Pasien HIV Harus Minum Obat Tepat Waktu, Mengapa?
Di Tabanan ada 736 pasien HIV menjalani terapi ARV
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Penyakit human immunodeficiency virus (HIV) merupakan penyakit karena virus yang menyerang sistem imunitas tubuh. Meski tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, namun sudah ada obat anti retroviral (ARV) yang bisa membantu menjaga stabilitas imunitas sehingga pasien HIV menjadi tidak sering sakit dan bisa beraktivitas secara normal.
Ternyata dalam menjalani terapi ARV, pasien HIV harus mengonsumsinya tepat waktu. Berikut penjelasan perawat di voluntary counselling and testing (VCT) Pelangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, I Nengah Sukarni:
Baca Juga: UMK Tabanan Naik 6,84 Persen, Apa Tanggapanmu?
1. Sebanyak 736 pasien HIV menjalani terapi ARV di VCT Pelangi
Berdasarkan data komulatif sejak VCT Pelangi berdiri tahun 2009 lalu, sudah ada total 1.139 pasien HIV yang menjalani terapi ARV. Dari jumlah ini sebanyak 250 pasien meninggal dunia, 67 pasien lolos follow up, dan 86 pasien ke luar ke fasilitas kesehatan lain. Hingga saat ini tercatat 736 pasien yang masih menjalani terapi ARV di VCT Pelangi.
Dari jumlah ini, sebanyak 713 merupakan pasien dewasa dan 23 di antaranya adalah pasien anak-anak. Selain pasien HIV, terapi juga diberikan kepada bayi yang lahir lewat program PMTCT atau program pencegahan tansfer virus HIV dari ibu hamil ke bayinya.
"Bayi yang lahir lewat program PMTCT adalah sebanyak 12 orang," ujar Sukarni belum lama ini.