TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Potret Rumah Temuan Kerangka 7 Ekor Anjing di Tabanan, Horor

Semoga pelaku terketuk hatinya untuk menyerahkan diri

House of horror di Tabanan. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Tabanan, IDN Times - Bali pernah dihebohkan oleh kasus penelantaran puluhan ekor anjing. Tujuh ekor ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka, dan tiga ekor lainnya hidup namun mengalami malnutrisi.

Mereka ditemukan memprihatinkan dalam rumah kontrakan di daerah Banjar Dukuh, Kabupaten Tabanan. Kasus ini mendapat perhatian dari Bali Animal Welfare Assosiation (BAWA). Mereka mengunggah foto situasi dan kondisi puluhan ekor anjing tersebut, dan mengunggahnya di Instagram.com/bawabali_official pada 7 April 2022.

BAWA sendiri sudah melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Resor (Polres) Tabanan. Namun terduga pelaku, yang dikenal sebagai dog rescuer, belum juga ditemukan.

IDN Times lantas penasaran bagaimana situasi rumah, yang BAWA namakan sebagai House of Horrors tersebut. Pada Rabu (27/4/2022) siang, IDN Times menemukan lokasinya. Berikut hasil pantauan IDN Times di House of Horrors Tabanan.

Baca Juga: Shelter Hewan Telantar di Tabanan Banyak yang Tak Berizin

Baca Juga: Pelaku Penelantaran Anjing di Tabanan Belum Ditangkap

1. Lingkungan di sekitar House of Horrors sepi di siang hari

Perumahan Dukuh Lestari, lokasi House of Horrors. (IDN Times/Wira Sanjiwani)
Jalanan menuju House of Horrors masuk di kawasan Perumahan Dukuh Lestari. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Kedua foto di atas merupakan akses jalan menuju House of Horrors. Jika dari Kota Denpasar membutuhkan waktu sekitar 45 menit belok kiri menuju Jalan Anyelir, Tabanan, setelah traffict light. Lokasinya berada di dalam Perumahan Pesona Dukuh Lestari, masuk ke Gang VI di sebelah kanan jalan. Kondisi jalan di gang tersebut agak rusak. 

Sementara jalan utama menuju perumahan ini melewati lahan kosong, yang dipenuhi semak dan pepohonan. Lingkungannya cukup sepi meskipun IDN Times ke lokasi sekitar pukul 13.30 Wita. Tidak ada kendaraan maupun orang yang beralu lalang di jalan tersebut.

Akses jalan di lokasi House of horrors benar-benar sedikit menurun dan curam. Rumahnya paling pojok, berbatasan langsung dengan sungai.

2. Pagarnya dipasangi police line

Tampak depan House of Horrors. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Sesampai di depan rumah ini, tidak banyak yang bisa dilihat. Sebab, pagar rumahnya digembok dan dipasangi police line. Berdasarkan pengamatan IDN Times, rumah ini bukanlah rumah permanen. Melainkan rumah nonpermanen yang terbuat dari triplek beratapkan asbes.

Ember plastik yang sudah pecah, selang air, dan alas kandang anjing tampak berserakan di halaman.

Rumah ini berbatasan langsung dengan sungai dan berdempetan dengan rumah tetangga. Meskipun dulunya banyak ditemukan kerangka anjing di sana, namun IDN Times sudah tidak lagi menyium aroma tak sedap.

Rumah dan halamannya terlihat tidak terurus. Kesannya jadi agak seram karena semak belukar mulai tumbuh tinggi dan ada pohon bambu di belakang rumah tersebut.

3. Pelaku tidak pernah muncul lagi di rumah tersebut

Bagian belakang House of Horrors ditumbuhi pohon bambu. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Kepala Lingkungan Dukuh, I Gede Made Yuliana, menceritakan semenjak kasus ini viral, para penghuni di Perumahan Pesona Dukuh Lestari tidak ada yang melapor pernah melihat pelaku datang kembali ke lokasi.

"Tidak ada laporan jika pelaku kembali ke TKP. Mungkin sudah tidak berani balik lagi atau mungkin sudah meninggalkan Bali apalagi di medsos sudah menyebar beritanya," ujarnya, Rabu (27/4/2022).

Yuliana juga tidak tahu identitas pemilik lahannya. Seperti diketahui, pelaku penelantaran anjing hanya mengontrak rumah tersebut.

"Semua penghuni di perumahan itu semua pendatang. KTP bukan di sini (Dukuh-red). Begitu juga pemilik dari rumah itu sampai sekarang saya tidak tahu karena tidak pernah melapor juga," katanya.

Berita Terkini Lainnya