TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Kanker Servik, Ini Jadwal Vaksinasi HPV untuk Anak di Bali 

Mencengah dari awal lebih baik ya

ilustrasi vaksin HPV (openaccessgovernment.org/Jesada Wongsa)

Denpasar, IDN Times – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan, mencanangkan penyuntikan vaksin Human Papillomavirus (HPV) pada anak-anak perempuan guna mencegah penyakit kanker servik.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, berencana menjadikan program ini sebagai program vaksinasi wajib di seluruh provinsi di Indonesia. Lalu bagaimana dengan Provinsi Bali? Kapan akan dilaksanakan?

Baca Juga: Capaian Vaksinasi Booster Bali Tertinggi, Disumbang Calon Pemudik

1. Vaksinasi HPV di Bali akan dilakukan pada Agustus 2022 mendatang

ilustrasi human papillomavirus atau HPV (nfid.org)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr dr I Nyoman Gede Anom, pada Rabu (20/4/2022), menyampaikan bahwa vaksin HPV digunakan untuk mencegah kanker servik. Penyuntikan vaksin ini gratis untuk anak-anak kelas V dan kelas VI Sekolah Dasar (SD).

Khusus untuk Bali, kegiatan akan dilakukan saat peringatan Bulan Imunisasi Nasional, yakni pada Agustus 2022 mendatang. Vaksinasi HPV pertama untuk siswa kelas V dan HPV kedua untuk siswa kelas VI. 

“Kami akan melaksanakannya di bulan Agustus. Jadi programnya khusus untuk mencegah kanker servik,” jelasnya.

2. Kasus kanker servik di Bali sempat mengalami kenaikan, namun menurun pada tahun 2021

ilustrasi HPV dan kanker serviks (scientificanimations.com)

Saat ini program vaksinasi HPV sudah masuk dalam program imunisasi anak. Dengan pertimbangan, pencegahan HPV bisa dilakukan lebih awal. Sementara bagi usia dewasa, mereka akan dikenakan biaya dari Rp1juta sampai Rp1,5 juta untuk satu kali vaksinasi.

Berdasarkan data kanker servik di Provinsi Bali, Gede Anom menyampaikan bahwa pada tahun 2018 saja jumlahnya mencapai 52 kasus. Angka tersebut menurun di tahun 2019, yakni menjadi 33 kasus. Kemudian pada tahun 2020, meningkat lagi menjadi 63 kasus, lalu tahun 2021 menurun menjadi 26 kasus.

“Kanker servik disebut killer silent ya, pembunuh diam-diam. Jadi rata-rata diketahui sudah stadium 3 dan 4. Makanya sulit sekali pencegahan,” ungkapnya.

Selain itu, data kanker payudara di Bali pada tahun 2018 sebanyak 556 kasus, tahun 2019 sebanyak 278 kasus, tahun 2020 sebanyak 814 kasus, dan tahun 2021 sebanyak 135 kasus.

Berita Terkini Lainnya