TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inovasi Smadara, Semua Guru Wajib Mengajar di Kelas Kurikulum Merdeka

Kepsek Smadara Wakili Bali di Ajang Apresiasi GTK Nasional

Penerapan merdeka belajar di SMA N 2 Semarapura(Dok.IDNTimes/Smadara)

Klungkung, IDNTimes- SMA Negeri 2 Semarapura (Smadara) menjadi sekolah di Bali, yang masih menerapkan 2 kurikulum sekaligus yakni kurikulum merdeka dan K-13.

Dengan mulai diterapkannya Kurikulum Merdeka, Kepala Sekolah SMA N 2 Semarapura membuat inovasi "Bergema". 

Dengan inovasi ini, guru di semua kelas wajib mengajar di kelas-kelas yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Sehingga semua guru di Smadara bisa memahami konsep dari Kurikulum Merdeka , yang mulai diterapkan pada tahun ajaran 2022/2023.

Inovasi ini, bahkan mengantar Kepala Sekolah SMA N 2 Semarapura, Drs.I Wayan Janiarta terpilih menjadi wakil Bali untuk kategori Kepala Sekolah Inovatif dalam ajang Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 2023 tingkat nasional.

Baca Juga: Kurikulum Boleh Ganti, Identitas Washliyah Harus Tetap Dijaga

1. Semua guru diwajibkan mengajar di kelas berkurikulum merdeka

Penerapan merdeka belajar di SMA N 2 Semarapura(Dok.IDNTimes/Smadara)

Kepala Sekolah SMA N 2 Semarapura I Wayan Janiarta menjelaskan, Sebagai Sekolah Penggerak pertama di Kabupaten Klungkung, Janiarta menyadari bahwa para guru wajib dilibatkan seluruhnya untuk memahami penerapan Kurikulum Merdeka secara nyata. 

Berdasarkan pemikiran tersebut, lelaki yang pernah bertugas di Timor Timur (Timor Leste) ini mengambil kebijakan baru, yaitu mewajibkan seluruh guru untuk mengajar pada jenjang kelas X dan XI yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.

 “SMADARA masih menerapkan dua kurikulum, Kurikulum Merdeka untuk kelas X dan XI, serta K-13 untuk siswa kelas XII,” ungkap Wayan Janiarta, Senin (20/11/2023).

Hal ini karena Kurikulum Merdeka baru diterapkan di tahun ajaran 2022/2023 dan penerapannya harus dimulai dari kelas X.

"Tahun depan kurikulum K13 habis, tahun depan semua pakai Kurikulum Merdeka. Sehingga dengan demikian, semua guru nanti sudah terbiasa dalam penerapan Kurikulum Merdeka," jelasnya.

2. Pelaku UMKM diundang untuk berikan materi pembelajaran ke siswa

Penerapan merdeka belajar di SMA N 2 Semarapura(Dok.IDNTimes/Smadara)

Wayan Janiarta juga mengatakan, sebagai seorang kepala sekolah, dirinya wajib beinovasi dalam menjalankan roda satuan pendidikan.

Proses pemahaman guru dan siswa tentang penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah, dikemas apik dalam sebuah karya tulis best practice berjudul Smadara “Bergema.” 

Janiarta mengatakan, “bergema” merupakan akronim dari Bergerak Bersama, Maju Semua.

 “Artinya, dalam menjalankan kurikulum merdeka, seluruh warga sekolah baik guru, pegawai, dan siswa harus terlibat semua dan bergerak bersama, untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” ungkap Wayan Janiarta.

Gerakan Smadara “bergema” juga melibatkan pihak luar sekolah. Mulai dari kalangan akademisi dan pelaku praktisi, yang saling bahu membahu menjalankan Kurikulum Merdeka di Smadara.

 “Banyak pelaku UMKM yang kami undang ke sekolah untuk memberikan materi, dengan demikian para siswa dapat belajar nyata pada ahlinya,” jelas Janiarta.

Baca Juga: Kurikulum Merdeka akan Masif Diberlakukan untuk Pelajar di IKN

Berita Terkini Lainnya