Masyarakat Bali Dukung Penyintas HIV AIDS Berorganisasi dan Bergaul
Kalau kalian bagaimana?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Penyintas HIV/AIDS berisiko dikucilkan dari lingkungannya karena berbagai alasan. Hal ini bisa menyebabkan beberapa penyintas HIV/AIDS tidak siap untuk membuka diri dan terlibat aksi sosial.
Meski demikian, sejumlah kelompok masyarakat di Bali menyatakan dukungan mereka bagi para penyintas HIV/AIDS. Dengan demikian, para penyintas lebih berani bergaul di masyarakat.
Selain itu, para penyintas juga bisa ikut terlibat dalam organisasi. Salah satu perwakilan kelompok masyarakat itu adalah Ni Ketut Sudiani. Dia menilai, para penyintas HIV memiliki hak yang sama dengan warga lainnya.
Baca Juga: Jasad Bayi Ditarik Biawak di Pinggir Sungai Denpasar
1. Tidak ada yang salah dengan penyintas HIV/AIDS
Ni Ketut Sudiani (34) asal Denpasar, mengatakan bahwa belum tentu orang dengan HIV AIDS (ODHA) karena dampak perilaku aktivitas seksual yang bersangkutan. Kebanyakan secara tidak sengaja atau sengaja ditularkan oleh orang lain.
Masyarakat, kata Sudiani, seharusnya tetap memandang para penyintas HIV sebagai manusia yang memiliki hak yang sama. Hanya saja keterkaitannya dalam kesehatan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh non penderita HIV agar sama-sama menjaga tidak ada penularan.
“Tidak ada yang salah dengan penyintas HIV AIDS. Memang mungkin mereka pernah mengalami kondisi yang tidak mengenakkan karena satu atau hal atas tidakan yang pernah mereka lakukan. Intinya tidak ada perbedaan perilaku untuk mereka,” katanya.