Muda dan Berdaya! Inilah 5 Tokoh Feminisme Muda Inspiratif Zaman Now

Perempuan perlu berdaulat untuk dirinya dan orang lain

Penulis: Ufiya Amirah

Perjuangan perempuan untuk melawan patriarki dan dominasi maskulin telah dilakukan sejak berabad-abad silam. Mereka berupaya mendapatkan hak-hak yang setara atas sosial, ekonomi, dan politik.

Perjuangan itu tidak hanya dilakukan oleh perempuan yang telah dewasa. Gerakan kesetaraan juga banyak diperjuangkan oleh perempuan muda lho. Berikut 5 tokoh feminisme muda yang berjuang untuk kesetaraan.

Baca Juga: Sisi Gelap Bali: Sejarah Perbudakan di Pulau Dewata  

1. Jacinda Ardern

Muda dan Berdaya! Inilah 5 Tokoh Feminisme Muda Inspiratif Zaman NowPM Selandia Baru, Jacinda Ardern (www.instagram.com/@jacindaardern)

Jacinda Ardern menjadi Prime Minister (Perdana Menteri) termuda se-abad terakhir di Selandia Baru. Ia menduduki kursi jabatan tersebut di usia ke 37 tahun. Jenjang karier politik Jacinda dimulai sejak ia berumur 17 tahun. Jacinda berkontribusi dalam perpolitikan Parlemen Buruh, Pill Goff, menelaah berbagai kepentingan lawan.

Ia kemudian melanjutkan magang di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi Kepala Program Pembangunan. Selanjutnya, pada tahun 2008 ia bekerja di Parlemen Selandia Baru.

Kinerja Jacinda sebagai seorang perempuan sekaligus politisi menjadi sebuah momentum para feminis dalam mengampanyekan perempuan multitasking sebagai kontra argumen bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah dan bergantung pada power laki-laki. Ia membuktikan bahwa perempuan bisa setara dalam karier politik-ekonomi dengan laki-laki.

2. Malala Yousafzai

Muda dan Berdaya! Inilah 5 Tokoh Feminisme Muda Inspiratif Zaman NowMalala Yousafzai (instagram.com/malala)

Malala menolak stigma bahwa perempuan adalah subjek yang lemah. Selama perjuangannya mengampanyekan hak pendidikan untuk perempuan di Pakistan, ia acapkali mengalami kriminalisasi dari Taliban. Namun Malala dengan teguh tetap maju tanpa sekalipun mundur. Hingga pada 2012, Taliban melumpuhkan Malala dengan menembaknya.

Setahun sesudahnya, 2013, Parlemen Eropa memberikan penghargaan Sakharov atas aktivisme Malala dalam perjuangan untuk kebebasan berpikir. Di usianya yang ke-17 tahun, pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian.

Hidup dengan buta huruf adalah mengerikan, mudah untuk dimanipulasi, dan diperbudak. Malala berjuang melawan buta huruf untuk anak perempuan di Pakistan. Menurutnya, perempuan tidak akan pernah berdaya dan setara tanpa mendapatkan akses pendidikan yang baik. Menurut Malala, untuk mendapatkan hak, maka perempuan harus mengutamakan pendidikan.

3. Emma Watson

Muda dan Berdaya! Inilah 5 Tokoh Feminisme Muda Inspiratif Zaman Nowinstagram.com/myemwatson

Dalam kampanye #heforshe, sebuah gerakan yang berfokus pada isu gender, Emma berpidato di markas PBB, New York, Amerika Serikat, pada 20 September 2014. Ia meluruskan pandangan yang keliru mengenai feminisme.

Ia menegaskan bahwa feminisme bukanlah paham yang dianut untuk membenci laki-laki dan/atau untuk menuntut supremasi perempuan saja. Namun sebaliknya, feminisme bertujuan menghapuskan diskriminasi antara yang marginal dan mayoritas, antara yang berkulit putih dan hitam, antara yang feminim dan maskulin, dan tentunya kesetaraan untuk seluruh identitas gender.

Di tahun yang sama, 2014, Emma diangkat menjadi Duta Besar Perempuan Kehormatan PBB. Ia juga terlibat dalam gerakan Campaign for Female Education (Camfed) untuk pemberdayaan anak perempuan di pedesaan Afrika.

4. Cinta Laura Kiehl

Muda dan Berdaya! Inilah 5 Tokoh Feminisme Muda Inspiratif Zaman Nowinstagram.com/claurakiehl

Pada tahun 2019, di usianya yang ke-25, Cinta Laura dinobatkan sebagai Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

Sebagai seorang penyintas, Cinta Laura yang merupakan publik figur ternama di Indonesia turut vokal menyuarakan pengesahan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

Melalui media sosialnya, ia turut mengampanyekan pengarusutamaan gender dalam tatanan sosial dan membangun kesadaran berdasarkan perspektif korban dalam merespons kasus kekerasan seksual. Cinta mengajak siapapun yang mengetahui dan/atau mengalami kekerasan seksual segera menghubungi Layanan SAPA 129 atau WhatsApp ke 08111129129.

5. Jennifer Fan

Muda dan Berdaya! Inilah 5 Tokoh Feminisme Muda Inspiratif Zaman Now(Forbes via usinessbigwigs.com)

Jennifer Fan merupakan founder Arbalet Capital, sebuah perusahaan yang fokus pada bidang investasi di sektor energi dan agrikultur. Saat usia 19 tahun, ia intern di Bank Amerika untuk belajar ekonomi dan investasi dan memantapkan ilmunya dengan bekerja di Morgan Stanley.

Pada tahun 2013, ia mendapatkan penghargaan dari majalah Forbes sebagai Youngest Wall Street Veteran. Fan membuktikan bahwa perempuan bisa berkontestasi di bidang bisnis dan investasi. 

Perempuan dinilai perlu mendobrak tembok patriarki yang memenjarakan perempuan untuk selalu di ruang-ruang domestik saja. Maka perempuan perlu bersolidaritas, mengoptimalkan kemampuan diri, dan tentunya saling bermanfaat untuk sesamanya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani
  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya