Hanni NewJeans Jadi Figur Perlawanan Kelas Pekerja Gen Z

Masih ingat aksi tolak PPN 12 persen kemarin? Yap, berkat kekuatan warga, pajak gak jadi naik. Eh, tapi harga sudah telanjur dibuat naik oleh penjual. Menariknya, di balik soal pajak ini, ada poster seperti gambar di atas yang menjadi figur kelas pekerja Generasi Z (Gen Z).
Dalam aksi tolak PPN 12 persen ini, para KPopers juga turun ke jalan untuk berdemonstrasi. Lalu bagaimana sih sebenarnya idol KPop memengaruhi partisipasi Gen Z dalam partisipasi politik?
1. Mengenal Hanni NewJeans jadi kelas pekerja generasi Z

Member NewJeans ini jadi ikon kelas pekerja Gen Z dimulai sejak kemunculan Hanni Pham sebagai saksi dalam persidangan di Majelis Nasional Korea. Peran Hanni di sana sebagai saksi kasus perundungan di tempat kerja yang melibatkan CEO ADOR, Kim Jooyoung.
Keberanian perempuan bernama asli Pham Ngoc Han ini menggugah semangat para penggemar NewJeans dan KPop di Tanah Air untuk terlibat merespon isu kenaikan PPN 12 persen. Sementara di Korea Selatan, keberanian perempuan keturunan Vietnam-Australia ini juga menuai pujian dari beberapa idol senior.
2. Sebelum tolak PPN 12 persen, KPopers juga terlibat dalam gerakan tolak UU Cipta Kerja

Ternyata, sepak terjang kPopers dalam aktivisme partisipasi politik juga terlihat sebelumnya di gerakan tolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja). Menurut Jurnal Ilmiah yang ditulis Amalia Nur Andini dan Ghaziah Nurika Akhni tahun 2020, kaum muda KPopers di Indonesia juga mengambil bagian dalam aksi menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.
Gerakan ini masif di Twitter yang kini bernama X, serta hidup secara luring. Mereka menggunakan tagar #TolakOmnibusLaw di X. Riset berjudul Exploring Youth Political Participation: K-Pop Fan Activism in Indonesia and Thailand (Menjelajahi Partisipasi Politik Pemuda: Aktivisme Penggemar K-Pop di Indonesia dan Thailand) juga meneliti KPopers di Thailand.
Para penggemar KPop di Thailand mengorganisir pesan ulang tahun idol mereka menggunakan kendaraan tuktuk sebagai medianya. Mereka ambil peran dalam protes pemuda terhadap pemerintah, dan menuntut pembatasan kekuasaan monarki. Para KPopers di Thailand menggunakan tagar #WhatIsHappeningInThailand untuk memberitakan persoalan ini kepada dunia.
3. Aktivisme berbasis penggemar lahir karena beberapa faktor

Brough dan Shresthova dalam jurnal ilmiahnya Fandom meets activism: Rethinking civic and political participation. Transformative Works and Cultures menuliskan aktivisme penggemar dipahami sebagai "upaya yang digerakkan oleh penggemar untuk mengatasi isu-isu sipil atau politik melalui keterlibatan dan penyebaran konten budaya populer yang strategis".
Gerakan para KPopers ini digolongkan dalam gerakan sosial kontemporer. Aktivisme dari penggemar menurut Andini dan Akhni lahir melalui afeksi, kebutuhan untuk menyuarakan pendapat mereka, dan identitas mereka dalam fandom terkait isu-isu tertentu.
Sementara figur Hanni, sebagai idol yang bersaksi di Majelis Nasional Korea pada kasus perundungan dan haknya sebagai pekerja, dianggap memenuhi unsur pemenuhan identitas yang mewakili penggemar. Andini dan Akhni juga memaparkan dalam jurnal mereka. Dari ketiga faktor tersebut, kasus di Indonesia dan Thailand bertepatan dengan isu-isu seperti iklim dan kondisi sosial-politik terkini yang dihadapi oleh negara mereka. Sederhananya, para KPopers ini merasa terwakili karena apa yang dialami idol relate dengan keseharian mereka.
Sehingga, gerakan KPopers di Indonesia jadi pembuktian bahwa mereka tidak apatis. Justru penelitian ini juga mengungkap cara KPopers memahami isu terlebih dahulu sebelum mengunggah ulang poster gerakan. Jadi yang masih menganggap gerakan konvensional efektif, mungkin coba dipikir lagi gerakan kontemporer ala KPopers ini efektif juga. Kamu ada yang KPopers, relate gak? Share pengalaman kamu ya.