TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bukan Hemat, Ini 5 Tanda Kamu Terlalu Pelit pada Diri Sendiri 

Siapa nih yang seperti ini?

ilustrasi wanita bimbang (pexels.com/Liza Summer)

Apa kamu termasuk orang yang perhitungan ketika mengeluarkan uang untuk diri sendiri? Apakah kamu hanya mau membeli barang ketika sudah mencapai sesuatu? Walaupun tahu bahwa kamu memerlukan barang itu, kamu tetap merasa harus menunggu momen yang pas sampai merasa layak untuk mendapatkannya. 

Sikap terlalu pelit pada diri sendiri seringkali disalah artikan sebagai hemat. Padahal dua hal itu jelas berbeda. Terlalu pelit berarti kamu terlalu mengutamakan uang sampai mengabaikan kepentingan diri sendiri.

Nah biar gak salah kaprah, simak yuk di bawah ini tanda-tanda bahwa kamu terlalu pelit untuk diri sendiri:

Baca Juga: 5 Alasan Mantan Masih Sering Chat Kamu, Coba Tetap Jaga Jarak

1. Kamu berpikir ribuan kali untuk membeli barang, padahal perlu dan sudah punya budget

ilustrasi wanita bimbang (pexels.com/Thirdman)

Coba cek, apakah ada barang yang kamu perlukan, tapi selalu kamu tunda-tunda untuk membelinya? Bukan karena nggak ada budget, tapi kamu merasa sayang untuk membelanjakan uang itu. Jadi kamu menunda-nunda dengan alasan bahwa kamu belum terlalu membutuhkannya saat ini.

Tapi ketika kamu benar-benar sedang perlu, kamu panik dan menyalahkan diri sendiri. Padahal dulu saat ada kesempatan untuk beli, malah menunda-nunda. Jangan diulangi ya. Belajar dari pengalaman, lebih baik sedia payung sebelum hujan.

2. Lebih melihat produk dari segi harganya, ketimbang kualitas

ilustrasi wanita belanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Ada harga, ada kualitas. Tentu membelanjakan sesuatu juga harus disesuaikan dengan budget yang ada, tapi pertimbangkan juga kualitas yang didapat.

Perbedaan harga sedikit pun bisa berpengaruh besar. Contoh, kamu hendak membeli tas. Dari dua produk dengan dua harga berbeda, tentu ada banyak perbedaan. Perhatikan perbedaan tersebut, seperti bahan, kain, dan lain-lain.

Membeli barang murah tapi rusak malah tidak efektif dan akan menghabiskan lebih banyak uang. Pada akhirnya, malah nggak hemat.

3. Merasa harus mencapai sesuatu dulu baru bisa membeli barang

ilustrasi merenung (pexels.com/George Milton)

Mirip seperti poin pertama, hanya bedanya di sini kamu selalu cari-cari alasan agar tidak merasa bersalah telah menghabiskan uang. Misalnya kamu menargetkan diri sendiri untuk dapat promosi kerja dulu, baru mau membeli sepatu.

Padahal, sepatumu sudah koyak dan harus diganti. Tapi kamu merasa harus mencapai sesuatu dulu agar sepadan dengan uang yang dikeluarkan.

4. Menghindari mengeluarkan biaya untuk investasi ilmu 

ilustrasi wanita menghemat (pexels.com/Liza Summer)

Saat mau membeli buku, kamu mikir dua kali. Saat mau ikut kursus, mikir berkali-kali. Padahal, kamu tertarik dengan topiknya. Budget pun ada.

Tapi lagi-lagi, kamu merasa sayang mengeluarkan uang untuk sesuatu yang nggak kelihatan. Membeli buku dan ikut khursus termasuk dalam investasi ilmu, di mana kamu menambah skill dan pengetahuan.

Nggak perlu sayang mengeluarkan uang untuk itu. Apalagi jika kamu memang mampu. Namanya saja investasi, ya jelas manfaatnya baru terlihat dalam jangka panjang.

Verified Writer

Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya