TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Nusa Penida Gagalkan 2 WNA Bulgaria Lakukan Upaya Skimming

Warganya dikasih uang tutup mulut biar tak lapor polisi

Dok.IDN Times/Istimewa

Klungkung, IDN Times - Upaya skimming (Pencurian data nasabah bank) yang dilakukan oleh dua orang warga negara asing (WNA) asal Bulgaria, KZI (24) dan GZI (25) mampu digagalkan warga di Nusa Penida. Saat ini, dua WNA Bulgaria tersebut diamankan di Kepolisian Resor (Polres) Klungkung.

Baca Juga: Mengenal Kejahatan Skimming dan Tips Menghindarinya

1. Warga sekitar telah mencurigai gelagatnya dan melakukan pengintaian selama tiga hari

Pixabay.com/jarmoluk

Penangkapan tersebut, bermula dari kecurigaan warga di Kampung Toya Pakeh, Nusa Penida. Seorang warga bernama Ahmad Fahrozi melihat gelagat aneh dari dua WNA di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Desa Toya Pakeh. Ahmad yang kediamannya tidak jauh dari mesin ATM tersebut, selama tiga hari melakukan pengintaian.

"Warga setenpat sudah tiga hari melihat gelagat aneh WNA itu di mesin ATM," jelas Kapolsek Klungkung, Kompol Komang Reka Sanjaya, Kamis (16/5).

2. Pelaku ketahuan warga tengah memasang kabel di mesin ATM

Pixabay.com/mrganso

Senin (13/5) sekitar pukul 23.40 Wita, Ahmad Fahrozi dan teman-temannya dari kejauhan melihat lampu di mesin ATM tiba-tiba mati.

Ahmad Fahrozi beserta teman-temannya lalu dengan cepat menuju mesin ATM tersebut. Mereka melihat dua WNA yang diintainya itu sedang memasang kabel di mesin ATM.

"Jadi warga yang memergoki kedua wisatawan itu," ujar Reka Sanjaya.

3. Mereka menawarkan uang ke warga supaya tutup mulut

IDN Times/Holy Kartika

Ketika tertangkap basah oleh warga, kedua WNA itu langsung panik. Mereka lalu menawarkan sejumlah uang ke Ahmad Fahrozi dan teman-temannya supaya diam serta tidak melapor ke polisi. Namun hal ini diabaikan oleh warga. Warga tetap melaporkan keduanya ke kantor polisi.

"Kedua wisatawan tersebut sekarang ditangani Polres Klungkung. Kami berharap kepada warga jika melihat wisatawan yang mencurigakan untuk melaporkan," ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya