Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Konsep Green Architecture, Solusi buat Tata Ruang di Bali

ilustrasi rumah dengan pekarangan pohon (pexels.com/Stanly8853)
ilustrasi rumah dengan pekarangan pohon (pexels.com/Stanly8853)

Green architecture atau secara harfiah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi arsitektur hijau. Menurut Akademisi Arsitektur Tradisional Bali dan Pegiat Tata Ruang, Prof Putu Rumawan Salain, green architecture dapat menjadi satu opsi solusi atas sengkarut tata ruang di Bali.

“Kalau bicara soal apa green architecture itu bagaimana kita tidak menghancurkan tanaman-tanaman bukit untuk keperluan bangunan,” kata Rumawan kepada IDN Times.

Lalu apa saja konsep green architecture dan implementasinya? Berikut ulasan selengkapnya.

1. Konsep bangunan berkinerja tinggi dan ramah lingkungan

ilustrasi jendela rumah (unsplash.com/Toa Heftiba)
ilustrasi jendela rumah (unsplash.com/Toa Heftiba)

Mungkin kalian jadi berpikir, maksud bangunan berkinerja tinggi itu apa ya? Maksudnya adalah bangunan berkonsep ini menggunakan berbagai aspek yang mendayagunakan fungsi material, bukan sebatas estetika saja. Misalnya, bangunan dengan banyak jendela tujuannya supaya tidak perlu menyalakan lampu saat ada matahari.

Bangunan dengan kinerja tinggi, contohnya, tidak menggunakan air conditioner atau kipas angin. Sebagai penyejuk alami, bangunan tipe ini akan berdesain terbuka dan mengandalkan angin sebagai penyejuk ruangan sekitar.

Keramik pada bangunan konsep ini biasanya bermotif kasar. Ini bertujuan untuk mengurangi pantulan panas yang dihasilkan dinding berkaca. Ada juga menggunakan trik kolam air di sekitar bangunan. Tujuannya untuk mereduksi panas matahari sehingga udara lebih sejuk dan lembap.

2. Konsep bangunan berkelanjutan atau sustainable

ilustrasi panel surya di perumahan (123rf.com/moisseyev)
ilustrasi panel surya di perumahan (123rf.com/moisseyev)

Membangun dan merencanakan adalah hal yang amat dekat nih. Tipe bangunan dengan konsep berkelanjutan dan sustainable memiliki konsep yang telah direncanakan matang.

Bukan sekadar konsep yang mewah dan megah. Konsep bangunan berkelanjutan akan menelaah lahan lingkungan wilayah yang sangat terbatas. Meskipun lahan terbatas, dengan perencanaan matang dan memikirkan dampak lingkungan. Maka, bangunan ini akan lahir dengan konsep alami dan natural.

Biasanya konsep bangunan ini akan berpadu dengan konsep teknologi tinggi. Kerennya, bangunan dengan konsep ini memungkinkan terus bertahan dalam jangka panjang karena tidak merusak lingkungan sekitar.

3. Memiliki konsep future healthy

ilustrasi rumah kayu (pexels.com/osman)
ilustrasi rumah kayu (pexels.com/osman)

Konsep selanjutnya yaitu future healthy atau kesehatan masa depan. Jika kamu melihat bangunan atau rumah dengan banyak tanaman perindang dengan atap berisi tanaman rambat. Yup, itu adalah satu ciri bangunan atau rumah berkonsep kesehatan masa depan.

Keberadaan tanaman rindang yang mengelilingi bangunan akan menambah kesejukan di sekitar. Nuansa rumah akan bertambah tenang dan baik untuk kesehatan mental penghuninya. Ciri lainnya yaitu dinding bangunan berlapis pelindung sinar UV agar kulit penghuninya tidak terpapar matahari terik secara langsung.

Alih-alih menggunakan lift atau eskalator, bangunan konsep ini akan menggunakan tangga untuk menuju ke atas bangunan lainnya. Sebab penggunaan lift meminimalisir ruang gerak orang di dalamnya dan dari sisi lingkungan akan hemat energi listrik.

4. Berkonsep mendukung iklim

ilustrasi rumah dengan pekarangan bunga dan pohon (pexels.com/emetzner130)
ilustrasi rumah dengan pekarangan bunga dan pohon (pexels.com/emetzner130)

Orang-orang yang menganut konsep ini memiliki perhitungan yang baik atas kondisi iklim. Mereka tidak akan memaksakan bangunan minimali dengan pengggunaan ac berlebih di negara iklim tropis. Mereka akan menggunakan konsep bangunan dengan banyak ventilasi dan ruang pertukaran udara.

Sehingga jika mengetahui tinggal dalam negara beriklim tropis (khatulistiwa), bangunan ini akan menyisakan ruang resapan saat penghujan. Satu sisi, pada saat kemarau tiba, bangunan ini akan tetap sejuk secara alami.

5. Bangunan dengan konsep estetika berdampak

ilustrasi atap rumah (pexels.com/nadine)
ilustrasi atap rumah (pexels.com/nadine)

Estetika berdampak maksudnya adalah menggunakan sisi keindahan dan tetap mempertimbangkan dampak baik ke lingkungan. Misalnya, penggunaan atap hijau dengan tanaman akan menunjukkan keindahan.

Sisi lainnya juga berfungsi sebagai penangkap panas agar tidak terserap ruangan. Atap dengan tanaman Ini juga menurunkan suhu panas di siang hari dan sejuk di malam hari untuk lingkungan sekitarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ni Komang Yuko Utami
Irma Yudistirani
Ni Komang Yuko Utami
EditorNi Komang Yuko Utami
Follow Us