TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kantin Sekolah di Tabanan Tutup, Siswa Bawa Bekal Sendiri

Semoga PTM berjalan aman yaa

Penerapan PTM 100 persen di Tabanan. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tabanan, IDN Times - Kabupaten Tabanan telah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, sejak Senin (3/1/2022). Pelaksanaannya dinilai berjalan dengan baik. Meski demikian, pihak sekolah mengimbau tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat untuk menghindari terjadinya klaster penularan COVID-19 di sekolah.

Baca Juga: Omicron Masuk Bali, Dinkes Tabanan Imbau Tak Perlu Ditanggapi Panik

Baca Juga: 90 Persen Anak di Tabanan Bali Telah Selesai Divaksinasi 

1. Kelas diisi 100 persen dan pembelajaran berlangsung maksimal enam jam

Penerapan PTM 100 persen di Tabanan. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Penerapan PTM 100 persen ini menindaklanjuti SKB 4 Menteri Nomor 443-5847 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19. Kabupaten Tabanan sendiri telah memenuhi persyaratan sesuai aturan tersebut. Yaitu Status Pemberlakuan Pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2, dan capaian vaksinasi dosis kedua bagi tenaga pendidik di atas 80 persen.

Dinas Pendidikan Tabanan juga sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan Nomor 420/6075/Disdik SE Nomor 420/6075/Disdik tanggal 29 Desember 2021 lalu, terkait PTM dengan kapasitas 100 persen. Artinya, seluruh siswa kembali belajar secara penuh dari hari Senin sampai Sabtu dengan maksimal 6 jam, dan setiap kelas diizinkan mengisi 100 persen.

2. PTM 100 persen diharapkan meningkatkan kualitas belajar siswa yang menurun selama pandemik

Penerapan PTM 100 persen di Tabanan. (Dok.IDN Times/istimewa)

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Ngurah Darma Utama, mengatakan sebelumnya Tabanan menerapkan PTM 50 persen. Siswa mengikuti pembelajaran secara bergiliran atau maksimal belajar dua kali di sekolah dalam seminggu dengan jumlah kapasitas 50 persen per kelas, dan 50 persen sisanya belajar daring.

Dengan PTM 100 persen ini diharapkan kualitas belajar anak akan kembali meningkat. Sebab dari hasil evaluasi semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 selama pandemik, terjadi penurunan kualitas penerimaan mata pelajaran dari guru ke siswa.

"Penurunan kualitas belajar ini dipengaruhi oleh kesiapan siswa terkait sarana prasarana IT, pelaksanaan pembelajaran terbatas sehingga kurikulum tak dapat berjalan maksimal," ujarnya, Selasa (4/1/2022).

Berita Terkini Lainnya