pada bassis, dan AA Eka Paramartha (Poglax) sebagai gitaris ini merilis EP dengan materi 6 lagu, rangkuman dari single yang telah dirilis sebelumnya.

EP ini mengakhiri penantian panjang 5013MC atau Five O Thirteen Moshpit Crew (sebutan untuk penggemar setia SOB) selama 9 tahun sejak rilis album kedua.

Baca Juga: 10 Lagu Pop Bali Terbaru, Ada Widi Widiana

1. Perbedaan album dan EP

Band Punk Rock asal Bali Scared of Bums Rilis EP DelayTangkapan layar Spotify untuk EP Delay SOB. (spotify.com)

SOB merilis album ketiganya dalam bentuk mini album atau sering disebut dengan EP. Apa bedanya EP dan album biasa? Dilansir situs Musicindustryhowto.com, EP merupakan jenis rilisan yang berisi 4 hingga 6 lagu dengan durasi di bawah 30 menit.

Sedangkan album biasa atau sering disebut Long Play (LP) adalah rilisan lebih dari 6 lagu dengan durasi di atas 30 menit. EP biasanya untuk mempercepat waktu rilis karena materi lagunya tidak sebanyak LP. Untuk proses distribusi tidak ada perbedaan di antara keduanya.

Baca Juga: 5 Kru Backstage Band Bali, dari SID hingga Navicula

2. Mini album ini melalui proses yang panjang, dikerjakan sejak tahun 2018

Band Punk Rock asal Bali Scared of Bums Rilis EP DelayScared Of Bums (SOB). (dok. Scared Of Bums)

Delay delay delay

Everythings got delay delay.

Kalimat di atas adalah potongan lirik dari lagu Delay. Potongan lirik ini sangat sesuai untuk mengambarkan EP dari band yang pernah tampil di Thailand, Singapura, dan Malaysia tersebut.

Album ini sudah mulai dikerjakan sejak tahun 2018. Namun seiring bertumbuhnya kedewasaan SOB dalam bermusik, proses pembuatan album ini menjadi sangat panjang. Ada pengetahuan, pengalaman, referensi, dan intuisi yang bertambah.

Hal ini membuat membuat SOB sangat sulit untuk berkata cukup dalam proses pengerjaan materi mini album ini.

3. Proses produksinya dikerjakan di studio musik yang berlokasi di Bali

https://www.youtube.com/embed/IljxPkXQz_4

SOB merekam seluruh materi track albumnya di Studio Rock The Beat Music Production, kecuali untuk bass direkam di Studio TestupidPRO. Kedua studio musik ini berlokasi di Bali.

Sound Engineer dipercayakan kepada I Dewa Gede Edwin Nawa Wisnu (Dewa Edwin), Novianto Aji Nurcahyo (Aji Cobz), I Wayan Agus Sudantha (TestupidPRO), dan kru Tugus Adi. Mixing dan mastering dilakukan oleh I Wayan Agus Sudantha (I.W.A.S) di TestupidPRO.

Nova, sang drummer, adalah konseptor untuk cover dan desain album. Sedangkan I Ketut Purastika (13roots) mengerjakan artwork, dan Nyoman Teragadya Winaya (Teragedy) mengerjakan layout. Untuk fotografi dipercayakan kepada Made Arimbawa (Ndud), dan Brangkat Studio.

4. Satu dari enam lagunya merupakan hasil kolaborasi yang unik

Band Punk Rock asal Bali Scared of Bums Rilis EP DelayScared Of Bums (SOB). (dok. Scared Of Bums)

EP Delay berisi materi 6 lagu rangkuman single yang telah dirilis sebelumnya, yaitu :

  • Satu Jari, songwriter dan composer oleh Scared of Bums, dan choir oleh Wiwit Setyawan
  • Delay, songwriter dan composer oleh Scared of Bums, dan synth oleh I Wayan Agus Sudantha (TetstupidPRO)
  • Takkan Pernah Mati, songwriter dan composer oleh Scared of Bums
  • Imagination, songwriter dan composer oleh Scared of Bums
  • Destined To Live, songwriter dan composer oleh Scared of Bums
  • Runaway, songwriter dan composer oleh Scared of Bums, serta rap vocal oleh Dekwi a.k.a Soulsick.

Runaway merupakan lagu keenam merupakan hasil kolaborasi yang unik. Ada penampilan spesial Dekwi a.k.a Soulsick dengan vokal rapnya yang cerdas melalui racikan penggabungan Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia.

5. SOB benar-benar menepati janji untuk keras kepala di album ketiga ini

Band Punk Rock asal Bali Scared of Bums Rilis EP DelaySOB saat perayaan hari jadi mereka yang bertajuk 'Satu Delapan' di Sanur (20/5/2021) lalu. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Dalam perayaan hari jadi SOB ke-18 yang bertajuk Satu Delapan di Sanur, Kota Denpasar, setahun lalu tanggal 20 Mei 2021, Bocare sang vokalis mengungkapkan, album ketiganya akan berisi materi-materi lagu yang mereka sukai tanpa melihat selera pasar.

"SOB di album ketiga akan menjadi keras kepala, di mana materi lagu-lagunya adalah lagu-lagu yang memang kami sukai. Jenis musiknya campur aduk, dan kami tidak peduli apakah fans kami akan menyukai atau tidak. Inilah mimpi kami," ungkap Bocare dalam perayaan tersebut.

SOB menepati janjinya. Kagu-lagu dari EP Delay ini benar-benar terasa sangat berbeda dari dua album sebelumnya. Campuran jenis musiknya sangat terasa di keenam lagunya.

“Saya cukup puas dengan finishing produksi album ini walau prosesnya panjang. Dengar lagi, edit lagi, dengar lagi sampai akhirnya menemukan takaran-takaran yang pas,” ungkap Arx sang pembetot bass SOB, dikutip dari rilisnya.

EP Delay dari SOB ini bisa didengarkan di hampir semua kanal distribusi digital seperti Spotify, Apple Music, iTunes, Joox, YouTube Music, dan Deezer. Pengguna Instagram, TikTok, dan Snapchat juga bisa membuat konten menggunakan lagu mini album mereka. Selamat ulang tahun SOB, dan tetap berkarya!

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya