Rekayasa Penculikan di Tabanan Naik Menjadi Keterangan Palsu
Remaja yang sudah bersuami ini dan bapak mertuanya mengaku
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Kasus rekayasa penculikan disertai percobaan perkosaan DA (18) asal Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, kini berubah menjadi kasus keterangan palsu.
"Dari pemeriksaan, DA dan mertuanya mengakui jika penculikan dan percobaan perkosaan adalah rekayasa yang mereka buat. Sehingga kasus ini kami proses menjadi kasus keterangan palsu," ujar Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga: Penculikan Remaja di Tabanan Hanya Rekayasa, Ngaku Takut Pulang Malam
Baca Juga: Remaja yang Rekayasa Penculikan di Tabanan Tes Psikologi
1. Kasus DA masih menunggu pemeriksaan psikolog dan psikiater
Ranefli mengungkapkan, DA dan ayah mertuanya masih dalam proses pemeriksaan untuk kasus keterangan palsu. Pihaknya juga sudah memeriksa saksi, dalam hal suami dan warga yang menemukan DA. Berdasarkan pemeriksaan, cerita penculikan dan percobaan perkosaan itu tidak benar, sehingga kasus ini (penculikan dan percobaan perkosaan) dihentikan.
Polres Tabanan kini akan mendalami kasus keterangan palsu yang dilakukan oleh DA. DA bersama ayah mertuanya bekerja sama dalam membuat cerita rekayasa, berdasarkan hasil pemeriksaan.
Keduanya juga telah sudah menjalani pemeriksaan psikolog dari tim Polda Bali dan psikater dari tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan.
"Sekarang tinggal menunggu hasilnya," terangnya.