Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sebagai tanaman yang bisa tumbuh di lingkungan kering seperti gurun pasir, tanaman kaktus merupakan alternatif makanan bagi para hewan yang hidup di gurun pasir. Tidak seperti tumbuhan lain yang memerlukan hujan dan banyak air sepanjang hari, tanaman kaktus bisa bertahan di lingkungan yang tidak ada hujan selama berbulan-bulan.
Meskipun begitu, apakah semua hewan gurun bisa memakan kaktus? Apakah hewan gurun seperti Unta bisa memakan tumbuhan kaktus? Berikut faktanya dilansir dari onlyzoology.
1. Unta bisa memakan kaktus
ilustrasi Unta memakan kaktus (YouTube.com/camelsandfriends) Meskipun tanaman kaktus memiliki duri yang berfungsi melindungi diri dari predator dan mengurangi terjadinya penguapan, Unta tetap bisa memakannya. Di tengah lingkungan gurun pasir yang sangat kering, kaktus dapat beradaptasi sehingga bisa menyimpan air dan nutrisi yang dibutuhkan oleh Unta.
Tanaman kaktus ada bermacam bentuk, ukuran, sebagian besar tumbuh di gurun kering dan daerah kekeringan di mana hanya ada sedikit bahkan tidak ada air sama sekali. Tanaman ini tumbuh subur dan menghijau di gurun pasir. Dengan banyaknya tanaman kaktus di gurun pasir, tidak mengherankan apabila banyak Unta yang memakan tanaman ini. Meskipun begitu, tidak semua hewan gurun bisa memakan kaktus.
2. Unta memiliki kulit mulut dan lidah yang tebal
ilustrasi mulut Unta (pexels.com/Joost van Os) Berbeda dengan hewan pada umumnya, Unta memiliki kulit mulut dan lidah yang tebal. Kulit mulut dan lidah tebal yang dimiliki Unta berperan penting mencegah mulut Unta terluka saat memakan kaktus. Duri yang ada pada permukaan kaktus tidak bisa menembus kulit mulut dan lidah Unta.
Di sisi lain Unta juga memiliki cara makan yang unik saat memakan kaktus. Unta akan memutar tanaman kaktus menggunakan lidah secara melingkar sambil mengunyahnya, sebelum dimasukkan ke dalam tenggorokan. Langkah-langkah ini akan dilakukan Unta secara perlahan agar duri kaktus tidak melukai mulut mereka.
Hewan seperti kelinci, burung, dan lainnya memiliki permukaan kulit tipis. Mereka tidak memiliki lapisan keras di dalam mulut, atau paruhnya sering kali menghindari kontak dengan duri dan hanya memakan bagian kaktus yang tidak berduri. Tusukan duri kaktus bisa masuk jauh ke dalam kulit, bahkan sampai ke kolagen dan otot para hewan tersebut yang dapat menyebabkan infeksi.
3. Unta juga memiliki sistem pencernaan yang unik
ilustrasi Unta (pexels.com/Frans van Heerden) Selain memiliki kulit mulut dan lidah yang tebal, ada alasan khusus lainnya mengapa Unta dapat memakan kaktus. Unta memiliki saluran pencernaan yang unik. Mereka tidak akan keracunan saat mengonsumsi kaktus. Hewan yang tidak memakan kaktus tidak memiliki mekanisme biokimia apa pun untuk membuang racun yang ada di kaktus. Bahkan mereka tidak dapat mencerna kandungan selulosa pada kaktus, termasuk duri pada kaktus.
Sebagai hewan ruminansia, Unta mampu menelan kaktus yang sudah dikunyah beserta durinya di perutnya yang memiliki banyak bilik. Jutaan bakteri akan membantu pencernaan selulosa kaktus dengan baik. Hal ini juga dapat menjelaskan mengapa Unta terkadang memakan tanaman lain yang diketahui beracun bagi hewan lain tanpa menimbulkan efek buruk.
4. Hewan-hewan gurun pasir yang bisa memakan kaktus
ilustrasi Unta (pexels.com/Mark Neal) Selain Unta, terdapat beberapa hewan gurun pasir lain yang bisa memakan kaktus. Meskipun bisa memakan kaktus, namun tidak seperti Unta yang bisa memakan seluruh bagian kaktus. Misalnya Tupai Tanah hanya memakan bagian kaktus yang tidak berduri seperti buah dan biji kaktus.
Kelinci Jack juga diketahui hanya memakan bagian dasar kaktus yang berair dan tidak berduri. Mereka juga memakan buahnya dan membantu penyebaran benih melalui kotorannya. Sedangkan Anjing Padang Rumput hanya memakan kaktus jika tidak mendapatkan makanan lain. Mereka terlihat hanya memakan pangkal kaktus beserta bunga dan buahnya.
Selain hewan di atas, terdapat beberapa hewan gurun lain yang juga memakan kaktus, seperti Iguana Daratan Galapagos, Packrat, dan Burung Pelatuk Gila.
