TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Bulan Diluncurkan, Hanya 50 Pengunjung Perpustakaan Digital Tabanan

Catatan jumlah rata-rata yang akses setiap bulan

pexels.com/PerfectoCapucine

Tabanan, IDN Times - Dinas Perpustakaan dan Arsip Tabanan  telah resmi memiliki perpustakaan digital sejak akhir tahun 2019 lalu. Namun ternyata meski kurang lebih enam bulan berjalan, minat baca masyarakat baik melalui perpustakaan digital maupun konvensional di Tabanan masih minim. Hal ini bisa dilihat dari data akses ke perpustakaan digital yang diaplikasikan menjadi e-book, rata-rata hanya 50 orang warga yang mengakses setiap bulannya. 

1. Kunjungan ke perpustakaan konvensional juga menurun selama pandemik COVID-19

Pexels/Abby Chung

Kadis Perpustakaan dan Arsip Tabanan, Wayan Kotio mengatakan selain perpustakaan digital yang aksesnya masih minim, kunjungan ke perpustakaan konvensional yang terletak di lingkungan Pemkab Tabanan juga menurun semenjak pandemik ini.

"Setiap harinya hanya ada beberapa orang saja yang datang. Mereka lebih banyak yang mengembalikan buku pinjaman sebelumnya dan ada beberapa yang meminjam untuk dibaca di rumahnya," ujar Kotio.

Menurutnya, kunjungan yang  menurun ini disebabkan karena sekolah di Tabanan masih menerapkan belajar daring (online) atau dari rumah. Jadi, mereka yang datang hanya untuk meminjam dan mengembalikan buku saja.

"Kunjungan yang paling banyak biasanya anak sekolah. Saat ini anak sekolah masih belajar dari rumah secara online, sehingga kunjungan ke perpustakaan juga menurun. Rata-rata, perhari hanya satu atau dua orang yang mengembalikan buku," ungkapnya.

2. Pihak perpustakaan tambah koleksi buku

Tambahan koleksi buku di Perpustakaan Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dengan adanya penerapan tatanan era baru, Kotio berharap ke depan kunjungan ke perpustakaan kembali dan terus meningkat. Guna menarik kunjungan, tahun ini pihaknya menambah 500 koleksi buku yang bersumber dari bantuan Perpustakaan Nasional. Jumlah buku tersebut berupa koleksi berbagai macam buku seperti tentang pertanian, anak-anak, hukum, sosial, agama, politik, dan lain sebagainya. 

Sementara untuk perpustakaan digital, dengan nama aplikasi di play store "Perpustakaan Tabanan",  lanjut Kotio, pihaknya juga telah melakukan sejumlah upaya seperti share di media sosial tentang perpustakaan digital. Sebelum masa pandemik, pihaknya juga ke desa dan sekolah-sekolah untuk memberikan bimbingan dan mensosialisasikan aplikasi tersebut ke siswa sehingga mereka bisa membaca buku perpustakaan yang disediakan lewat gawai.

Berita Terkini Lainnya