Tanam Jagung, Cara Petani Tabanan Produktif di Musim Kemarau

Saat ini petani bersukacita karena harga jual jagung bagus

Tabanan, IDNTimes - Tabanan dikenal sebagai lumbung berasnya padi di Bali. Selama kemarau, tidak ada lahan yang rusak karena kekeringan. 

"Hingga saat ini belum ada lahan sawah di Selemadeg Timur yang rusak akibat kekeringan. Hal ini karena petani mengatasinya dengan penananam jagung setiap musim kemarau," kata Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Selemadeg Timur, I Ketut Sarjawa, Jumat (8/9/2023).

Petani di Tabanan, terutama di daerah sawah tadah hujan selalu menanam tanaman hortikultura, seperti jagung, setiap musim kemarau. Seperti di 15 subak yang ada di Kecamatan Selemadeg Timur. Saat ini, para petani tengah memanen jagung dan dapat dijual dengan harga bersaing.

Baca Juga: Lapas Tabanan Serahkan 129 Nama Pemilih ke KPU Tabanan

1. Kecamatan Seltim memiliki 1.500 hektare lahan sawah tadah hujan

Tanam Jagung, Cara Petani Tabanan Produktif di Musim KemarauPanen jagung di Kecamatan Selemadeg Timur Kecamatan Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Selemadeg Timur, I Ketut Sarjawa mengatakan di Selemadeg Timur total luasan sawah adalah 2.123 hektare (ha) dengan total 26 subak. Sekitar15 subak dengan luasan 1.500 ha merupakan sawah tadah hujan yang berlokasi di sebelah Selatan Kecamatan Selemadeg Timur.

Menurut Sarjawa, saat ini sebagian besar petani di daerah tersebut sedang memanen jagung. "Ada sekitar 100 hektare lah yang masih belum panen dan tanamannya sedang berbunga. Sebagian besar petani di bagian Selatan daerah Selemadeg Timur ini sedang panen," ujar Sarjawa, Jumat (8/9/2023).

Untuk 15 subak yang masuk sawah tadah hujan ini, menurut Sarjawa, pola tanamnya adalah padi-jagung-padi. "Jadi Oktober 2023 ini jika hujan akan segera ditanam padi. Apabila belum turun juga bisa mundur November 2023 maksimal Januari 2024," jelasnya. 

Dia memperkirakan, petani bisa memanen padi pada April 2024 yang kemudian diteruskan dengan penanaman jagung dan setelahnya padi kembali. 

2. Harga jual jagung capai Rp6.000 per kilogram

Tanam Jagung, Cara Petani Tabanan Produktif di Musim Kemarauilustrasi jagung pipil kering (pexels.com/Pixabay)

Saat ini, produksi jagung di Selemadeg Timur mencapai 9,5 ton biji kering panen per ha. "Petani juga sedang bersuka cita karena harga jagung sedang bagus yaitu mencapai Rp6.000 per kilogram (kg)," ujar Sarjawa.

Harga jual jagung ini adalah biji jagung kering simpan dengan kadar air 15 persen. Harga ini lebih baik dibandingkan panen tahun sebelumnya yang mencapai harga Rp5.200-Rp5.400 per kg.

"Tahun ini harga jual jagung sedang bagus. Kalau serapannya biasanya ada yang datang langsung membeli ke petani. Peminatnya banyak, kadang rebutan," ujar Sarjawa.

3. Kecamatan Selemadeg Timur memiliki subak yang tanam padi sepanjang tahun

Tanam Jagung, Cara Petani Tabanan Produktif di Musim KemarauSubak di Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan yang memasuki musim tanam (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Jika 15 subak di sebelah Selatan Kecamatan Selemadeg Timur memiliki pola tanam padi-jagung-padi, maka 11 subak di sebelah Utara Kecamatan Selemadeg Timur memiliki pola tanam padi sepanjang tahun.

Hal ini dikarenakan subak-subak ini memiliki sumber air sendiri-sendiri. "Saat ini 11 subak dengan luasan sekitar 623 hektare sedang melakukan pengolahan tanah dan ada juga yang sudah menaman padi," jelas Sarjawa.

Namun dia mengakui, karena musim kemarau, debit air mengecil sehingga subak mengatasinya dengan cara penanaman bergilir. "Jika hujan tidak segera turun, maka proses pengolahan tanah bisa sedikit lebih lama karena petani menerapkan sistem bergilir akibat debit airnya mengecil," jelas Sarjawa.

Sekali panen, rata-rata subak di Selemadeg Timur menghasilkan padi 6,35 ton per ha.  

Baca Juga: Tabanan Kembangkan Vanili di Lahan Seluas 9,43 Hektare

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya