5 Kebiasaan yang Bikin Rumah Jadi Tidak Bersih dan Nyaman

Siapa sih yang gak betah kalau melihat rumahnya bersih dan nyaman. Untuk mewujudkan itu, tentu saja harus rutin membersihkan rumah. Namun, ada beberapa kebiasaan yang justru membuat rumah menjadi tidak bersih dan nyaman.
Alih-alih mempercepat proses membersihkan rumah, justru membuat hal sebaliknya. Apa saja kebiasaan buruk ini? Berikut penjelasannya, yang dikutip dari Thespruce.com.
1. Membiarkan tumpukan kertas yang sudah tak terpakai

Walaupun sekarang serba digital, namun ada beberapa hal yang masih menggunakan kertas. Contohnya kertas lembar ulangan anak, tugas sekolah, kuitansi, koran, komik, atau majalah. Biasanya benda-benda tersebut dibiarkan menumpuk di rumah. Namun sebaiknya tidak menyimpan kertas bekas dalam waktu lama.
Pilah-pilahlah kertas yang ada di rumahmu. Kertas yang tidak digunakan sebaiknya dibawa ke bank sampah. Jika punya majalah, buku, atau sejenisnya yang masih layak digunakan, kamu bisa menyumbangkannya ke berbagai tempat. Jika kamu akan membuang dokumen-dokumen yang sudah tidak terpakai, sebaiknya masukkan dulu ke mesin pemotong kertas.
2. Menggunakan terlalu banyak produk pembersih

Terkadang seseorang sering menggunakan produk pembersih dalam jumlah yang banyak. Karena anggapannya adalah semakin banyak produk yang dimiliki, akan memudahkan proses membersihkan area rumah. Benarkah seperti itu? Ternyata menggunakan terlalu banyak pembersih justru dapat meninggalkan lapisan yang dapat menarik kotoran.
Selain itu, mencampur penggunaan berbagai jenis produk pembersih dalam satu waktu, juga dapat menimbulkan hal yang tidak baik bagi proses pembersihan. Sebaiknya gunakan satu jenis produk pembersih saja, dengan jumlah sesuai yang direkomendasikan oleh produsen produk tersebut. Menggunakan produk pembersih yang berlebihan juga membuat kamu lebih boros penggunaan air. Kamu akan lebih banyak menggunakan air untuk membilas sisa cairan tersebut.
3. Membersihkan dengan alat yang kotor

Alih-alih mendapatkan hasil yang bersih, justru rumahmu akan bertambah kotor. Sapu atau spons yang kotor hanya akan mendatangkan lebih banyak kotoran dan bakteri. Sebelum membersihkan rumah, cek dan perhatikan alat-alat tersebut terlebih dahulu.
Jika terlihat kotor, kamu bisa membersihkannya terlebih dahulu. Luangkan waktu untuk membersihkan alat pembersih tersebut secara rutin atau teratur. Jika alat tersebut sudah tidak bisa dibersihkan atau dipakai lagi, sebaiknya diganti dengan alat yang baru.
4. Menyimpan produk dan alat pembersih secara sembarangan

Kamu perlu menyimpan beberapa produk maupun alat pembersih dengan rapi. Sebaiknya produk-produk pembersih ditempatkan dalam satu wadah, atau ditaruh di dalam satu area.
Misalnya pembersih kamar mandi, bisa ditaruh dalam satu wadah tas kecil di dekat kamar mandi. Sedangkan untuk pembersih cucian piring, kamu bisa menaruhnya di dekat lokasi wastafel.
Untuk alat pembersih, kamu bisa menaruhnya di gudang atau area tertentu yang tersembunyi dari pandangan tamu. Kumpulkan alat-alat ini pada satu tempat untuk memudahkan pencarian saat akan menggunakannya. Hindari menaruh alat-alat ini di bawah sinar Matahari langsung atau terkena hujan.
5. Melakukan proses pengelapan paling akhir

Banyak orang melakukan proses pengelapan debu paling terakhir setelah melakukan proses bersih-bersih lainnya. Hal ini dinilai kurang tepat, karena dapat membuat ruangan kembali kotor. Sebaiknya sebelum membersihkan lantai menggunakan sapu atau vacuum cleaner, kamu melakukan pengelapan terlebih dahulu.
Mulailah mengelap atau membersihkan debu dari area yang paling tinggi. Setelah selesai, kamu bisa melanjutkan menyapu atau melakukan penyedotan debu dengan vacuum cleaner. Pastikan kamu mengganti lap jika debunya sudah banyak menempel pada lap tersebut.
Saat membersihkan rumah, janganlah menunggu pekerjaan menumpuk atau rumah terlalu kotor. Hal ini semakin membuatmu malas membersihkannya. Lakukan secara rutin saat kamu memiliki waktu luang. Jangan lupa saat menggunakan produk pembersih, bacalah aturan pemakaiannya.