Daftar Sisa Anggaran COVID-19 di Tabanan, Cukup Sampai Akhir Tahun?

Kalau kasusnya meningkat gimana ya?

Tabanan, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan melakukan refocusing anggaran dalam menangani kasus COVID-19. Setiap organisasi perangkat daerah (OPD) mengutamakan anggarannya untuk penanganan COVID-19. Hal ini juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan sebagai garda depan dalam melakukan tracing hingga pengobatan.

Dinas Kesehatan dan RSUD Tabanan telah menghitung anggaran penanganan COVID-19, dan dirasa cukup sampai akhir tahun 2020. Namun pihaknya tetap khawatir anggaran tersebut tidak cukup jika kasus mengalami peningkatan secara terus menerus.

Berapakah sebenarnya besaran anggaran yang dialokasikan untuk menangani COVID-19, dan langkah apa yang akan dilakukan oleh Dinkes Tabanan dan RSUD Tabanan jika kekurangan anggaran? Berikut selengkapnya.

Baca Juga: Laboratorium PCR RSUD Tabanan Resmi Beroperasi 22 September

1. Dinkes Tabanan menyiapkan anggaran sebesar Rp19.772.000.000

Daftar Sisa Anggaran COVID-19 di Tabanan, Cukup Sampai Akhir Tahun?Ilustrasi uang. IDN Times/Zainul Arifin

Kadinkes Tabanan, dr Nyoman Suratmika, mengatakan pihaknya melakukan refocusing anggaran penanganan COVID-19 di bidang kesehatan semenjak dilanda wabah. Adapun total anggaran yang disiapkan sebesar Rp19.772.000.000. Anggaran itu bersumber dari:

  • Refocusing anggaran: Rp11.400.000.000
  • Biaya Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas: Rp4.100.000.000
  • BOK Dinkes: Rp72.000.000
  • Belanja Tidak Terduga (BTT) Dinkes: Rp3.900.000.000
  • Corporate Social Responsibility (CSR): Rp300.000.000.

Anggaran tersebut dialokasikan untuk:

  • Pembelian Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis yang bertugas di ruang isolasi maupun yang melakukan tracing ke lapangan
  • Pembelian alat kesehatan di antaranya kelengkapan ruang isolasi di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit (RS) Nyitdah seperti ventilator dan lainnya
  • Biaya penyiapan rumah singgah dan makanan bagi tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di ruang isolasi
  • Biaya operasional penanganan COVID-19 seperti biaya tracing kasus, sampai pengangkutan pasien ke rumah sakit maupun penguburan
  • Dana intensif bagi nakes dan penunjang yang tidak mendapatkan intensif dari pusat maupun provinsi
  • Biaya penambahan dan penggajian nakes yang bertugas di ruang isolasi UPTD RS Nyitdah.

Baca Juga: 3 Dampak yang Terjadi Apabila Pilkada Ditunda Menurut KPU Tabanan

2. Anggarannya dinilai cukup sampai akhir tahun 2020, dengan catatan tidak ada peningkatan kasus

Daftar Sisa Anggaran COVID-19 di Tabanan, Cukup Sampai Akhir Tahun?IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Suratmika melanjutkan, anggaran yang telah Dinkes Tabanan siapkan untuk menangani COVID-19 telah dihitung cukup sampai akhir tahun 2020.

"Saat ini dari hitung-hitungan masih aman. Masih bisa mencukupi sampai akhir tahun," katanya.

Namun jika kasus COVID-19 mengalami peningkatan secara terus menerus, pihaknya khawatir anggaran tersebut tidak cukup sampai akhir tahun. Terutama anggaran untuk penyediaan APD. Karena itu, pihaknya sedang menghitung kebutuhan APD dengan trend kasus yang terjadi saat ini.

"Setidaknya APD harus aman. Anggaran ini kan belanjanya masih berjalan. Jika sampai akhir 2020 mencukupi, setidaknya Januari 2021, APD sudah ada untuk tenaga medis," tambahnya.

Saat ini kebutuhan APD mengalami peningkatan. Mengingat UPTD RS Nyitdah melakukan penambahan sumber daya manusia (SDM) untuk menangani kasus COVID-19, karena adanya penambahan tempat tidur sekaligus Tabanan juga memiliki mesin Polimerase Chain Reaction (PCR), yang tentunya membutuhkan ketersediaan reagen.

"Untuk anggaran jika kurang, kita minta dari BTT dan dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kabupaten. Direncanakan akhir tahun," terang Suratmika.

Baca Juga: Kisah Mantan Pasien COVID-19 di Bali, Sempat Stres dan Susah Makan

3. RSUD Tabanan menyiapkan Rp6.299.562.152 untuk penanganan COVID-19

Daftar Sisa Anggaran COVID-19 di Tabanan, Cukup Sampai Akhir Tahun?Ilustrasi uang (IDN Times/Prayugo Utomo)

RSUD Tabanan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp6.299.562.152. Anggaran itu berasal dari  BTT Kabupaten, bantuan Provinsi Bali, refocusing dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Tabanan, CSR dan Dana Alokasi Khusus (DAK) kesehatan.

Wakil Direktur Operasional RSUD Tabanan, Nyoman Hari Sujana, menyebutkan sudah sekitar 92,72 persen anggaran telah terserap atau sebanyak Rp5.840.797.278,09. Kini masih tersisa sebesar Rp458.764.873,91.

"Melihat sisa anggaran ini, tidak bisa memenuhi hingga akhir tahun. Terlebih saat ini kasus meningkat dan RSUD Tabanan juga akan menambah tempat tidur di ruang isolasi, dari 17 tempat tidur menjadi 46 tempat tidur, ditambah dengan adanya layanan laboratorium PCR untuk COVID-19," jelas Hari Sujana.

Untuk itu pihak RSUD Tabanan sudah mengusulkan anggaran ke APBD perubahan.

"Anggaran saat ini tidak bisa sampai akhir tahun. Harus segera di-support. Semoga di APBD perubahan bisa terakomodir dan ada bantuan dari pusat," tutupnya.

Baca Juga: Kesaksian Perawat di Bali, Kamar Isolasi Kosong Tidak Lebih dari 3 Jam

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya