Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Suka Duka Memilih Sahabat Jadi Pacar, Terinspirasi dari Drama

ilustrasi sahabat (unsplash.com/Blake Wisz)

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

All of Us Are Dead  adalah drama Korea terbaru tentang kisah asmara antara Lee Cheong San dan Nam On Jo. Mereka berdua adalah sahabat karib sejak kecil karena rumahnya tinggal bersebelahan. Berawal dari sahabat, kemudian tumbuh benih cinta.

Menjalin hubungan asmara dengan sahabat karib sebenarnya boleh saja. Namun sebelum memutuskan melakukannya, kamu perlu mempertimbangkan banyak hal. Berikut ini suka duka memilih sahabat jadi pacar, terinspirasi dari drama All of Us Are Dead.

1. Berisiko kehilangan sahabat

ilustrasi teman (unsplash.com/Samantha Sophia)

Ketika menyatakan perasaan namun ternyata bertepuk sebelah tangan, maka kamu berisiko kehilangan sahabat, dan tidak akan seperti sebelumnya lagi. Walaupun masih bersahabat, namun terasa canggung, bahkan bisa menjauhkanmu dari sahabat tersebut.

Bagaimana jika sudah berpacaran? Maka, ketika hubungan asmara berakhir atau sedang bermasalah, kamu akan kehilangan satu orang sahabat yang sudah biasa diajak berkeluh kesah. Biasanya kalau sudah jadi mantan, jarang ada yang mau akrab berteman lagi, bahkan tidak jarang malah bermusuhan.

Tentunya hal ini membuat kamu harus mencari sahabat baru lagi. Hal ini juga tidak mudah untuk menemukan orang yang memang bisa cocok menjadi sahabatmu.

2. Tidak memerlukan proses pendekatan dan merasa canggung lagi

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Jika memilih sahabat menjadi pacar, kamu tidak memerlukan proses pendekatan lagi karena sudah mengenal satu sama lain sejak lama. Selain itu, dalam proses berpacaran sudah tidak ada rasa canggung lagi.

Tidak perlu lagi jaim atau jaga image ya, karena sahabat sudah mengetahui kekuranganmu. Tidak ada lagi rahasia di antara kalian karena sudah sering bercerita mengenai rahasia yang dimiliki.

3. Sudah saling mengenal lingkaran pertemanan masing-masing

ilustrasi pertemanan (unsplash.com/Surface)

Kamu juga harus kenal dengan lingkaran pertemanan pasanganmu. Hal ini juga membutuhkan proses untuk bisa mengenal teman-teman dari pasanganmu.

Nah, jika berpacaran dengan sahabat, kamu sudah lebih dulu mengenal teman-temannya. Jadi tidak perlu lagi canggung ketika berkumpul bareng teman-teman pasanganmu.

4. Kemungkinan untuk cepat merasa bosan

Foto hanya ilustrasi. (pexels.com/Helena Lopez)

Karena sering bertemu dan beraktivitas bareng sahabat sebelum jadi pacar, hal ini berpotensi untuk menimbulkan kebosanan di antara kalian. Tidak ada hal-hal baru yang membuat penasaran ketika jadi pasangan.

Untuk menghindari kebosanan ini, kamu dan dia harus mencari kegiatan-kegiatan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Selain itu, karena sudah berpacaran, kamu dan dia perlu menciptakan suasana yang lebih romantis lagi agar berbeda saat menjadi sahabat.

5. Sudah mengenal baik keluarga masing-masing

ilustrasi keluarga (pexels.com/cottonbro)

Ini adalah poin positif jika kamu dan sahabat akan serius untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Sebab kalian sudah mengenal keluarga masing-masing. Begitu juga pihak keluarga yang sudah mengenal kalian sejak lama.

Hal ini akan memudahkan kalian untuk melanjutkan ke pernikahan. Dukungan yang baik dari keluarga masing-masing sangat memengaruhi proses pernikahan nantinya.

Memilih sahabat sebagai pacar memang memiliki sisi positif maupun negatif. Perlu dipertimbangkan secara matang sebelum memutuskannya.

Jangan sia-siakan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama. Karena untuk mencari sahabat itu tidaklah mudah. Jika kamu sudah mantap memilih sahabat sebagai pacar, pertahankanlah sebaik-baiknya hingga ke pernikahan nanti.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
IDN Times Hyperlocal
EditorIDN Times Hyperlocal
Follow Us