Psikologis Orang Kaya Baru, Kekayaan Instan Berisiko Besar

Tak semua orang akan kuat jadi OKB, apalagi jika mendadak

Perolehan kekayaan mendadak atau instan telah menjadi topik yang menarik selama berabad-abad. Entah itu yang didapatkan karena memenangkan lotre, menerima warisan besar, atau membangun bisnis yang sukses dalam waktu cepat, kekayaan mendadak dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan seseorang. Kita sangat mungkin menemukan sosok yang mengalaminya di sekitar, atau bisa jadi itu kita sendiri yang sudah terjadi ataupun nanti.

Semakin majunya zaman, semakin banyak jalur untuk mendapatkan kekayaan instan. Apalagi jalurnya dipermudah dengan makin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi. Internet memungkinkan semua orang untuk mengakses fasilitas dari berbagai belahan dunia manapun, mendapatkan potensi-potensi pendapatan finansial besar yang instan, bahkan dengan cara yang tidak jujur sekalipun.

Menurut The Wealth Report 2022, yang dipublikasikan Knight Frank pada 1 Maret 2022, jumlah orang kaya di Indonesia akan naik drastis sebanyak 63 persen dari 82.012 jiwa (tahun 2021) menjadi 134.015 jiwa (proyeksi tahun 2026). Apakah nantinya di dalam angka statistik itu termasuk kamu? Besar kemungkinan kamu akan berharap demikian, tapi ada baiknya membaca artikel ini secara lengkap dulu, sebelum merasakan keuntungan finansial dari kekayaan, apalagi jika didapatkan dengan instan.

Namun terlepas dari keuntungan finansial, kekayaan mendadak juga dapat menimbulkan tantangan psikologis. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang psikologi di balik kekayaan mendadak, penelitian ilmiah yang dilakukan di bidang ini, dan faktor-faktor yang menyebabkan kondisi psikologis ini. Baca sampai akhir, ya!

Baca Juga: Sains di Balik Kekerasan, Ini Dia Penyebab Perilaku Agresif

Baca Juga: Puasa dalam Agama Hindu, Gak Sekadar Menahan Makan dan Minum

1. Hal baik dalam kekayaan mendadak

Psikologis Orang Kaya Baru, Kekayaan Instan Berisiko Besarilustrasi mendapatkan kekayaan mendadak (Freepik.com/user6637047)

Satu manfaat paling signifikan dari memperoleh kekayaan mendadak adalah kemampuan untuk mengejar hasrat dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang menerima kekayaan mendadak lebih cenderung berinvestasi pada pengalaman yang memberi mereka kebahagiaan dan kepuasan. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research menemukan bahwa membelanjakan uang untuk pengalaman daripada harta benda akan menghasilkan kebahagiaan yang lebih besar dan kehidupan yang lebih memuaskan.

Selain menyediakan sumber daya untuk kepuasan pribadi, kekayaan mendadak juga dapat memberikan manfaat ekonomi. Individu yang menerima kekayaan mendadak lebih mungkin untuk melakukan investasi yang menstimulasi ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Sebuah studi yang dilakukan oleh National Bureau of Economic Research menemukan, bahwa pemenang lotre lebih mungkin untuk memulai bisnis mereka sendiri dan berinvestasi di pasar saham, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, kekayaan mendadak dapat memberikan efek positif pada kesehatan fisik seseorang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology and Community Health menemukan bahwa mereka yang menerima kekayaan mendadak mengalami penurunan tingkat stres yang signifikan dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kemampuan untuk membayar perawatan kesehatan dan sumber daya lain yang meningkatkan kesehatan fisik.

2. Risiko dan tantangan mendapatkan kekayaan mendadak

Psikologis Orang Kaya Baru, Kekayaan Instan Berisiko Besarilustrasi mendapatkan kekayaan mendadak (Freepik.com/thongden_studio)

Meskipun banyak manfaat, namun kekayaan mendadak juga memiliki sejumlah kekurangan dan risiko. Satu risiko yang paling signifikan adalah potensi salah urus keuangan. Orang yang menerima kekayaan mendadak mungkin tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan keuangan yang diperlukan untuk mengelola sumber daya yang baru mereka temukan secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan pengeluaran yang sembrono, investasi yang buruk, dan bahkan kebangkrutan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Financial Planning menemukan bahwa sekitar 70 persen orang yang menerima kekayaan mendadak akhirnya kehilangan kekayaan tersebut dalam beberapa tahun karena salah urus.

Risiko signifikan lainnya yang terkait dengan kekayaan mendadak adalah potensi meningkatnya stres dan kecemasan. Masuknya kekayaan secara tiba-tiba dapat membuat Anda kewalahan dan dapat menimbulkan perasaan bersalah, cemas, dan kehilangan hubungan sosial. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Family and Economic Issues menemukan bahwa individu yang menerima kekayaan mendadak memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Kekayaan mendadak juga dapat menyebabkan konsekuensi sosial yang negatif. Mereka yang menerima kekayaan mendadak dapat mengalami perubahan dalam hubungan mereka dengan keluarga dan teman, yang mengarah pada perasaan terisolasi dan kehilangan dukungan sosial. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Zurich menemukan, bahwa pemenang lotre lebih mungkin mengalami perceraian dan hasil sosial negatif lainnya.

Kekayaan mendadak memiliki sejumlah risiko dan kekurangan, termasuk potensi salah urus keuangan, peningkatan stres dan kecemasan, dan konsekuensi sosial yang negatif. Meskipun kekayaan mendadak dapat memberikan banyak manfaat, penting untuk menyadari potensi risikonya dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola sumber daya yang baru ditemukan secara efektif.

3. Bahaya kehilangan identitas diri

Psikologis Orang Kaya Baru, Kekayaan Instan Berisiko Besar(Freepik.com/natsarun)

Risiko utama terkait dengan kekayaan mendadak adalah potensi kehilangan identitas. Bagi banyak orang, identitas mereka terkait dengan pekerjaan atau status sosialnya. Ketika seseorang menerima kekayaan mendadak, mereka mungkin kesulitan untuk menyelaraskan status keuangan mereka yang baru dengan identitas sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan bingung, cemas, dan kehilangan tujuan.

"Wah, murah banget!" — sebuah ucapan yang sempat populer di media sosial Indonesia.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Financial Counseling and Planning menemukan bahwa orang yang menerima kekayaan mendadak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kehilangan identitas. Pergeseran status keuangan yang tiba-tiba dapat menimbulkan rasa disorientasi, yang menyebabkan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan realitas baru. Hal ini dapat terjadi terutama pada mereka yang telah bekerja keras untuk mencapai kesuksesan dalam karier atau kegiatan pribadi.

Risiko kehilangan identitas yang terkait dengan kekayaan mendadak dapat memiliki konsekuensi jangka panjang. Kurangnya rasa identitas yang jelas dapat menyebabkan rasa terputus dari diri sendiri dan orang lain, dan dapat berkontribusi pada perkembangan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Family and Economic Issues menemukan bahwa individu yang menerima kekayaan mendadak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Potensi kehilangan identitas merupakan tantangan signifikan yang mungkin dihadapi oleh siapapun yang menerima kekayaan mendadak. Penting untuk menyadari risiko ini dan mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan tujuan dan identitas, seperti mengejar hasrat pribadi yang positif atau terlibat dalam pekerjaan yang bermakna. Dengan mengelola risiko ini secara efektif, seseorang dapat menghindari konsekuensi negatif yang dapat diakibatkan oleh hilangnya identitas.

4. Memunculkan berbagai harapan dan ekspektasi yang tidak realistis

Psikologis Orang Kaya Baru, Kekayaan Instan Berisiko Besarilustrasi berusaha meredakan rasa cemas (Freepik.com/snowing)

Risiko signifikan lainnya yang terkait dengan kekayaan mendadak adalah potensi ekspektasi yang tidak realistis. Orang yang menerima kekayaan mendadak mungkin memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang status keuangan yang baru mereka temukan, yang mengarah pada kekecewaan ketika ekspektasi ini tidak terpenuhi. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak mampu dan dapat berkontribusi pada perkembangan masalah kesehatan mental.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Financial Planning menemukan bahwa ekspektasi yang tidak realistis merupakan tantangan yang signifikan bagi mereka yang menerima kekayaan mendadak. Studi ini menemukan bahwa banyak pemenang lotre, misalnya, memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang jumlah uang yang akan mereka terima dan dampaknya terhadap kehidupan mereka. Ketika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi, banyak yang mengalami kekecewaan dan rasa kecewa.

Risiko ekspektasi yang tidak realistis terkait dengan kekayaan instan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research menemukan bahwa individu yang memiliki aspirasi materi yang tinggi, termasuk ekspektasi yang tidak realistis tentang manfaat finansial dari kekayaan mendadak, lebih mungkin mengalami emosi negatif seperti kecemasan dan depresi.

Ekspektasi yang tidak realistis terkait dengan kekayaan mendadak merupakan tantangan signifikan yang harus disadari oleh siapapun. Dengan mengelola ekspektasi mereka dan mengambil pendekatan yang realistis terhadap status keuangan yang baru mereka temukan, orang tajir mendadak dapat menghindari konsekuensi negatif yang dapat timbul dari ekspektasi yang tidak realistis. Mencari bimbingan profesional keuangan juga dapat membantu mengelola ekspektasi dan memaksimalkan manfaat kekayaan mendadak.

5. Kurang literasi keuangan akan menyebabkan kesejahteraannya tidak berlangsung lama

Psikologis Orang Kaya Baru, Kekayaan Instan Berisiko Besarilustrasi kecewa dengan keadaannya sendiri (Freepik.com/9nong)

Kurangnya literasi keuangan adalah risiko signifikan lainnya yang terkait dengan kekayaan mendadak. Orang yang menerima kekayaan mendadak mungkin tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan keuangan yang diperlukan untuk mengelola sumber daya yang baru mereka temukan secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan salah urus keuangan, yang dapat menyebabkan perasaan stres dan kecemasan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Economic Psychology menemukan, bahwa kurangnya literasi keuangan merupakan tantangan yang signifikan bagi mereka yang menerima kekayaan mendadak. Studi ini menemukan bahwa banyak orang yang menerima kekayaan mendadak tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan keuangan dasar, seperti penganggaran, menabung, dan berinvestasi. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk dan salah urus keuangan.

Kurangnya literasi keuangan yang terkait dengan kekayaan mendadak juga dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang. Salah urus keuangan dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, seperti kebangkrutan atau penyitaan. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis seseorang dan dapat berkontribusi pada perkembangan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Untuk mengelola risiko kurangnya literasi keuangan, orang yang menerima kekayaan mendadak harus mencari bimbingan profesional keuangan. Bekerja dengan penasihat keuangan dapat membantu mengembangkan rencana keuangan yang komprehensif, termasuk strategi penganggaran, menabung, dan investasi. Selain itu, mereka dapat memanfaatkan sumber daya pendidikan keuangan seperti buku, kursus online, dan lokakarya untuk meningkatkan literasi keuangan dan mengelola sumber daya yang baru mereka temukan secara efektif.

6. Kekayaan mendadak itu sangat berisiko bagi sebagian besar orang

Psikologis Orang Kaya Baru, Kekayaan Instan Berisiko Besarilustrasi mendapatkan kekayaan mendadak (Freepik.com/ksandrphoto)

Banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami efek psikologis dari kekayaan mendadak. Sebagai contoh, dilansir Psychology Today, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Kentucky menemukan bahwa orang yang menerima kekayaan mendadak memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan mental daripada mereka yang tidak. Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Behavioral and Experimental Economics menemukan bahwa individu yang menerima kekayaan mendadak lebih cenderung terlibat dalam perilaku keuangan yang berisiko.

Perolehan kekayaan mendadak dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan seseorang. Meskipun kekayaan mendadak dapat memberikan keuntungan finansial, kekayaan mendadak juga dapat menimbulkan berbagai tantangan psikologis. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kondisi psikologis ini termasuk hilangnya identitas, ekspektasi yang tidak realistis, dan kurangnya literasi keuangan.

Dengan memahami psikologi kekayaan mendadak, siapa saja dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola sumber daya yang baru mereka temukan secara efektif dan menjaga kesejahteraan psikologis mereka. Jadi setelah mengetahui itu, apakah kamu termasuk orang yang siap menerima kekayaan mendadak atau tidak? Rezeki besar bisa datang kapan saja, setidaknya persiapkan mental dan diri kamu agar tidak kalah oleh tantangan-tantangan yang dimunculkan kekayaan mendadak, ya.

Bayu Dwityo Wicaksono Photo Community Writer Bayu Dwityo Wicaksono

A Disney dude who wants to fulfill the purpose of life like Desmond Doss. The story teller in an uncertain gaea. Freelance writer, editor, journo, and creator. Nakama. 🎗🧩

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya