TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komang Tri Pembawa Baki di IKN Asal Klungkung, Ibu: Bangga

Ia terpilih dalam penurunan bendera

Ni Komang Tri Setia. (Dok.Istimewa)

Klungkung, IDN Times - Ni Komang Tri Setia (16), siswi kelas XI SMA Negeri 1 Semarapura, Kabupaten Klungkung terpilih menjadi pembawa baki dalam Upacara Bendera Peringatan ke-79 Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), Sabtu (17/8/2024).

Terpilihnya Komang Tri sebagai pembawa baki menjadi kebanggaan bagi orangtuanya. Upacara ini telah mengukir sejarah bagi anaknya, karena pertama kali diselenggarakan di KN.

"Kesuksesan sebagai Pasikibraka dan dipercaya sebagai pembawa baki ini adalah hasil dari kerja keras dan ketekunan putri kami," ujar orangtua dari Komang Tri, Yovita Magdalena Dewi Astutimita.

Sebagai orangtua, Yovita merasa bangga. Ia berpesan agar Komang Tri untuk selalu rendah hati atas pencapaian ini.

"Karena ini adalah pintu gerbang buat Komang Tri Setia, untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang polwan," ungkapnya.

Informasi dari pendamping, rencananya Komang Tri Setia baru akan pulang ke Klungkung, Jumat (23/8/2024) mendatang. Pascabertugas, pihak orangtua belum bisa menghubungi Komang Tri.

"Belum dikasih pegang handphone (Komang Setia). Mungkin besok saya baru bisa komunikasi dengan putri saya, karena infonya besok baru balik Jakarta," kata. Yovita.

1. Komang Tri tertarik menjadi Paskibraka sejak SD

Ni Komang Tri Setia. (Dok.Istimewa)

Tekad kuat Komang Tri menjadi Paskibraka itu terlihat sejak duduk di bangku SD. Yovita bercerita, anaknya suka melihat Paskibraka yang memakai baju putih sedang latihan di Lapangan Puputan Klungkung.

"Dia bertanya 'Apakah bisa menjadi Paskibraka?' Saya katakan bisa asal rajin belajar dan tidak malas latihan," kata Yovita.

Mendengar jawaban ibunya, Komang Tri mulai percaya diri dengan mengikuti latihan dan lomba baris berbaris di SMP Negeri 2 Semarapura.

2. Kakinya terluka saat mengikuti lomba baris berbaris

Ni Komang Tri Setia. (Dok.Istimewa)

Komang Tri dikenal sebagai pekerja keras. Saat SMP, ia mengalami kecelakaan tiga hari menjelang lomba keterampilan baris berbaris (LKBB). Tapi dia tidak menyerah. Meski banyak yang menyarankan untuk mundur, ia nekat mengikuti lomba tersebut walaupun kakinya penuh dengan balutan perban karena luka-luka. Usahanya tidak sia-sia. Regunya mendapat juara 1 dalam lomba tersebut.

"Dari itu saya mengetahui ia anak yang pantang menyerah. Latihannya tekun, walaupun LKBB dan Paskibraka latihannya keras," kata Yovita.

Berita Terkini Lainnya