4 Alasan Sepatu Trail Run Tidak Boleh Dipakai Naik Gunung
Pernah gak sih kamu terbersit pikiran, “Ah, pakai sepatu trail run aja deh, kan sama-sama buat di outdoor?” Memang kedua sepatu ini sekilas terlihat mirip karena tampilannya yang sporty, tapi kenyataannya, kebutuhan antara kegiatan lari santai dan naik gunung itu beda banget, lho.
Mendaki gunung bukan hanya soal jalan kaki ribuan kilometer, tapi ini juga tentang bagaimana seseorang mempertahankan stabilitas, keamanan, dan daya tahan tubuh dari sepatu yang dipakai. Nah, dalam artikel ini akan dibagikan beberapa alasan kenapa sepatu trail run sebaiknya tidak dipakai untuk naik gunung. Yuk, simak di bawah ini ya!
1. Minimnya keamanan dan penyangga pada kaki
Alasan sepatu trail run tidak bisa digunakan untuk mendaki karena sepatu ini didesain dengan potongan yang rendah dan ringan. Bentuk ini memang dirancang untuk kecepatan, sehingga tidak bisa menopang pergelangan kaki saat melalui medan berat di gunung. Selain itu, hal ini juga akan meningkatkan resiko cedera saat mendaki.
Sebaliknya, sepatu khusus hiking umumnya dilengkapi dengan bentuk desain potongan tinggi dan sol yang kaku. Ini akan memberikan stabilitas kaki saat menginjak bebatuan dan membawa ransel ketika melewati medan ekstrem pegunungan.
2. Traksi dan grip kurang maksimal untuk medan ekstrem
Sepatu trail run memiliki sol dengan bentuk yang lebih dangkal dan dilengkapi dengan karet yang lembut. Ini memang dirancang agar si pemakai bisa berlari dengan cepat di jalur yang datar seperti jalan raya atau jogging track.
Komponen ini semakin menunjukkan bahwa sepatu trail run memang kurang cocok untuk dipakai di medan gunung yang berbatu. Untuk keamanan yang maksimal, sebaiknya kamu memakai sepatu khusus hiking karena dilengkapi dengan sol dalam dan karet yang kuat, ini akan memberikan cengkraman yang lebih baik pada kondisi berlumpur atau batuan.
3. Perlindungan terbatas pada kondisi cuaca ekstrem
Saat sedang mendaki gunung, kondisi di atas sangat tidak menentu, yang awalnya panas bisa saja menjadi hujan badai dan angin kencang. Sepatu trail run memakai bahan yang ringan sehingga tidak begitu memberikan proteksi pada kaki dari jatuhnya air, semak berduri, dan lumpur.
Agar tidak menggangu aktivitas pendakian, sebaiknya kamu memakai sepatu khusus hiking yang dibuat dari kulit atau nylon yang tebal dan dilengkapi dengan lapisan waterproof. Ini akan memberimu perlindungan yang lebih maksimal jika terjadi cuaca buruk di atas gunung.
4. Daya tahan sangat kurang untuk membawa beban berat
Saat mendaki, masing-masing orang akan membawa banyak perlangkapan dan perbekalan yang diletakkan di tas carier masing-masing. Jika kamu memakai sepatu trail run, bahannya yang fleksibel akan membuat pijakan terasa kurang stabil dan membuat tubuh bergoyang saat membawa beban berat.
Sedangkan, jika kamu memakai sepatu khusus hiking maka tubuhmu akan tetap stabil meski membawa tas yang begitu besar dan berat. Selain itu, sepatu ini bisa digunakan hingga ribuan Kilometer daripada sepatu trail run yang daya tahannya terbatas.
Dengan beberapa alasan di atas, kamu bisa lebih bijak lagi dalam memilih jenis sepatu yang akan digunakan selama pendakian. Naik gunung tidak hanya tentang menaklukkan alam, tapi juga menjaga keselamatan di setiap langkah.
Referensi:
"Hiking Boots vs. Trail Runners: The Great Debate" REI. Diakses pada Agustus 2025.
"Trail Running Shoes Vs. Hiking Shoes" Adidas. Diakses pada Agustus 2025.
"Trail Running Shoes vs Hiking Shoes" Treeline Review. Diakses pada Agustus 2025.
"Hiking Boots vs Trail Runners | Which To Choose For The Trail?" Mountaineerjourney. Diakses pada Agustus 2025.
"14 Best Men's Hiking Boots for Every Type of Trail" Conde Nast Traveler. Diakses pada Agustus 2025.
