Unik, Pesan Kopi Gratis di IMF Bali Bisa Membantu Korban Bencana

Badung, IDN Times - Puluhan pengunjung nampak tertib antre di sebuah booth yang menyediakan beragam jenis kopi-kopi Nusantara, di International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting tahun 2018 (IMF-WB AM 2018), Nusa Dua, Badung, Rabu (10/10.
Para barista juga nampak antusias saat menyajikan kopi-kopi yang dipesan para pengunjungnya. Uniknya, booth ini justru menyediakan kopi secara gratis bagi para pengunjung dan delegasi pertemuan IMF-WB AM 2018.
1. Tiap satu cangkir sumbangkan Rp100 Ribu

Booth tersebut merupakan bentuk solidaritas dari Bank milik pemerintah. Caranya dengan mendonasikan Rp100 ribu kepada para korban bencana di Palu dan Lombok dari tiap cangkir kopi yang dipesan.
"Ini bentuk campaign dari kami untuk menunjukkan kecintaan dan solidaritas untuk para korban gempa," jelas Alia Karenina, Head of Corporate Communication dari BRI, di BICC, Nusa Dua Bali, Rabu (10/10) sore.
Booth-nya terdapat di tiga lokasi dan telah dibuka sejak 8 Oktober hingga 14 Oktober mendatang. Dalam sehari, rata-rata tiap booth menyajikan hingga 500 cangkir kopi. Data terakhir menyebutkan, dalam dua hari sejak digelarnya pertemuan tersebut, kopi yang berhasil dipesan sebanyak 2849 cup.
"Artinya kami akan menyumbangkan Rp284 juta dalam dua hari saja. Jumlah tersebut akan terus bertambah karena masih berjalan sampai even ini selesai," lanjutnya.
2. Booth ini sekaligus mempromosikan kopi Indonesia kepada dunia

Alia menambahkan, booth ini disediakan untuk mempromosikan beragam jenis kopi Indonesia kepada dunia. Sebab di Indonesia memiliki kopi yang cita rasanya berbeda-beda di tiap daerahnya.
"Kopi Indonesia tidak melulu yang ada di Jawa. Tapi juga ada yang dari Mandailing Natal, Toraja, Bali Kintamani, dan banyak yang lainnya," terangnya.
3. Sempat dikunjungi bos IMF dan mengaku pernah jadi barista

Seno Ardabuana, seorang barista, mengaku jika Direktur Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde sempat mengunjungi di booth-nya. Bahkan saat itu Lagarde meracik sendiri kopinya. Lagarde sempat bercerita bahwa sebelumnya ia pernah menjadi seorang barista.
"Ini kan sebuah motivasi buat saya agar semakin bersemangat dalam bekerja. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini," jelasnya singkat.