Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kos-kosan (pixabay.com/ViTa_Ng)

Gianyar, IDN Times - Yoga, generasi Z berusia 19 tahun ini baru setahun menempati kamar indekos di wilayah Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Ia memilih tinggal di indekos agar dekat dengan tempat kerjanya, sebuah toko seni di Kabupaten Gianyar.

Berdasarkan pencarian di Google Maps, khusus di area Batubulan ada sekitar 20 indekos yang terdata. Sementara, jika menggunakan kata kunci Kos Gianyar, pencarian Google Maps menampilkan puluhan lebih rekomendasi kos. Meskipun jumlah indekos di Gianyar terbilang lumayan, tapi Yoga mengaku kesulitan mencari indekos.

1. Kesulitan mencari kamar indekos di Batubulan

ilustrasi kamar kos (unsplash.com/Holly Stratton)

Kesulitan yang dihadapi remaja asal Kabupaten Karangasem ini adalah mencari indekos sesuai dengan keuangan, dan jarak tempuh ke tempat kerjanya. Sementara, orangtua Yoga juga ngekos. Sehingga biaya sewa yang keluar beragam. Yoga mengungkapkan, kisaran harga kamar indekos dan orangtuanya di Kota Denpasar antara Rp400 ribu hingga Rp600 ribuan.

“Ketika saya mencari indekos sekitar Batubulan sini cukup sulit ya, mungkin karena banyak juga orang yang merantau dan ngekos di sekitaran Batubulan ini,” kata Yoga kepada IDN Times.

Kini, Yoga merasa nyaman tinggal di indekos meskipun kamarnya ada di Lantai 2. Ia sampai-sampai bisa melihat sunrise (matahari terbit) dan sunset (matahari terbenam). Yoga menempati indekos berkapasitas 12 kamar. Harga sewanya Rp600 ribu per bulan sudah termasuk air, listrik, dan iuran sampah.

2. Indekos tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi di sekitarnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di