TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wacana LRT Dibangun di Bali, Pemprov: Masih Studi Kelayakan

Menurutmu, Bali perlu LRT gak sih?

Ilustrasi LRT Jabodetabek/dok Humas Pemprov DKI Jakarta

Denpasar, IDN TimesLight Rail Transit (LRT) yang sedang digembar-gemborkan akan dibangun di Bali pada awal tahun 2024 masih sebatas feasibility study atau studi kelayakan. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, pada Senin (2/10/2023) di Kota Denpasar.

Tahun depan bukanlah rencana groundbreaking LRT. Tanggapan ini berbeda dengan penyampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyatakan groundbreaking LRT akan dilakukan tahun depan.

Baca Juga: Dampak Cuaca Ekstrem, 3 Kabupaten di Bali Sulit Air Bersih

1. Pemerintah segera melakukan feasibility study LRT

Ilustrasi LRT Jakarta (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Indra mengatakan, rencana pembangunan LRT sesuai yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan, masih sebatas studi kelayakan. Hasil studi inilah yang nantinya akan digunakan untuk mengambil keputusan.

“Ya itu kan dinyatakan oleh Pak Luhut ya. Beliau menyatakan akan segera melaksanakan, baru melaksanakan feasibility study. Jadi baru studi kelayakan ya. Belum membangun ya,” ungkapnya.

2. Banyak faktor kelayakan yang jadi pertimbangan

Ilustrasi LRT (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Pertanyaannya, layakkah pembangunan LRT di Bali? Indra berujar, bahwa kelayakan pembangunan LRT di Bali ini meliputi layak lingkungan, hingga keuangan, dan akan diputuskan setelah feasibility study-nya selesai. Keterangan tersebut secara tidak langsung menyanggah pernyataan Luhut, bahwa tahun depan akan dimulai groundbreaking LRT di Bali.

“Studi kelayakan inilah yang akan dilakukan. Namanya juga studi kelayakan. Layak dibangun apa tidak, layak lingkungan, layak keuangannya, ya,” jelasnya.

Berita Terkini Lainnya