Bisnis Vanili di Tabanan Punya Potensi Tapi Terkendala Modal

Peminat dari Eropa sangat tinggi lho

Tabanan, IDN Times - Satu komoditi pertanian yang menjanjikan di Kabupaten Tabanan saat ini adalah vanili. Satu rumah produksi pengolahan vanili, yang merupakan dari Kelompok Semeton Petani Vanili Bali, di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini menjual olahan vanili kering dan diminati oleh wisatawan Eropa.

Pengelola rumah produksi pengolahan vanili, Putu Dirga, mengatakan pihaknya mengolah 2,5 ton basah vanili per tahun dari hasil panen petani. Meskipun peluang pasarnya terbuka lebar, mereka masih menghadapi kendala pemodalan.

Baca Juga: Bunga Gemitir Bisa Diolah Jadi Teh, Cegah Penyakit Jantung

Baca Juga: 4 Tips Jitu biar KPR Disetujui Meski Single dan Muda

1. Vanili didapatkan dari petani se-Bali

Bisnis Vanili di Tabanan Punya Potensi Tapi Terkendala ModalPetani saat memanen vanili (instagram.com/balivanilla_beans)

Dirga mengatakan, pihaknya mendapatkan vanili dari anggota kelompok petani vanili yang ada di seluruh Bali. Saat ini jumlah anggota Kelompok Semeton Petani Vanili Bali mencapai 150 orang. Beberapa di antaranya tersebar Kecamatan Selemadeg, Kecamatan Marga, dan Kecamatan Pupuan.

"Jumlah produksi yang mampu dihasilkan selama satu kali masa panen bisa mencapai angka di atas 10 kilogram (kg) untuk vanilla grade A, dan untuk vanilla grade B hasilnya bisa lebih di atas 10kg," jelasnya, Senin (4/9/2023).

2. Vanili disukai oleh wisatawan Eropa

Bisnis Vanili di Tabanan Punya Potensi Tapi Terkendala ModalVanili (www.instagram.com/balivanilla_beans)

Harga beli vanili di tingkat petani ini menyesuaikan kualitasnya. Menurut Dirga, harganya berada di rentang Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per kilogram. Pihaknya membeli vanili dalam kondisi basah dari petani, lalu diolah menjadi vanili kering, dan dijual kembali seharga Rp2,5 juta per kilogram untuk grade A. Vanili ini disukai oleh wisatawan dari Benua Eropa seperti Belanda, Jerman, Rusia, dan Prancis.

"Mereka biasanya membeli vanili ini untuk oleh-oleh dari Bali atau untuk dijual kembali di negaranya," ujar Dirga.

3. Meski peminat pasarnya terbuka lebar, namun bisnis vanili di Tabanan terkendala modal

Bisnis Vanili di Tabanan Punya Potensi Tapi Terkendala ModalVanili (instagram.com/balivanilla_beans)

Meskipun harga vanili kering mencapai angka Rp 2,5 juta per kilogram, namun sampai saat ini pihaknya masih terkendala modal, dan ketersediaan teknologi pengolahan pascapanen untuk mengembangkan usaha penjualan vanili. Mereka harus menyiapkan modal besar tiap tahun. Yaitu Rp500 juta untuk membeli 2,5 ton vanili basah dari petani setiap tahun, dengan harga mencapai Rp200 ribu per kilogram.

Selain modal besar, pihaknya juga menghadapi proses pengolahan pascapanen vanili untuk menjadi produk turunan lainnya.

"Untuk mengolah menjadi produk turunan ini, kami memerlukan alat yang harganya cukup mahal. Sehingga sampai saat ini kami belum bisa membuat produk turunan dari vanili ini,"  katanya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya