Melihat Kerajinan Mangkuk Kayu Manis di Bali, Merambah Pasar Eropa

Dari sinilah mangkuk kayu manis di pasar seni berasal

Denpasar, IDN Times - Umumnya masyarakat Indonesia mengenal kayu manis sebagai bahan campuran minuman maupun makanan. Tapi di tangan perempuan Yumna, warga Kota Denpasar, bahan tersebut disulap menjadi sebuah karya. Kayu manisnya dijadikan sebagai kerajinan mangkuk yang peminatnya tak hanya dari pasar lokal saja. Tetapi juga sudah merambah ke pasar luar negeri. Gimana ceritanya ya?

1. Kerajinan mangkuk kayu manis merambah pasar Eropa

Melihat Kerajinan Mangkuk Kayu Manis di Bali, Merambah Pasar EropaIDN Times/Muhammad Khadafi

Perempuan berusia 40 tahun ini mengaku hanya sebagai seorang pengrajin. Hasil kerajinannya itu kemudian diambil oleh seorang pengepul untuk dijual kembali. Meski tak tahu persis lokasi tepatnya, kerajinan mangkuk dari bahan kayu manis sudah sampai ke pasar Eropa.

"Iya ada yang dijual di sini, ada juga yang order dari luar negeri," kata Yumna saat ditemui di rumah produksinya, Jalan Bypass Ngurah Rai, Desa Suwung, Gang Wijaya lll, Denpasar, Minggu (15/9).

2. Yumna menekuni pembuatan mangkuk dari kayu manis ini sejak 12 tahun lalu

Melihat Kerajinan Mangkuk Kayu Manis di Bali, Merambah Pasar EropaIDN Times/Muhammad Khadafi

Yumna merupakan perempuan asal Madura Ra'as, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Ia menekuni usaha kerajinan mangkuk tersebut sejak 12 tahun yang lalu. Ia mengaku, pasar lokal kerajinan ini banyak dikirim ke kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan; Pasar Kumbasari, Denpasar; dan pasar seni lain yang ada di Bali.

"Itu bos saya (pengepul) yang order biasanya dari Bedugul, dan dikirim lagi ke luar negeri. Saya hanya pengrajinnya di sini," ucap Yumna.

3. Proses pembuatan mangkuk kayu manis

Melihat Kerajinan Mangkuk Kayu Manis di Bali, Merambah Pasar EropaIDN Times/Muhammad Khadafi

Yumna lalu menjelaskan bagaimana proses pembuatan mangkuk tersebut. Tahap awal adalah membuat bahan cetakan dari resin bening dan kayu manis dalam bentuk bulat, oval maupun kotak. Tahap berikutnya, setelah cetakan itu kering, potongan kayu manis ditempelkan pada bidang cetakan itu menggunakan lem Fox warna putih, dan dipoles lagi dengan bahan resin.

Setelah kering, cetakan tersebut diamplas sampai halus menggunakan mesin dinamo. Selanjutnya, cetakan dipoles lagi dengan resin sampai lubang-lubang kecil mangkuk tersebut tertutup. Mangkuk ini kemudian dijemur hingga kering. Tahap terakhir adalah diservis sampai mengilat.

"Kalau ukuran mangkuknya tergantung orderan dari yang ukurannya kecil sampai besar," ujarnya.

Darimana Yumna mendapatkan bahan bakunya? Ia mengaku mendapatkan kayu manis dari Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, seharga Rp70 ribu per kilogram.

4. Satu mangkuk kayu manis dijual seharga Rp12 ribu

Melihat Kerajinan Mangkuk Kayu Manis di Bali, Merambah Pasar EropaIDN Times/Muhammad Khadafi

Mangkuk kayu manis ini dijual Rp12 ribu per biji. Namun jika membeli satu set yang berisi tiga biji dijual Rp35 ribu.

"Kalau bulan ini, orderan yang masuk baru 200 set. Iya Alhamdulillah sudah mulai ramai ketimbang tahun kemarin," ujarnya.

Untuk 200 set orderan mangkuk dari kayu manis Yumna membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikannya. Nampaknya tak hanya kayu manis saja. Ia juga membuat mangkuk dari bahan kerang dan batok kelapa.

"Iya kalau untuk mangkuk, selain dari kayu manis ada dari kerang ada dari bahan batok kelapa. Tergantung orderan dari bos saya," ungkapnya.

Yumna belum bisa menjelaskan jumlah omzet per bulannya. Karena menurutnya, omzet itu tergantung dari orderan dan ia tidak pernah menghitung.

"Kalau omzetnya tidak tahu, tergantung orderan. Iya cukup-cukup buat modal dan makan sehari-hari saja," jelasnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya