Bali Gelar Kintamani Chinese Fest di Tengah Pneumonia Berat, Siapkah?
Bali berharap ada 1500 turis Tiongkok yang datang ke sini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menargetkan kunjungan 1500 wisatawan asal Tiongkok, menjelang pelaksanaan Kintamani Chinese Festival 2020 pada tanggal 8 Februari 2020 di kawasan Geopark, Bangli.
Namun dalam waktu yang bersamaan, Indonesia dikhawatirkan oleh kabar dua penyakit, yaitu ASF (African Swine Fever) pada babi, dan pneumonia berat pada manusia yang berasal dari Tiongkok. Lalu bagaimana sikap Bali dalam menghadapi situasi itu? Berikut penjelasannya:
1. Dinas Pariwisata Provinsi Bali tak khawatir akan hal tersebut, meski festival ini digelar untuk membidik pasar Tiongkok
Kepala Dinas Pariwisata, Putu Astawa, menyampaikan sejumlah pihak terkait telah melakukan antisipasi terhadap penyakit pneumonia berat. Meski ada dua penyakit tersebut, namun hingga saat ini belum ada pembatalan kunjungan wisatawan ke Bali.
“Kalau deteksi dini untuk antisipasi penyakit tersebut sudah ditangani oleh pihak kesehatan. Melalui cara-cara teknis kesehatan sehingga diharapkan tidak terjadi penularan. Selama ini belum ada cancelation dari turis dimaksud,” tegasnya, Rabu (22/1) lalu.
Sementara itu Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, telah mengeluarkan surat peringatan bernomor PM.04.02/III/43/2020 tertanggal 3 Januari 2020.
Baca Juga: 3 Penyakit yang Sering Menyerang Peternakan Babi di Bali, Bukan ASF