Dampak Cuaca Ekstrem, 3 Kabupaten di Bali Sulit Air Bersih

Gimana kondisi air bersih di wilayahmu, guys?

Denpasar, IDN Times – Cuaca ekstrem yang saat ini terjadi mulai berdampak kepada ketersediaan air. Satu di antaranya juga terjadi di Provinsi Bali. Sebanyak tiga kabupaten mengalami kesulitan mendapatkan suplai air bersih. Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan sejauh ini dampak cuaca ekstrem belum signifikan dirasakan oleh sektor pertanian. Dampak signifikan justru terjadi pada suplai air bersih di beberapa desa wilayah Bali.

1. Sejauh ini suplai air ke sektor pertanian di Bali aman

Dampak Cuaca Ekstrem, 3 Kabupaten di Bali Sulit Air BersihPertanian di Kabupaten Tabanan (IDN Times/Ayu Afria)

Indra mengatakan, pertanian di Bali secara keseluruhan tidak mendapatkan dampak yang signifikan dari El Nino. Ia menilai, suplai air untuk pertanian saat ini baik-baik saja. Ia berharap ke depannya tidak terjadi dampak kekeringan lahan pertanian.

“El Nino berdampak kepada kekeringan yang sudah terjadi sekarang ini kan. Kekeringan lalu berimbas kepada suplai air untuk pertanian, dan juga suplai air bersih. Kalau untuk pertanian kita di Bali astungkara tidak terpengaruh secara signifikan,” terangnya, Senin (2/10/2023).

2. Masalah mulai timbul pada suplai air bersih untuk warga

Dampak Cuaca Ekstrem, 3 Kabupaten di Bali Sulit Air BersihBantuan sumur bor, dan pompa air untuk Subak Intaran Barat, dan Timur Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan (Dok.IDN Times/istimewa)

Dampak El Nino justru diakuinya terkait suplai air bersih di beberapa desa wilayah Bali. terutama di Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Karangasem. Untuk mengatasi kesulitan suplai air bersih ini, dilakukan kolaborasi suplai air bersih antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, BPBD Kabupaten setempat, Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM), Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Sosial.

“Tetapi untuk air bersih ada pengaruhnya. Ada beberapa desa di Bali yang mengalami kesulitan air bersih. Seperti beberapa desa di Jembrana ya kan. Di Karangasem juga,” kata Indra.

3. BPBD Provinsi Bali mencatat tiga kabupaten masuk dalam kekeringan ekstrem

Dampak Cuaca Ekstrem, 3 Kabupaten di Bali Sulit Air BersihIlustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan bahwa dari catatannya secara luasan wilayah, ada tiga kabupaten yang masuk dalam kategori kekeringan ekstrem. Kekeringan ekstrem adalah jumlah hari tanpa hujan (HTH) sudah lebih dari 60 hari, tidak pernah terjadi hujan. Peringkat tertinggi ada di empat dusun daerah Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, yang sudah lebih dari 90 hari tidak pernah hujan.

  • Dusun Bantas, Desa Baturinggit
  • Dusun Daya, Desa Ban
  • Dusun Juntal, Desa Ban
  • Dusun Belong, Desa Ban.

Kedua ada beberapa Kecamatan di Kabupaten Buleleng yaitu Gerokgak, Buleleng, dan Tejakula. Terakhir, Kecamatan Kintamani di Kabupaten Bangli yang hari tanpa hujannya sudah di atas 62 hari.

“Kami di BPBD menyikapi dengan langkah-langkah berdasarkan permintaan yaitu droping kebutuhan air bersih. Armada tangki air kami bergerak. Tidak hanya BPBD ya, tetapi bersinergi dengan beberapa stakeholder. Ada Dinas Lingkungan Hidup, ada Dinas PUPR perkim, ada dari PMI, kemudian di-backup oleh damkar dan PDAM di kabupaten/kota,” jelasnya.

 

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya