TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yuk Kenali Gejala IED, Penyakit yang Suka Banting Barang Saat Marah

Ternyata orang yang seperti ini harus segera dibantu

dramabeans.com

Kadang dalam kondisi tertentu, seseorang bisa mudah marah dan itu wajar sih. Bahkan masing-masing orang punya cara yang berbeda-beda tiap kali emosi. Termasuk marah secara meledak-ledak, tidak terkontrol, dan agresif.

Jika pernah mengalami emosi seperti itu, bisa jadi kamu mengalami Intermittent Explosive Disorder (IED) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai gangguan ledakan amarah. Sebenarnya apa sih Intermittent Explosive Disorder (IED) itu?

Baca Juga: 10 Jenis Warna Air Seni yang Bisa Ungkap Kondisi Kesehatanmu

1. Apa itu Intermittent Explosive Disorder (IED)?

drnemerovski.com

Dikutip dari psychologytoday.com, Intermittent Explosive Disorder (IED) merupakan ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan amarah yang mengakibatkan kerusakan barang, kekerasan terhadap orang lain ataupun seringnya seseorang mengucapkan kata-kata yang agresif secara tak terkendali, dan tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi.

Contoh dari perilaku ini adalah mengancam seseorang, melukai seseorang secara sengaja atau tidak, dan secara sadar menghancurkan barang.

2. Seperti apa gejala penderita IED?

techgape.com

Dilansir dari mayoclinic.org, IED ditandai dengan gagalnya seseorang untuk menahan dorongan akan tindakan agresif yang bersifat destruktif, atau tindakan kekerasan secara verbal yang serius dua kali seminggu selama periode tiga bulan. Durasi amarah yang meledak-ledak terjadi kurang dari 30 menit dan tidak terencana sebelumnya.

Penderita IED tidak akan memikirkan konsekuensi dari efek dari amarah yang dilakukanya. Biasanya setelah melewati episode marah yang tak terkendali, kamu akan merasa lega dan kelelahan. Selain itu kamu juga akan merasakan penyesalan, kecewa dan juga rasa malu setelah melewati episode tersebut.

3. Penyebabnya beragam mulai dari faktor lingkungan, genetik hingga kadar hormon serotonin dalam otak

r64vsk.lv

Berbicara tentang IED, penyebab pasti seseorang bisa menderita IED belum diketahui secara pasti namun kemungkinan merupakan gabungan dari faktor biologis dan lingkungan.

Tidak bisa dipungkiri jika lingkungan berkemungkinan besar turut berpengaruh sebagai pemicu IED. Menurut psychologytoday.com, seseorang yang sering terpapar akan tindakan kekerasan serta kata-kata yang kasar sejak kecil bisa menjadi faktor pemicunya.

Genetik juga merupakan pemicunya karena kemungkinan akan komponen genetik yang diturunkan dari orangtua ke anak. Perbedaan struktur otak dan kadar hormon serotonin dalam otak juga bisa menjadi pemicunya. Studi juga menunjukkan bahwa penderita IED mayoritas diderita oleh pria dibandingkan dengan perempuan.

4. Menderita IED bisa memengaruhi kualitas hidup jangka panjang lho!

48days.com

Tidak bisa dipungkiri memang jika seorang penderita IED bisa mengalami kualitas hidup yang buruk diakibatkan dari perilaku yang dihasilkan. Mulai dari menyebabkan masalah di sekolah, dikeluarkan dari lingkungan kerja, melakukan kekerasan terhadap orang lain dan menyebabkan buruknya hubungan interpersonal antar keluarga.

Penderita IED juga berisiko lebih tinggi terhadap beberapa penyakit misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes dan stroke.

Baca Juga: Deretan Penyakit yang Mengintai Saat Kamu Memutuskan Makan Kol Goreng

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Frederick di IDN Times Community dengan judul Sering Banting Barang Saat Marah, Bisa Jadi Kamu Mengidap IED

Berita Terkini Lainnya