TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pendanaan LRT di Bali Tanpa APBN Dinilai Sebagai Terobosan

Pemerintah tingkat provinsi perlu berinovasi, kata Amalia

Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/ Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti. (Dok.IDN Times/istimewa)

Denpasar, IDN Times - Masalah pendanaan menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara berkembang dalam melakukan terobosan dan transformasi. Untuk menuju transformasi tersebut tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pendanaan dari pemerintah. Sehingga diperlukan pembiayaan alternatif dan inovatif.

Hal tersebut diungkap oleh Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/ Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Selasa (3/9/2024) lalu.

Indonesia di tingkat provinsi telah memiliki program Bali Development Fund (BDF) yang merupakan lembaga dengan terobosan dan inovasi baru untuk membantu implementasi dari implementasi ekonomi Kerthi Bali.

BDF rencananya akan digunakan untuk pembangunan LRT di Bali yang akan dilakukan pada 2026. Menurut Amalia, BDF murni tanpa adanya campur tangan APBN dan APBD. BDF bisa membangun transformasi ekonomi Bali dengan skema yang baru.

"Indonesia memberikan contoh yang baik. BDF menjadi contoh inovasi bagaimana terobosan pembiayaan itu bisa dilakukan di tingkat regional," jelasnya.

Berita Terkini Lainnya