TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4000 Koperasi di Bali Bakal Dapat Bantuan Hingga Rp30 Juta

Masyarakat juga jangan bergantung pada pariwisata

IDN Times/Ayu Afria

Denpasar, IDN Times – Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyebutkan ada 4000 lebih koperasi di Bali yang akan menikmati bantuan stimulus dalam bentuk Bantuan Tidak Terduga (BTT) bagi pelaku usaha koperasi. Hal ini dilakukan mengingat koperasi sebagai salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan, dan memiliki ketahanan yang tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan situasional, serta peranan fungsi sosial dari koperasi yang telah berjalan dengan baik.

Hal ini terbukti ketika koperasi masih mampu mempertahankan usahanya di tengah pandemik COVID-19. Mereka masih memberikan bantuan kepada para anggota dan masyarakat untuk meringankan beban ekonominya.

Baca Juga: Bali Tidak Mau Normal Baru, Koster: Pemda yang Paling Tahu Lapangan

1. Diperkirakan lebih dari 4000 koperasi di Bali akan mendapatkan bantuan secara bertahap dengan besaran Rp10 juta sampai Rp30 juta

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Lebih dari 4000 koperasi di Bali akan menikmati bantuan ini, namun dengan syarat. Yaitu koperasi yang status operasionalnya masih aktif, eksis, dan memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan.

“Yang akan menerima semua jenis koperasi, yang terdaftar, by name, by address. Nanti diverifikasi dulu apakah masih aktif, ada pengurusnya, kegiatannya jalan, kantornya ada, sesuai alamat. Kalau yang tidak aktif, ya jangan. Kalau semuanya memenuhi syarat, itu ada sekitar empat ribu koperasi,” ungkapnya, pada Selasa (2/6).

Sedangkan besaran nilai bantuan yang akan diterima bervariasi, tergantung dari jenis koperasinya. Mulai dari Rp10 juta hingga Rp30 juta.

“Untuk koperasi binaan kabupaten/kota mendapat bantuan Rp10 juta, dan untuk binaan Pemprov sebesar Rp30 juta. Jangan dilihat dari nilainya. Mungkin terasa kecil, tapi setidaknya ada untuk meringankan biaya operasional. Karena seperti diketahui, pemerintah pun kena imbas pandemik ini yang membuat PAD menurun. Bedik ade, bedik kanggoang dumun, tapi pang ajak mekejang pade maan duman (Kalau pun ada sedikit, dimaklumi saja segitu. Tapi biar sama-sama dapat bagian),” kata Koster.

Baca Juga: Punya Masalah Hukum di Tengah Pandemik? Ini Nomor WA Kemenkumham Bali

2. Pemprov Bali juga merencanakan ekspor produk lokal Bali, baik pertanian maupun kerajinan

Pixabay/GoPlaces

Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali rencananya akan mencanangkan ekspor produk-produk lokal Bali. Baik produk pertanian maupun kerajinan dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga tidak semata-mata bertumpu pada sektor pariwisata.

“Produk-produk kita utamanya hasil pertanian sangat digemari negara-negara lain seperti manggis yang diminati Tiongkok. Begitu pula hasil kerajinan perak, emas dan sebagainya,” ungkapnya.

Pada saat ini, aktivitas tersebut sebenarnya masih tetap berjalan dengan mengandalkan jalur laut, tapi terkendala transportasi udara.

Baca Juga: Biar Tak Stres, Dua Pantai di Bali Dibuka Khusus Turis Asing

Berita Terkini Lainnya