Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Desa Wisata di Gianyar Selain Ubud, Gak Kalah Menarik

suasana Desa Taro (dok. Desa Taro)
suasana Desa Taro (dok. Desa Taro)

Jika membahas tempat wisata di Kabupaten Gianyar, pastinya langsung menuju ke Ubud, destinasi wisata internasional yang sudah sangat populer. Ternyata, ada banyak tempat wisata yang tak kalah eksotisnya dari Ubud.

Pemerintah daerah (pemda) setempat telah mengembangkan destinasi-destinasi wisata baru berbasis desa wisata. Ada banyak desa wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Gianyar. Berikut daftar desa wisata di Kabupaten Gianyar.

1. Desa Taro

Taman Konservasi Lembu Putih. (Dok. Desa Taro)
Taman Konservasi Lembu Putih. (Dok. Desa Taro)

Nama Desa Taro sudah tidak asing lagi di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Desa yang kaya potensi alam ini meraih beberapa penghargaan wisata bergengsi di tingkat nasional maupun internasional. Desa Taro sering disebut sebagai surga tersembunyi di antara Ubud dan Kintamani. Desa ini terletak di Kecamatan Tegallalang.

Desa Taro memiliki banyak objek wisata yang kini tertata dengan baik oleh pemerintah dan warga setempat. Kamu bisa mengunjungi satu-satunya konservasi Lembu Putih di Bali. Warga Desa Taro sangat menghormati keberadaan Lembu Putih atau yang disebut dengan Nandhini ini. Nama Ida Bagus digunakan untuk menyebutkan Lembu Putih jantan, dan nama Siluh untuk betina.

Beberapa objek wisata alam yang bisa dikunjungi adalah Kampung Asri Semara Ratih Delod Sema Village, Taman Kunang-Kunang The Fireflies Garden, Air Terjun dan Sungai Yeh Pikat, Lembah Bidadari (Sangaji), dan lainnya. Jangan lupa juga mengunjungi pura tua yang ada di desa ini, yaitu Pura Gunung Raung. Kamu juga bisa menikmati alam Desa Taro dengan bersepeda atau berjalan kaki menyusuri sawah dan jalan-jalan di desa ini.

2. Desa Batuan

Area Pura Puseh Desa Batuan. (Kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Area Pura Puseh Desa Batuan. (Kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Desa Batuan terletak di Kecamatan Sukawati. Desa ini termasuk tertua di Bali. Desa Batuan sering disebut sebagai pusatnya seni di Kabupaten Gianyar. Satu di antara seni yang cukup terkenal adalah Seni Lukis Batuan. Seni lukis kuno ini telah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada 2018. Wisatawan bisa mengunjungi sanggar yang ada di Desa Batuan untuk melihat keunikan dan style dari Seni Lukis Batuan ini.

Objek wisata lain yang cukup terkenal adalah Pura Puseh Desa Batuan, pura puseh tertua di Bali yang dibangun pada tahun Saka 944 atau 1022 Masehi. Wisatawan bisa menemukan berbagai macam benda purbakala seperti arca, lingga, dan sebagainya di area Pura Puseh.

Wisatawan bisa menonton beragam pertunjukan seni saat mengunjungi Desa Batuan. Jika beruntung, wisatawan bisa menyaksikan seni tari sakral yang dimiliki Desa Batuan, yaitu Tari Rejang Surti. Tari sakral ini dipentaskan di wantilan Pura Puseh Desa Batuan setiap Soma Kliwon Klurut, dan Kajeng Kliwon Enyitan pada sasih kalima (bulan kelima) hingga sasih kesanga (bulan kesembilan). Tari Rejang Surti diyakini mampu melindungi warga Desa Batuan dari kekuatan negatif.

3. Desa Kemenuh

Kawanan monyet yang ada di Kemenuh Monkey River, (Instagram.com/kemenuhmonkeyriver)
Kawanan monyet yang ada di Kemenuh Monkey River, (Instagram.com/kemenuhmonkeyriver)

Masih di Kecamatan Sukawati, terdapat desa wisata lainnya yang bisa dikunjungi yaitu Desa Kemenuh. Desa ini memiliki potensi alam berupa air terjun yang sangat indah. Yaitu Air terjun Tegenungan yang paling populer di Banjar Tegenungan. Ketinggiannya sekitar 15 meter.

Berikutnya adalah Air Terjun Sumampan dengan ketinggian sekitar 15 meter. Meski tak sepopuler Air Terjun Tegenungan, namun pemandangan alamnya tak kalah indah. Uniknya, wisatawan bisa menemukan ukiran-ukiran topeng di batu cadas yang ada di dinding sekitar air terjun.

Wisata alam berikutnya yang baru dibuka adalah Kemenuh Monkey River. Objek wisata ini mengajak wisatawan untuk menikmati pemandangan alam di sepanjang aliran Tukad Petanu, dengan ekosistem Monyet Ekor Panjang. Selain menikmati pemandangan indah selama trekking, wisatawan juga diberikan edukasi tentang keberadaan monyet tersebut.

Selain wisata alam, Desa Kemenuh memiliki wisata buatan yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Ada taman kupu-kupu Kemenuh Butter Fly Park yang menyajikan lebih dari 500 kupu-kupu dari berbagai spesies. Berikutnya ada Bali Glass Bridge yang menantang nyali untuk melewati jembatan kaca jembatan di atas aliran Tukad Petanu.

4. Desa Kenderan

Air terjun Manuaba di Desa Kenderan. (Desawisatakenderan.com)
Air terjun Manuaba di Desa Kenderan. (Desawisatakenderan.com)

Desa Kenderan terletak di Kecamatan Tegallalang. Nama Desa Kenderan berhubungan dengan pelarian Raja Mayadenawa saat berperang melawan pasukan Dewa Indra yang mengubah wujudnya menjadi bidadari Kendran. Banyak peninggalan bersejarah yang bisa ditemui di desa ini, seperti dua sarkofagus di Subak Uma Lawas dan batu pencetak nekara perunggu di Pura Puseh Manuaba. Peninggalan ini diperkirakan berasal dari 500 hingga 200 tahun sebelum Masehi. Selain itu terdapat patung kuno Ganesha yang diperkirakan berasal dari abad ke-14.

Desa Kenderan memiliki dua air terjun, yaitu Air Terjun Manuaba 1 (berada paling utara) dan 2 (berada paling selatan). Jarak keduanya sekitar 10 menit berjalan kaki. Air terjun ini punya latar belakang Gunung Agung. Sumber airnya perpaduan dari tujuh mata air suci (tirtha), yaitu tirta sudamala, tirta sangku, tirta gulung dawa, tirta dadapan, tirta rembulan, tirta gringsing, dan tirta lindung wesi. Alasan inilah yang membuat warga setempat memercayai Air Terjun Manuaba dapat memancarkan aura kesucian, dan mampu menyembuhkan beragam penyakit medis maupun nonmedis.

Desa Kenderan memiliki sebuah mata air (beji) yang cukup besar di Banjar Kepitu yang disebut Beji Telaga Waja. Lokasinya berada di tepi Sungai Tungkang dengan pemandangan alam sekitar yang sangat indah. Beji ini diperkirakan dibangun pada abad ke-10, dan saat ini digunakan sebagai tempat melukat (mandi suci) oleh warga maupun wisatawan. Selain menikmati pemandangan alam, wisatawan bisa datang ke rumah penduduk untuk belajar melukis tradisional maupun membeli lukisan karya seniman lokal.

5. Desa Pejeng Kangin

Pemandangan di Desa Pejeng Kangin. (Jadesta.kemenpar.go.id)
Pemandangan di Desa Pejeng Kangin. (Jadesta.kemenpar.go.id)

Desa Pejeng Kangin terletak di Kecamatan Tampaksiring. Desa ini masih asri dan keberagaman budayanya masih lestari. Wisatawan bisa mengunjungi objek wisata budaya seperti Candi Tebing Kerobokan yang terletak di Dusun Cemadik. Situs bersejarah ini punya arsitektur yang unik. Selain itu, ada pura tua yaitu Pura Banjar dengan arsitektur kuno yang sangat indah.

Desa Pejeng Kangin dikelilingi oleh hamparan sawah yang sangat indah. Tak jarang, banyak wisatawan menikmati keindahan alam desa ini dengan bersepeda maupun trekking menyusuri sawah. Jalur trekking ini mengarah ke air terjun yang berada di sekitar Desa Pejeng Kangin.

Desa Pejeng Kangin memiliki kerajinan tangan yang diburu oleh para wisatawan setiap datang ke tempat ini. Ada Tenun Cagcag yang menjadi ikon desa ini. Tenun ini sempat menghilang selama beberapa tahun silam, dan kini bangkit kembali. Kerajinan tangan lain yang tak kalah menarik adalah kendang atau yang disebut dengan jimbe. Warga Desa Pejeng Kangin juga dikenal memiliki keahlian menjahit serta membuat ukiran dari kayu.

Desa wisata di Kabupaten Gianyar tersebut sangat cocok masuk ke dalam daftar liburan. Kamu akan mendapatkan pengalaman baru saat mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pastikan kamu mencari informasi di desa setempat tentang objek-objek wisata, rute, serta aturan-aturan yang harus ditaati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest Travel Bali

See More

5 Desa Wisata di Gianyar Selain Ubud, Gak Kalah Menarik

09 Okt 2025, 08:00 WIBTravel