TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jumlah Masyarakat Miskin di Bali 2022 Terus Merangkak Naik, Ada Apa?

Semoga kondisi masyarakat semakin membaik ya

Ilustrasi kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Denpasar, IDN Times – Rekapitulasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Provinsi Bali mengalami peningkatan. Tercatat ada sebanyak 1.467.727 individu dari 456.440 keluarga pada bulan Januari 2022 dan pada Juni 2022, meningkat menjadi sebanyak 1.622.027 individu dari 512.155 keluarga. Jumlah tersebut merupakan penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial yang merupakan hasil seleksi pusat.

Meski tidak diseleksi di tingkat provinsi, namun Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali mengatakan tetap melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat yang kurang mampu.

Baca Juga: Kantor ACT Bali Ditutup, Program Bantuan Sosial Ikut Dihentikan Total

1. DTKS diajukan langsung dari desa dan diseleksi pusat

Kabid Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Ida Ayu Anggreni. (IDN Times/Ayu Afria)

Kabid Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Ida Ayu Anggreni, menyampaikan bahwa Dinas Sosial Provinsi Bali tidak mengajukan calon penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial. Namun data tersebut diinput dari pihak desa langsung secara online dan kemudian ditetapkan melalui seleksi di pusat.

Dinas Sosial Provinsi Bali hanya menerima angka rekapitulasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) hasil seleksi dari pusat.

“Kalau untuk bansos itu memang bukan kami yang menentukan ya. Dari Kementerian Sosial. Nah itu data langsung dari Kementerian Sosial turunnya, kabupaten ini sekian, sesuai dengan usulan dari daerah juga kabupaten kota. Kami provinsi sifatnya hanya berkoordinasi dan untuk monitoring gitu aja,” ungkapnya belum lama ini.

2. Pemberdayaan masyarakat miskin menggandeng beberapa potensi sumber

Ilustrasi warga miskin kota menarik gerobak bersama dua anaknya (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Dalam upaya pemberdayaan masyarakat miskin, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali menggandeng beberapa potensi sumber seperti komunitas, yayasan, hingga relawan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Pemberdayaan dilakukan dengan membantu memberikan bibit babi, sapi, modal usaha, dan lain sebagainya.

“Kami kan assessment nih. Kami lihat juga lingkungannya bagaimana. Kemudian misalnya dia ingin beternak babi, pakannya ada nggak di sana tersedia? Lingkungannya bagaimana? Bisa gak kira-kira dia beternak babi?” ungkapnya.

Dengan pemberdayaan yang dilakukan ini, ia mengungkapkan setidaknya masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Program-program ini juga disebut mendukung bantuan sosial dari pusat.

Berita Terkini Lainnya