TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Mengevakuasi Korban Tenggelam di Kolam, Gak Harus Bisa Renang

Tetap utamakan keselamatan diri sendiri dulu ya

Korban meninggal ditemukan di dasar kolam renang. (Dok. IDN Times / Polresta Denpasar)

Denpasar, IDN Times – Seorang pegawai hotel di Kuta, Kabupaten Badung, Wayan Sukranada (26), ditemukan meninggal dunia di dasar kolam renang, pada Senin (24/1/2022), pukul 06.00 Wita. Orangtua korban menyebut Sukradana mengidap epilepsi sejak kecil. 

Laki-laki asal Banjar Dinas Sabi, Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng itu sempat dievakuasi menggunakan jaring pembersih kolam. Namun nyawa Sukradana tidak bisa diselamatkan.

Peristiwa seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Bali. Kerap ditemukan seseorang meninggal karena tenggelam di kolam renang dan terlambat mendapat bantuan.

Belajar dari peristiwa tersebut, apabila melihat seseorang tenggelam, apa yang pertama kali harus dilakukan untuk menolong korban? Bagaimana cara paling mudah untuk mengevakuasi korban? Apakah seseorang harus bisa berenang?

Menjawab pertanyaan itu, berikut penjelasan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, saat dikonfirmasi melalui humasnya, pada Selasa (25/1/2022).

Baca Juga: Pegawai Hotel di Kuta Meninggal saat Bersihkan Kolam, Ini Penyebabnya 

1. Korban ditarik menggunakan jaring pembersih kolam

Korban meninggal ditemukan di dasar kolam renang. (Dok. IDN Times / Polresta Denpasar)

Sebelumnya, Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, menyampaikan bahwa teknik evakuasi yang dilakukan saksi terhadap korban Sukranad yang berada di dasar kolam renang adalah dengan cara menarik kepala korban menggunakan jaring pembersih kolam. Saksi melakukan cara itu karena kolam cukup dalam.

Korban berhasil ditarik ke atas hingga ke pinggir kolam. Sekuriti hotel langsung memberikan bantuan berupa Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) sebagai pertolongan pertama. Namun usaha itu tidak membuahkah hasil, korban tidak memberikan reaksi apa-apa, hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia. 

2. Teknik pertama yang bisa dilakukan adalah reach dan throw

Korban meninggal ditemukan di dasar kolam renang. (Dok. IDN Times / Polresta Denpasar)

Darmada mengungkapkan bahwa hal pertama dan paling mudah yang bisa dilakukan untuk membantu korban adalah dengan cara melemparkan alat apung. Selain itu, bisa juga dengan menggapai korban menggunakan alat bantu lainnya.

“Di Water Rescue ada namanya teknik RTRGT, teknik pertolongan di air sesuai dengan tingkat risikonya. Kalau untuk di kolam, kita bisa gunakan teknik reach dan throw, yaitu menggapai korban dengan alat bantu galah, tongkat pembersih kolam, dan melempar alat apung ring buoy, dan lain-lain,” jelasnya.

Dilansir dari laman resmi Basarnas, basarnas.go.id, diketahui bahwa teknik RTRGT meliputi Reach (Meraih korban), Throw (Melempar atau memberikan alat apung kepada korban), Row (Mendayung mendekati korban dengan peralatan misalnya perahu karet), Go (Pergi menjangkau korban jika tidak ada pilihan terakhir), dan To atau Carrry (Langkah yang paling berisiko bagi penolong karena kontak langsung dengan korban).

Berita Terkini Lainnya