TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Oknum Imigrasi di Bandara Ngurah Rai Dituduh Memeras 10 Turis Nepal

Mereka dimintai uang hingga Rp14 jutaan

IDN Times/ Ayu Wulandari

Badung, IDN Times - Oknum petugas imigrasi di Bandar Udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai diduga melakukan pemerasan terhadap 10 wisatawan asal Nepal, Jumat (12/4) lalu. Wisatawan tersebut mengaku diperas sebesar 1000 dolar Amerika Serikat atau setara Rp14,2 jutaan.

1. Total ada 10 dari 20 warga negara Nepal diduga diperas

IDN Times/Ayu Wulandari

Ketut Diana, agen travel yang menangani mereka di Indonesia, mengaku sedang menerima tamu 20 wisatawan asal Nepal. Mereka tiba di Denpasar pada Jumat (12/4) lalu, sekitar pukul 12.05 Wita. Mereka menumpang Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 170. Para wisatawan ini datang ke Bali untuk berlibur sampai tanggal 16 April.

"Tanggal 12 April kan ada tamu saya dari Nepal itu 20 orang. Saya tahu kejadian itu di telepon dari agennya di Nepal," kata Diana saat dihubungi, Selasa (30/4) sore.

2. Mereka dimasukkan ke dalam ruangan selama dua hingga tiga jam

IDN TImes/Reza Iqbal

Setelah tiba di bandara dan hendak melakukan proses di imigrasi, 10 orang dari 20 wisatawan Nepal tersebut ditahan dan disuruh masuk ke ruangan. Sementara 10 orang lainnya dibiarkan keluar. Mereka diajak ke ruangan dengan alasan paspornya bermasalah. Padahal, menurutnya semua paspor mereka tak ada masalah.

"Saya tanya kenapa ditahan, apa ada masalah paspor atau masalah apa. Dia bilang tidak ada masalah apa," lanjut dia.

Lantas, ia menghubungi guide yang ditugaskan untuk menjemput mereka di bandara. Dari penjelasan guide, tamunya baru keluar setelah dua hingga tiga jam berada di ruangan imigrasi. Ia memastikan lagi untuk memeriksa paspornya dan benar memang tak ada masalah.

"Saya cross check ke guide-nya yang jemput di airport ternyata benar dia, baru satu orang dapat tamunya dua atau sekitar tiga jam. Setelah itu keluar 10 orang, saya minta penjelasannya melalui telepon mereka tidak mau. Saya cari langsung dan tanya passport clear tidak ada masalah," katanya.

3. Awalnya oknum tersebut minta 150 dolar per orang

forbes.com

Ternyata, para tamu ini memang mengaku telah dimintai uang dan diancam. Per orang awalnya diminta 150 dolar. Namun menjadi 1000 dolar untuk 10 orang. Mereka diancam kalau tidak memberikan uang tersebut, maka tidak bisa melewati proses imigrasi. Sehingga mereka menuruti untuk memberikannya.

"Mereka itu diminta uang dan diancam. Per orang itu 150 dolar. Dan mereka diancam kalau kamu tidak bayar, kamu tidak bisa lewat ke sini dan diajak ke satu ruangan. Akhirnya tawar menawar diminta uang 1000 dolar 10 orang dan sudah dikasih, dan akhirnya keluar," jelasnya.

Bahkan para wisatawan ini merasa trauma dan enggan dimintai keterangan lagi. Mereka lalu kembali ke negaranya pada tanggal 16 April dan melaporkan kejadian itu ke kedutaannya. Pasalnya, selama di dalam ruangan tersebut, mereka mengaku didorong-dorong oleh oknum petugas.

Ke depannya, ia berharap hal-hal semacam ini tidak ada. Sebab bisa mencoreng pariwisata Bali karena ulah segelintir oknum.

"Ke depan biar teman-teman stakeholder semua biar tak ada kejadian seperti ini. Karena kejadian ini kan mencoreng pariwisata Indonesia. Kita susah-susah promosi ke luar negeri tapi kita kedatangan tamu. Tamu di-handle seperti ini, biar bisa di clear-kan masalah ini," harapnya.

Berita Terkini Lainnya