TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Fakta Penyebab Kelahiran Bayi Kembar Siam

Gak semua bayi yang lahir kembar siam harus dipisah

Ilustrasi kembar siam (Dok.IDN Times/Istimewa_

Denpasar, IDN Times - Bayi kembar siam telah lahir di Buleleng, Rabu (3/7) lalu. Putri pasangan Kadek Redita (24) dan Putu Ayu Sumandi (18) ini kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar. Sang ayah berharap kedua anaknya bisa dipisahkan.

Lantas bagaimana kasus kembar siam itu bisa terjadi?

Baca Juga: Tunggu Stabil, RSUP Sanglah Siap Pisahkan Bayi Dempet Asal Buleleng

1. Apa penyebabnya?

IDN Times/Imam Rosidin

Dokter spesialis kandungan, dr Anak Agung Ngurah Jayakesuma, menjelaskan kembar dempet atau siam merupakan kelainan bawaan. Kehamilan dempet ini berasal dari satu telur yang kemudian membelah. Proses pembelahan ini terjadi selama dua hari sekali sejak pembuahan.

Namun proses pembelahan tersebut tidak sempurna. Sederhananya, embrio ini gagal membelah dan tetap menjadi satu. Akibatnya, gagalnya proses pembelahan ini akan terbawa hingga janin membesar.

"Kemudian dua minggu setelah pembuahan kalau memang jadi dua (membelah sempurna) sudah jadi dua individu. Nah ini gagal mereka telat membelah. Berhentinya proses pembelahan ini akan terbawa hingga besar. Jadilah dia bayi dempet satu sama lain," jelasnya.

2. Umumnya dempet di bagian perut, kepala, dan punggung

IDN Times/Imam Rosidin

Dempet ini biasanya terjadi di bagian perut, kepala dan punggung. Posisinya bisa berhadap-hadapan atau juga bersinggungan. Hal ini dipengaruhi oleh pergerakan saat embrio membelah.

"Pergerakan saat pembelahan, kita tak bisa kendalikan ini," kata dia.

3. Kesehatan lingkungan berpengaruh

pixabay.com/jackmac34

Penyebab kelainan bawaan termasuk kembar siam, sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan. Dari data yang ia kumpulkan, hampir mencapai 60 persen. Faktor lingkungan misalnya kualitas udara atau polusi, makanan, serta minuman.

"Kelainan bawaan dari data yang kami kumpulkan, 60 persen kelainan bawaan yang kami tangani paling banyak dari lingkungan. Udara polusi, makanan dan minuman," ungkap dia.

Adapun pencegahannya bisa dilakukan dengan menjaga pola makan yang sehat.

Baca Juga: Kisah Kadek Redita Ingin Memisahkan Bayinya yang Lahir Kembar Siam

Berita Terkini Lainnya