4 Alasan Orang Sukses Biasanya Punya Sifat Jahat

Istilah dark triad pertama kali ditemukan oleh dua orang peneliti pada tahun 2002 dan diterbitkan dalam Journal of Research and Personality. Sederhananya, dark triad adalah tiga perilaku negatif yang berbeda, namun saling terkait. Ketiga sifat tersebut adalah narsisme, machiavellianisme, dan psikopati. Menurut seorang psikoterapis, Paul Hokemeyer PhD, inti dari tipe ini adalah ketidakpedulian terhadap orang lain dan obsesi terhadap diri sendiri.
Individu psikopati umumnya tidak jujur, egosentris, ceroboh, dan kejam. Sementara machiavellianisme lebih terkait dengan pesona dangkal, manipulasi, penipuan, dan impulsif. Terakhir narsisme berhubungan dengan perasaan kebanggaan yang tidak realistis, rasa harga diri yang berlebihan, namun memiliki rasa insecure dan tidak stabil di dalamnya. Meskipun sifat-sifat ini diasosiasikan dengan karakter negatif, ada beberapa alasan mengapa ketiga perilaku ini berkaitan dengan kesuksesan. Simak artikel berikut.
1.Memiliki ambisi besar untuk menang

Seperti dikutip sebelumnya, hal yang paling mendefinisikan ketiga perilaku ini adalah ketidakpedulian terhadap orang lain dan obsesi terhadap diri sendiri. Orang-orang dengan dark triad biasanya licik dan menghalalkan segala cara untuk menang. Namun, ada sisi gelap dan sisi terang dari hal tersebut.
Orang dengan dark triad menjadi lebih terbuka dengan pengalaman baru, memiliki keingintahuan tinggi, dan kepercayaan diri yang tinggi. Selain itu, ciri-ciri orang dengan dark triad cenderung meningkatkan daya saing. Penelitan lain menunjukkan kecenderungan orang dengan perilaku psikopat dan machiavellianisme melakukan taktik rayuan serta intimidasi untuk memikat atasan maupun menakuti para pesaing.
2.Seorang narsistik lebih dipercaya

Narsisme didefinisikan sebagai perasaan superior dan berhak, namun di balik semua itu masih ada perasaan insecure. Sebuah studi longitudinal selama 15 tahun menemukan, bahwa individu dengan karakteristik narsisme dan psikopati cenderung menduduki puncak hierarki organisasi dan memiliki tingkat pencapaian finansial yang lebih tinggi. Sebuah penelitian menunjukkan ada hubungan antara sebuah kepemimpinan dan sifat narsime.
Menurut satu definisi, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengartikulasikan tujuan dengan jelas dan membuat orang lain mengikutinya. Orang narsisme tenggelam dalam kecintaan pada dirinya sendiri. Mereka hanya berfokus pada sesuatu yang memberi keuntungan untuk dirinya. Mereka juga cenderung menawan dan berkarisma. Orang narsisme akan bekerja keras untuk mencapai tujuannya. Dan yang terpenting, mereka juga memiliki kepercayaan diri tinggi sehingga mampu memikat dan mendapat kepercayaan dari orang lain.
3.Machiavellianisme, manipulator yang mampu memengaruhi orang lain

Machiavellianisme diambil dari nama sang penemu yaitu Niccolo Machiavelli. Individu dengan perilaku ini ditandai dengan manipulatif yang tidak bermoral, mereka juga memiliki ambisi untuk selalu berada di posisi yang diuntungkan atau berada di puncak. Seorang machiavellianisme dapat menghalalkan segala cara untuk menang. Keahliannya dalam memanipulasi seseorang didukung oleh tingginya empati kognitif, yaitu kemampuan untuk memahami keadaan mental orang lain.
Namun pada tingkat yang sehat, kemampuan manipulasi dapat menguntungkan. Secara tidak sadar, kita pun sering melakukannya. Teknik rayuan, ancaman, atau permainan manipulasi sederhana terkadang dibutuhkan. Faktanya, memanipulasi orang untuk mencapai tujuan yang menguntungkan bagi mereka dan diri kita sendiri adalah inti dari kepemimpinan yang baik.
4.Seorang psikopati berani ambil risiko besar

Kepribadian psikopati dekat dengan antisosial. Mereka umumnya memiliki kekurangan empati, dingin secara emosional, impulsif, dan cenderung mengambil risiko besar. Para psikopati biasanya tidak peduli dengan pendapat orang lain, mereka cenderung tidak memiliki rasa malu dan penyesalan saat melakukan kesalahan. Individu dengan kepribadian psikopati bangkit dari kegagalan dengan sangat cepat. Karena itu mereka sangat rela melakukan kesalahan dan mengambil risiko.
Apakah kita harus menjadi orang jahat untuk sukses?
Tiga kepribadian ini, yaitu narsisme, machaivellianisme, dan psikopati adalah sesuatu yang berbahaya. Karena biasanya mereka tidak ragu merugikan pihak lain demi kelancaran tujuannya sendiri. Namun, dari sini kita belajar bahwa ada sisi terang dari perilaku-perilaku tersebut. Seperti kata pepatah, semuanya lebih baik ketika tidak berlebihan. Rasa egoistik yang sehat dapat membantu kita dalam mencapai kesuksesan.