TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

11 Atlet Wushu Bali Dikirim ke PON 2024 Aceh-Sumut

Semangat mengumpulkan medali emas yaa!

Tim wushu Bali yang akan berlaga di PON 2024 Aceh-Sumut. (dok. Pengprov WI Bali)

Wushu termasuk cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan secara resmi di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. PON edisi ke-21 ini berlangsung di dua provinsi berbeda, Aceh dan Sumatra Utara, mulai 8 September hingga 20 September 2024 mendatang. Masing-masing provinsi, termasuk Bali, telah menyiapkan para atlet Wushu terbaiknya untuk berlaga di ajang multievent empat tahunan ini.

Wushu akan mulai bertanding pada 12 hingga 17 September di Gedung Serbaguna Disporasu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Seperti apa persiapan atlet Wushu Bali menghadapi PON 2024 Aceh-Sumut ini?

1. Kontingen Wushu Bali berkekuatan 11 atlet

Cabor wushu Bali kembali meloloskan atletnya untuk berlaga di ajang olahraga empat tahunan ini. Menurut Pelatih Wushu PON Bali sekaligus Binpres Pengprov Wushu Indonesia (WI) Bali, Anak Agung Ngurah Jaya Negara, sejatinya Bali berhasil meloloskan 12 atlet di ajang Babak Kualifikasi (BK) PON 2024 yang diadakan Oktober 2023 lalu di Jawa Barat. Namun, satu atlet mengalami cedera sehingga batal untuk tampil di PON 2024 Aceh-Sumut.

Ia menambahkan, 11 atlet Wushu Bali yang berangkat ke PON 2024 Aceh-Sumut berasal dari 8 atlet kategori Taolu dan 3 atlet kategori Sanda.

"Nantinya, atlet-atlet ini akan turun dalam berbagai nomor berbeda sesuai dengan disiplinnya masing-masing," ungkap Agung Jaya saat dihubungi melalui WhatsApp, Minggu (1/9/2024).

Berikut ini daftar nama atlet Wushu Bali di PON 2024 Aceh-Sumut:

Kategori Sanda:

  • Komang Adu Wiriandana (kelas 48 kg putra)
  • Ariyanto Saputra (kelas 60 kg putra)
  • Ni Made Dewik Kristianti (kelas 56 kg putri).

Kategori Taolu:

  • I Putut Arta Wiguna (Taijiquan Putra dan Taijijian Putra)
  • Rico Gautama Iswara (Changquan Putra, Daoshu + Gunshu Putra, dan Duilian Putra)
  • Made Paramasuta Wijaya (Changquan Putra, Jianshu + Qiangshu Putra, dan Duilian Putra)
  • Cakra Rusdijaya Polos (Nanquan Putra, dan Nangun + Nandao Putra)
  • Ni Made Anita Purwaningsih (Nanquan Putri, dan Nangun + Nandao Putri)
  • Orchyda Tsabita Phasha Rahadi (Changquan Putri, Jianshu + Qiangshu Putri)
  • Jeanyta Dian Chandra (Changquan Putri, dan Daoshu + Gunshu Putri)
  • Tjokorda Istri Agung Putri Gitaloka (Wing Chun Wooden Dummy + Wing Chun Butterfly Sword Putri).

2. Pemusatan latihan dilakukan di Tabanan, dengan mendatangkan pelatih nasional

Agung Jaya menjelaskan, tim Wushu Bali telah melakukan desentralisasi sejak Februari 2024. Selain berlatih di masing-masing sasana, pihaknya beberapa kali mengadakan pelatihan bersama. Untuk lebih memantapkan teknik dan fisik, tim Wushu Bali mengadakan pemusatan latihan atau training centre (TC) sejak Juli 2024 hingga awal September 2024, sebelum berangkat ke Medan.

GOR Debes di Kabupaten Tabanan menjadi tempat yang dipilih untuk mengadakan TC ini. Menurut Agung Jaya, para pelatih telah memberikan program latihan dan menerapkan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Tak hanya memantapkan teknik, para atlet ini juga ditempa fisiknya.

Untuk mendukung program TC atlet wushu Bali ini, Pengprov WI Bali mendatangkan dua pelatih nasional. Mereka adalah Mukhlis untuk kategori Sanda, dan Achmad Hulaefi untuk kategori Taolu. Mereka memantapkan penguasaan teknik para atlet wushu selama TC berlangsung.

3. Mengadakan dua kali simulasi

Untuk melihat perkembangan dan evaluasi program latihan, atlet wushu Taolu mengadakan dua kali simulasi di GOR Debes. Program simulasi ini dibuat seolah-olah mereka sedang berkompetisi di PON. Simulasi ini menggunakan juri daerah berstandar nasional, dan juri nasional yang berasal dari luar Bali.

Simulasi pertama diadakan, Kamis (22/8/2024), yang mendatangkan juri daerah berstandar nasional. Sedangkan simulasi kedua yang diadakan, Senin (26/8/2024), mendatangkan juri nasional yang berasal dari luar Bali. Menurut Agung Jaya, melihat hasil simulasi ini, para atlet Wushu Bali secara teknik mampu bersaing dengan provinsi lainnya di PON nanti.

"Saat simulasi ada beberapa evaluasi yang diberikan, baik dari para juri maupun para pelatih, untuk meningkatkan kualitas teknik para atlet," ujar pria yang juga sebagai Ketua Pengkot WI Denpasar ini.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya