TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Koster Sebut Hampir Semua Desa di Denpasar Sudah Terkena COVID-19

Didominasi transmisi lokal yang bersumber pada OTG

IDN Times/Irma Yudistirani

Denpasar, IDN Times – Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan bahwa kasus positif COVID-19 di Bali akhir-akhir ini didominasi oleh transmisi lokal yang bersumber pada Orang Tanpa Gejala (OTG). Hal tersebut ia ungkapkan saat menjawab pertanyaan dari awak media soal kemungkinan gelombang kedua pandemik di Bali.

“Jadi ini sekarang yang muncul transmisi lokal yang bersumber pada OTG. Jadi kayak kemarin itu 45 kasus positif, 36-nya itu adalah OTG. Yang sembilan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Yang sebelumnya malah Bali 106 kasus positif, 6-nya PDP, 100 OTG. Jadi OTG ini orangnya sehat-sehat semua,” ungkapnya pada Senin (29/6) pagi.

Ia menjelaskan OTG meskipun dalam kondisi sehat, tetap diberlakukan kebijakan karantina yang sudah disiapkan oleh pemerintah Provinsi Bali. Usai dilakukan swab, mereka dikarantina mandiri.

“Sekarang ini yang dirawat 630 (orang), tapi 370 itu dikarantina. Kurang dari 300 yang di rumah sakit,” jelasnya.

Penyebab tingginya kasus positif transmisi lokal ini dinilai karena Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 di Bali aktif mencari kasus. Selain juga kasus meningkat usai pedagang di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari ada yang dinyatakan terkonfirmasi positif. Para pedagang ini datang dari berbagai daerah sehingga menyebarkan ke berbagai desa. Terutama hampir semua desa di Denpasar disebut Koster sudah terkena kasus.

Baca Juga: Sejumlah Pasien COVID-19 di Klungkung Bali Alami Stres dan Depresi

Baca Juga: Yoga Massal Tanpa Protokol COVID-19 di Bali, WNA Suriah Dideportasi

1. Kumulatif kasus di Bali mencapai 1.444 orang

Foto simulasi penanganan virus corona di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali (Dok. IDN Times/istimewa)

Sementara itu dalam rilis penjelasan Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan kasus positif di Provinsi Bali per Senin (29/6) terjadi penambahan sebanyak 30 orang. Angka tersebut terdiri dari satu orang Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dan 29 orang lainnya kasus transmisi lokal. Dengan demikian jumlah kumulatif pasien positif menjadi 1.444 orang.

“Jumlah pasien positif dalam perawatan atau kasus aktif sebanyak 648 orang. Mereka dirawat di 12 rumah sakit rujukan. Sebagian dirawat atau dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega, dan BPK Pering,” jelasnya.

Angka positif di Bali ini sebagian besar masih didominasi oleh transmisi lokal kumulatif berjumlah 1.086 orang. Ia menilai masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19 seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Sedangkan jumlah kumulatif pasien sembuh hingga hari ini sebanyak 783 orang.

2. Hingga Senin (29/6) jumlah pasien meninggal tidak mengalami perubahan

Ilustrasi pemakaman korban COVID-19 (Dok. ANTARA FOTO)

Dewa Indra mengatakan bahwa jumlah kumulatif pasien yang meninggal hingga Senin (29/6) tidak mengalami perubahan. Tetap berjumlah 13 orang dengan rincian 11 orang WNI (Warga Negara Indonesia) dan 2 orang WNA (Warga Negara Asing).

Dengan data terakhir dua pasien dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (28/6) kemarin. Pasien meninggal merupakan seorang perempuan berusia 53 tahun asal Desa Pemogan Kecamatan Denpasar Selatan. Sedangkan pasien meninggal kedua laki-laki berasal dari Desa Blahbatu Kabupaten Gianyar berinisial IMM (46).

Pemerintah Provinsi Bali melalui Surat Sekretaris Daerah Provinsi Bali Nomor : 281/GugasCovid19/VI/2020 tanggal 21 Juni 2020 tentang Tim Penanganan Jenazah COVID-19, juga meminta kepada seluruh GTPP COVID-19 Kabupaten maupun Kota se-Bali agar menyiapkan tim untuk menangani jenazah yang meninggal karena COVID-19 yang terdiri dari tim pemulasaran jenazah dan tim evakuasi/pemakaman.

Tim Evakuasi atau Pemakaman dibentuk dari unsur luar rumah sakit dengan tugas pokok antara lain

  • Membantu evakuasi ke instalasi penanganan/pemulasaran jenazah
  • Mengkoordinasikan pihak-pihak yang terkait seperti keluarga korban, keamanan dan/atau tempat pemakaman atau krematorium
  • Mengkoordinasikan mobil jenazah
  • Membantu evakuasi dari kamar jenazah dan di tempat pemakaman.
Berita Terkini Lainnya