Harga Jual Babi Hidup Naik Tipis, Peternak Tabanan Meringis

Peternak dihadapkan pada harga pakan naik dan wabah penyakit

Tabanan, IDN Times - Impian peternak di Kabupaten Tabanan menjual ternak babinya dengan harga yang diinginkan pupus sudah. Harga jual babi hidup di kisaran Rp36 ribu-Rp38 ribu per kilogram mendekati Hari Raya Galungan. Hanya naik sekitar Rp1000-Rp3000 dari harga sebelumnya sekitar Rp35 ribu per kilogram.

Harga ini diakui peternak Tabanan masih jauh dari harga yang diharapkan. Apalagi harga pakan semakin melambung, dan peternak juga harus menghadapi wabah penyakit yang mengancam ternak babinya.

Baca Juga: Bedanya Hari Raya Kuningan dan Galungan di Bali

Baca Juga: 4 Tips Aman Memasang Penjor, Hindari Dekat Kabel Listrik

1. Harga jual babi naik tipis jelang Hari Raya Galungan

Harga Jual Babi Hidup Naik Tipis, Peternak Tabanan MeringisPeternakan babi di Tabanan (IDN Times/Istimewa)

Peternak asal Desa Baru, Kecamatan Marga, I Ketut Gede Jaya Ada, mengatakan harga jual babi hidup di Kabupaten Tabanan Rp36 ribu hingga Rp38 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Galungan. Kenaikan harga yang tipis ini tidak sesuai harapan.

"Terus terang ini harganya tidak sesuai harapan. Meski naik dari harga sebelumnya yang Rp35 ribu per kilogram hidup," ujarnya, Senin (31/7/2023).

Ia melanjutkan harga jual babi hidup ini masih sangat jauh dibandingkan Hari Raya Galungan tahun 2022, yaitu Rp40 ribu per kilogram.

"Sebenarnya sebagai peternak berharap harga jual babi bisa minimal Rp40 ribu per kilogram hidup seperti harga di Galungan sebelumnya. Dengan harga Rp40 ribu per kilogram, masih bisalah peternak bernapas. Kalau harga seperti saat ini, ditakutkan jadi minus," kata Jaya.

2. Peternak dihantui wabah penyakit dan harga pakan ternak yang naik

Harga Jual Babi Hidup Naik Tipis, Peternak Tabanan Meringisfoto hanya ilustrasi (freepik.com/freepik)

Harapan peternak bisa menjual ternak babi hidup seharga Rp40 ribu per kilogram bukanlah tanpa alasan. Sebab Jaya dan para peternak dihadapkan pada kekhawatiran wabah penyakit, yang disebabkan oleh bakteri Streprococcus dan penyakit ASF (African Swine Fever). Hal ini tentu saja memerlukan biaya dalam hal pencegahannya. Harga pakan juga turut naik 20 persen dari harga sebelumnya.

Meski harga jualnya tidak sesuai harapan, mau tidak mau Jaya tetap menjual ternak babinya sesuai harga saat ini.

"Kalau tunggu harga pasar naik, ya kapan naiknya. Bertahan kita jual saat harga mencapai Rp40 ribu per kilogram hidup, yang beli tidak ada," keluhnya.

3. Kebutuhan daging babi di Tabanan terpenuhi

Harga Jual Babi Hidup Naik Tipis, Peternak Tabanan Meringisbabi guling (instagram.com/eatwithkitty)

Sementara itu Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan memastikan kebutuhan daging babi untuk masyarakat di Kabupaten Tabanan aman dan terpenuhi menjelang Hari Raya Galungan. Saat ini terdapat 8.053 ekor babi yang siap dipotong. Jumlah itu melebihi estimasi kebutuhan untuk hari raya nanti. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Tabanan, total populasi babi di Kabupaten Tabanan mencapai 19.812 ekor. Dari jumlah tersebut, ketersediaan babi siap potong sebanyak 8.053 ekor.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tabanan, I Gede Eka Parta Ariana, mengungkapkan menjelang Galungan nanti kebutuhan akan daging babi hanya 4.421 ekor.

“Jadi masih aman karena stoknya sekitar 8.053 ekor. Kebutuhan stok babi siap potong rata-rata memiliki bobot 80 kilogram ke atas dan disuplai oleh semua kecamatan yang ada di Tabanan atau dari peternak lokal,” paparnya.

Namun kata Eka Parta, dibandingkan stok babi siap potong pada momen Galungan sebelumnya, jumlah itu mengalami penurunan sekitar 4.000 ekor untuk tahun 2023. Satu di antara pemicu penurunan ini adalah ancaman virus yang menyerang babi. Sehingga sejumlah peternak enggan beternak mengingat risiko yang dihadapi.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya