TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PAD Tabanan dari Pariwisata Berpotensi Kehilangan 60 Persen

Yuk jalan-jalan ke Tabanan Bali

Suasana DTW Tanah Lot yang dibuka pada tanggal 20 Juli 2020. (Dok.IDN Times/Humas Tanah Lot)

Tabanan, IDN Times - Pandemik COVID-19 sangat memengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tabanan yang bersumber dari sektor pariwisata. Untuk tahun ini, pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) di Kabupaten Tabanan ramai-ramai melakukan koreksi pada target angka kunjungan wisatawan sebagai dampak dari pandemik.

Akibatnya, PAD Tabanan yang bersumber dari sektor pariwisata berpotensi lost atau kehilangan 60 persen dari total kunjungan wisatawan ke Tabanan yang rata-rata mencapai 5 juta orang per tahun.

Untuk bisa meraih kembali potensi kehilangan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan mengembangkan paket wisata City Tour yang terhubung dengan sistem e-ticketing.

Baca Juga: Tidak Boleh Dilanggar, Begini Cara Masuk ke Wisata Ulun Danu Beratan

Baca Juga: Rapid Test di Tabanan Gratis Khusus Pelaku Perjalanan, Ini Syaratnya

1. DTW mengubah pola wisatawan ke private tourism

DTW Ulun Danu Beratan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan, IB Wiratmaja, mengatakan selama ini DTW di Tabanan hanya mengandalkan mass tourism. Namun setelah adanya pandemik, pola ini harus sedikit diubah dan lebih mengarah ke  wisata private tourism atau exclusive tourism yang mementingkan jaga jarak dan sesuai protokol kesehatan. Melalui private tourism, maka potensi kehilangan tersebut akan bisa diraih kembali.

"Untuk ini telah disiapkan sistem e-ticketing di mana dijual paket-paket wisata di Tabanan dengan paket city tour," ujar Wiratmaja, Selasa (18/8/2020) lalu.

Baca Juga: 8 Potret Terkini DTW Ulun Danu, Tetap Cantik dalam Kesunyian 

2. Cukup membayar Rp100 ribu per orang, wisatawan dapat mengunjungi banyak tempat wisata di Tabanan

DTW Jatiluwih (IDN Times/Istimewa)

Wiratmaja menjelaskan, sistem e-ticketing nanti menjual paket wisata yang terdapat beberapa lokasi wisata di Kabupaten Tabanan.

"Contohnya selama ini wisatawan membayar tiket sebesar Rp10 ribu per orang hanya untuk mengunjungi satu DTW. Nanti lewat e-ticketing, misalnya dijual tiket seharga Rp100 ribu per orang dan wisatawan akan bisa mengunjungi lebih banyak tempat wisata," jelas Wiratmaja.

Untuk menyiapkan model wisata ini, tentu ada banyak hal yang perlu dipersiapkan. Mulai dari tempat wisata sampai sarana penjemputan wisatawan dari satu tempat wisata ke tempat lain.

"Untuk sarana transportasi ini bisa dimaksimalkan angkut Trans Serasi atau kerja sama dengan masyarakat," papar Wiratmaja.

Berita Terkini Lainnya