TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Micro Sleep, Fenomena Remeh Namun Berbahaya!

Tag temanmu yang pernah tidur saat menyetir atau belajar

Ilustrasi pria mengalami micro sleep (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Setiap orang pasti tahu betapa pentingnya tidur bagi kesehatan tubuh dan otak. Tapi tahukah kamu bahwa ada satu kondisi yang dapat mengancam keselamatan pada saat tetap terjaga? Yup, kamu mungkin pernah mengalami micro sleep tanpa sadar. Ini adalah kondisi di mana kamu terlelap beberapa detik atau menit ketika seharusnya tetap terjaga.

Sebuah studi mengungkapkan, sekitar 40 persen orang dewasa pernah mengalami kejadian micro sleep. Artikel ini membahas lebih lanjut tentang apa itu micro sleep, penyebab, dan bagaimana cara mencegahnya.

Baca Juga: 5 Khasiat Terapi Air Hangat untuk Kesehatan, Menakjubkan!

Baca Juga: 5 Cara Jaga Tubuh di Cuaca Panas, Minum Es Bikin Radang

1. Apa itu micro sleep?

Ilustrasi mengantuk saat sedang bekerja (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu mungkin pernah merasa mengantuk saat menyetir, bekerja, atau belajar. Nah, kondisi inilah yang dinamakan micro sleep. Yaitu kejadian di mana kamu tanpa sadar tertidur selama beberapa detik atau menit saat seharusnya tetap terjaga. Profesor yang mengajar di Adelaide Institute for Sleep Health, Flinders University, Dr Andrew Vakulin, menjelaskan bahwa micro sleep bisa terjadi kapan dan di mana saja, bahkan pada saat kamu sedang melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Selama micro sleep terjadi, otak kamu memasuki fase tidur ringan yang menyebabkan penurunan responsivitas terhadap lingkungan sekitar, sehingga membuatmu tidak sadar akan apa yang sedang terjadi. Dalam buku Neuroscience: Exploring the Brain karya Bear, Connors, dan Paradiso dijelaskan kejadian micro sleep dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti kurang tidur, stres, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kualitas tidur agar tidak mengalami micro sleep.

2. Penyebab micro sleep

Ilustrasi stres (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan. Namun terkadang kamu tidak dapat menghindari untuk tetap terjaga meski tubuh membutuhkan istirahat. Hal ini kadang membuat micro sleep terjadi di waktu yang kurang tepat.

Beberapa faktor dapat menyebabkan micro sleep, kata Kepala Divisi Sleep Medicine di Harvard University, Dr Charles Czeisler. Ia menjelaskan, kurang tidur adalah faktor utama yang dapat memicu terjadinya micro sleep. Selain itu, stres dan kondisi medis tertentu seperti sleep apnea dan narcolepsy juga dapat memengaruhi kualitas tidur dan memicu terjadinya micro sleep.

Dalam bukunya yang berjudul Sleep Deprivation: Clinical Issues, Pharmacology, and Sleep Loss Effects, Czeisler juga menyebutkan bahwa faktor lingkungan seperti suhu ruangan yang tidak nyaman, hingga suara bising juga dapat memengaruhi kualitas tidur dan memicu terjadinya micro sleep. Selain itu pada jam-jam tertentu, seperti pagi hari atau jam pulang kantor banyak orang yang merasa lebih mengantuk dari pada biasanya. Tentunya hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya micro sleep.

3. Gejala dari micro sleep

Ilustrasi mata terasa berat dan mengantuk (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak orang sebenarnya sedang atau sering mengalami micro sleep. Namun banyak di antara mereka mengira hal tersebut hanya kantuk biasa. Sebenarnya apa sih gejala micro sleep yang harus diketahui? Micro sleep dapat menyebabkan gejala-gejala yang sangat mengganggu seperti:

  1. Kantuk yang berlebihan
  2. Kesulitan memusatkan perhatian
  3. Sulit untuk mempertahankan kewaspadaan
  4. Penurunan kinerja kognitif secara umum
  5. Mata terasa berat dan terlalu sering berkedip
  6. Menguap berulang kali.

Gejala-gejala ini dapat menjadi sangat berbahaya jika terjadi ketika sedang mengemudi, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus tinggi. Direktur medis dari the Centre for Sleep & Human Performance di Calgary, Dr Charles Samuels, menjelaskan bahwa gejala-gejala ini disebabkan oleh gangguan pada pola tidur, stres, dan kondisi kesehatan yang mendasar seperti sleep apnea atau insomnia. Oleh karena itu, sangat penting untuk beristirahat dengan baik agar tidak terjadi micro sleep di saat beraktivitas.

4. Apa yang membuat micro sleep berbahaya?

Ilustrasi menyetir sambil mengantuk (psychologicalscience.org)

Micro Sleep memang terlihat sepele, namun efeknya bisa sangat berbahaya. Dr Chris Idzikowski, Direktur dari the Sleep Assessment and Advisory Service, menjelaskan bahwa bahaya terbesar dari micro sleep adalah ketika terjadi saat mengemudi, karena dapat mengakibatkan kecelakaan yang fatal bagi diri sendiri maupun orang lain.

Selain itu, micro sleep juga dapat memengaruhi kinerja di tempat kerja dan kegiatan sehari-hari yang memerlukan konsentrasi tinggi. Beberapa ahli tidur bahkan mengaitkan micro sleep dengan risiko gangguan kesehatan jangka panjang seperti depresi dan obesitas. Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk menghindari terjadinya micro sleep.

Verified Writer

Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya