TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Petugas Satpol PP Denpasar Diserang Usai Sidak Prostitusi

Sekelompok orang datang saat pendataan tuna susila

Kantor Satpol PP Kota Denpasar di Jalan Kecubung, Kota Denpasar. (IDN Times/Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times - Tujuh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar diserang sekelompok orang tak dikenal di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, pada Minggu (26/11/2023) sekitar pukul 04.30 Wita. Penyerangan ini terjadi setelah 33 orang perempuan tuna susila dari beberapa titik di Jalan Danau Tempe, diangkut massal untuk pendataan.

Satu korban merupakan Kabid Penertiban Satpol PP Kota Denpasar, I Putu Suandita, mengaku baru sampai kantor sebelum kejadian. Dalam kesaksiannya ia melihat segerombolan orang melakukan penyerangan ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar di Jalan Kecubung.

Baca Juga: 2 Prajurit TNI Terlibat Penyerangan Satpol PP Denpasar

1. Para pelaku penyerangan membawa senpi, dan mengancam petugas

Ilustrasi penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Suandita mengatakan, saat itu petugas melakukan pendataan terhadap 33 orang perempuan tuna susila. Gerombolan orang tidak dikenal naik sepeda motor lalu datang, memaksa membukakan gembok gerbang Kantor Satpol PP Kota Denpasar pagi itu. Mereka mengancam petugas dengan mengeluarkan pistol hingga berhasil menjebol pintu.

"'Kalau tidak membuka pintu ini, matilah kau.' Begitu salah satu orang berbicara," ungkapnya, Senin (27/11/2023).

Sekelompok orang melakukan pemukulan. Satu orang di antaranya menyerang menggunakan gagang pistol hingga para petugas berdarah, dan terkapar. Tidak berselang lama, gerombolan orang ini membubarkan diri bersamaan dengan para perempuan tuna susila.

2. Saksi mendapatkan tiga kali pukulan, hingga terkapar

Kabid Penertiban Satpol PP Kota Denpasar, I Putu Suandita (IDN Times/Ayu Afria)

Suandita menyaksikan sendiri penyerangan itu, dan melihat kawan-kawannya berjatuhan. Ia yang berupaya membantu korban malah terkena tiga kali pukulan di bagian leher kiri, dan kepalanya hingga rebah. Suandita lalu menyelamatkan diri dengan melompat pagar.

"Sempat lari. Naik tembok saya. Baru saya bisa menelepon intel Polseknya," katanya.

Suandita tidak mengikuti kegiatan operasi penertiban itu. Namun berdasarkan informasi yang ia dapatkan, saat di lokasi protitusi tersebut semua berlangsung aman, dan tidak terjadi perlawanan.

Berita Terkini Lainnya