7 Tantangan Menolong Seseorang, Yakin Udah Ikhlas?

Jadikan tulisan ini sebagai mawas diri ya

Sebagai makhluk sosial tentu akan saling membutuhkan satu sama lain. Dari sini terwujudlah tolong-menolong. Menolong ini merupakan hal kebaikan yang diajarkan dalam kitab agama. Sesuai janji Tuhan, apabila melakukan kebaikan akan diberi ganjaran yang setimpal.

Ternyata menolong tak hanya sekadar urusan mengulurkan tangan sesuai kemampuan saja, melainkan ada tantangannya tersendiri, lho! Tantangan ini terkadang membuat goyah, yang tadinya niatnya tulus menjadi pudar. Kira-kira tantangan apa saja ya yang dimaksud? Berikut ulasannya.

Baca Juga: 5 Tanda Orang yang Benar-benar Kesulitan dan Butuh Ditolong

1. Siap menerima penolakan

7 Tantangan Menolong Seseorang, Yakin Udah Ikhlas?ilustrasi menolak (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Gak semua orang senang ditolong saat kesusahan. Apalagi ia tak meminta untuk ditolong. Beberapa ada yang merasa dicap lemah jika menerima pertolongan seseorang. Atau bisa juga takut tidak bisa membalas kebaikan orang yang menolongnya. Responnya bermacam-macam.

Menghadapi tipe orang seperti ini, harap dimaklumi. Tak perlu tersinggung jika uluran tanganmu ditolak. Cukup doakan saja agar orang yang kamu anggap perlu pertolongan bisa menyelesaikan masalahnya dengan lancar. Jika suatu saat nanti orang tersebut butuh pertolongan, segeralah untuk menolongnya.

Baca Juga: 7 Alasan Tak Perlu Melarang Teman yang Berhenti Ikut Arisan

2. Orang yang ditolong merasa keenakan dan akhirnya jadi candu

7 Tantangan Menolong Seseorang, Yakin Udah Ikhlas?ilustrasi mendapat pertolongan (unsplash.com/ Katt Yukawa)

Awalnya niat menolong orang tersebut ingin mengurangi beban kehidupannya. Namun seiring berjalannya waktu, ia pun merasa keenakan mendapat suapan dari kamu. Nah, kalau sudah begini posisinya, saatnya kamu yang pegang kendali.

Jika kamu tidak bisa menolaknya secara tegas, orang tersebut akan berpangku tangan terus tanpa usaha sama sekali. Biasanya tantangan ini sulit untuk dihadapi bagi orang yang merasa gak enak atau people pleaser.

3. Siap sakit hati

7 Tantangan Menolong Seseorang, Yakin Udah Ikhlas?ilustrasi sakit hati (unsplash.com/ZACHARY STAINES)

Menolong orang terkadang ada sisi negatif untuk diri juga, lho! Kok, bisa? Hanya karena sudah menolongnya dari kesusahan, tiba-tiba muncul rasa ingin mengatur kehidupannya. Mulai dari urusan karier hingga jodoh.

Kemudian merasa kecewa jika orang yang telah ditolong berbeda pendapat. Menyesal telah membantunya. Kalau sudah begini, apakah ini yang dinamakan ikhlas dalam menolong? Ini sama saja mengharap balasan, bukan? Walau bukan materi.

4. Siap untuk tidak mengingat apa yang telah diberi

7 Tantangan Menolong Seseorang, Yakin Udah Ikhlas?ilustrasi merenung (unsplash.com/Anthony Tran)

"Kalau kamu gak ditolong sama aku, kamu gak bisa sesukses ini" atau "Udah ditolong masih aja kelakuannya buruk, gak pernah berubah!"

Nah, kalimat tersebut akan muncul jika orang yang ditolong membuat ulah. Kamu jadi lupa akan prinsip hingga mengungkit-ungkit kebaikanmu yang dulu. Ingatlah bahwa ini merupakan ujian dari Tuhan, terlepas dari perlakuan yang ditolong itu bak kacang lupa kulitnya. Awalnya ikhlas menolong malah jadi pudar hanya karena fokus pada orang yang ditolong membuatmu kecewa.

5. Menahan diri untuk gak kepo

7 Tantangan Menolong Seseorang, Yakin Udah Ikhlas?ilustrasi berbicara (unsplash.com/ LinkedIn Sales Solutions)

Masa bodoh atau cuek gak selamanya buruk asalkan pandai menempatkannya. Setuju gak? Apalagi dalam hal tolong-menolong. Beberapa orang ada yang ingin tahu kehidupan pribadi seseorang yang telah ditolong.

Dengan alasan kalau ada apa-apa, langsung segera menolong. Bukan merasa aman melainkan terganggu karena orang yang ditolong menjadi tak leluasa.

6. Siap dicela

7 Tantangan Menolong Seseorang, Yakin Udah Ikhlas?ilustrasi bertengkar (unsplash.com/Obie Fernandez)

Lho, kok dicela? Bukannya kalau menolong malah mendapat pujian dari mana pun? Eits, jangan salah! Kembali lagi pada konsep, rambut boleh sama hitam, tapi hati siapa yang tahu. Awalnya yang ditolong mengucapkan terima kasih sampai memuji setinggi langit. Begitu ada kejadian yang menimpanya malah menyudutkan si penolong.

Contoh kasus, kamu memberikan sedikit uang kepada keluarga yang lagi kesusahan. Namun dalam perjalanannya, tiba-tiba yang ditolong ini kecopetan. Ia mulai bercerita kepada orang lain bahwa uang yang kamu beri gak berkah. Kabar buruk itu akhirnya sampai ke telinga kamu.

7. Siap untuk tidak diakui

7 Tantangan Menolong Seseorang, Yakin Udah Ikhlas?ilustrasi tak diakui (unsplash.com/DANNY G)

Ingin diakui sebenarnya wajar. Namun ketika menolong orang niatnya untuk mendapatkan pengakuan, sebaiknya jangan dilakukan dulu. Hal ini akan membuat kamu sakit hati. Akan berbeda rasanya jika kamu gak butuh pengakuan. Karena suatu saat nanti, pertolongan kamu gak dihargai sama sekali. Jadi kamu harus siap untuk itu. 

Tujuh tantangan di atas bukan berarti kamu jadi takut untuk menolong seseorang. Poin-poin tersebut hanya sebagai mawas diri, apakah sudah ikhlas apa belum dalam menolong orang lain? Jika ikhlas, dijamin kamu pasti bisa menghadapi tantangan di atas.

Dyan Yudhistira Photo Community Writer Dyan Yudhistira

IG: @dyanyudhis // Terima kasih sudah mau membaca. Semoga bahagia selalu. Aamiin..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya