5 Tips Mencegah Anak Jadi Generasi Strawberry yang Lemah! 

Lakukan sedini mungkin ya biar gak semakin parah 

Era digital dengan berbagai kecanggihan teknologi yang memanjakan dan menawarkan berbagai kemudahan, sangat berpotensi melahirkan generasi strawberry. Apa itu generasi strawberry? Dalam buku Strawberry Generation Mengubah Generasi Rapuh Menjadi Generasi Tangguh karya Prof Rhenald Kasali, istilah tersebut mengilustrasikan tentang generasi muda saat ini.

Hal tersebut dicontohkan dengan menggunakan perumpamaan buah stroberi yang terlihat menawan pada bagian luar, tapi ternyata rapuh apabila terbentur. Contoh analogi tersebut menunjukkan anak muda masa kini yang terbilang kreatif dan inovatif, tetapi memiliki mental yang lemah. Mereka seakan tidak siap dihadapkan dengan masalah realita kehidupan.

Dalam kondisi inilah orangtua memegang peranan yang sangat besar untuk mencegah terjadinya generasi strawberry yang lemah. Nah berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah anak menjadi generasi strawberry yang lemah:

Baca Juga: Mengapa Ayah Harus Terlibat dalam Pengasuhan Anak? Ini 5 Alasannya

1. Bangun suasana belajar yang menyenangkan

5 Tips Mencegah Anak Jadi Generasi Strawberry yang Lemah! ilustrasi suasana belajar menyenangkan (pexels.com/Ivan Samkov)

Dalam mencegah anak menjadi generasi strawberry yang lemah, orangtua dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Belajar adalah sebuah cara untuk memperluas pengetahuan anak. Kemampuan literasi sangat penting untuk dapat membuat anak berpikir kritis.

Namun tantangan terbesar dari belajar adalah rasa bosan sehingga anak jadi malas belajar. Hal tersebut bisa disiasati dengan hal-hal yang disukai oleh anak, lalu aplikasikan hal itu. Suasana pembelajaran pun jadi lebih seru dan menyenangkan.

Anak akan terbiasa belajar dan mencari tahu hal-hal melalui lewat media buku atau alat belajar elektronik lainnya. Orangtua dapat menjadi pendamping dan membantu membangun inovasi pembelajaran agar anak tidak bosan untuk belajar. Jika hal tersebut bisa berjalan lancar, maka literasi yang diperlukan anak pun akan terpenuhi.

2. Berikan tantangan kepada anak untuk meraih sesuatu

5 Tips Mencegah Anak Jadi Generasi Strawberry yang Lemah! Ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebagian besar anak muda yang masuk dalam strawberry generation adalah anak yang berasal dari keluarga berada. Tak jarang hal tersebut membuat sebagian besar anak tidak menghadapi kesulitan yang bearti dalam hidupnya. Anak terbiasa hidup nyaman dan bisa mendapatkan dengan mudah apapun yang ia mau.

Walaupun hidup berkecukupan, orangtua harus memberikan tantangan kepada anak. Hal tersebut bisa dimulai dengan hal-hal sederhana. Dengan begitu, anak pun akan lebih menghargai setiap proses untuk meraih sesuatu. 

3. Berikan deadline pada tugas yang diberikan

5 Tips Mencegah Anak Jadi Generasi Strawberry yang Lemah! ilustrasi anak mengerjakan deadline tugas (pexels.com/August de Richelieu)

Berikutnya, orangtua juga dapat memberikan tugas rumah yang bisa dikerjakan anak. Berikanlah deadline atau durasi waktu pengerjaan pada setiap hal yang dilakukan. Hal tersebut juga bisa mengasah time management anak sehingga menjadikan mereka pribadi yang disiplin dan tepat waktu.

Dalam menentukan deadline, akan membuat anak belajar tentang pentingnya menghargai waktu. Tidak hanya itu, anak pun akan belajar bagaimana caranya untuk memaksimalkan pekerjaan yang dilakukannya agar bisa selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan. 

4. Mengedukasi anak tentang pentingnya sebuah tanggung jawab

5 Tips Mencegah Anak Jadi Generasi Strawberry yang Lemah! ilustrasi keluarga tanpa TV (IDN Times/Mardya Shakti)

Peranan penting lainnya dari orangtua dalam mencegah anak menjadi generasi strawberry yang lemah, yaitu dengan mengedukasi pentingnya rasa tanggung jawab. Rasa tanggung jawab bisa diajarkan pada anak lewat beberapa tugas yang bisa dikerjakannya. Contohnya dengan menyuruh anak untuk menyelesaikan tugas sekolahnya.

Tanggung jawab ini menjadi sesuatu yang teramat penting, terutama apabila nantinya anak telah memasuki dunia kerja. Memiliki rasa tanggung jawab tidak bisa dibangun hanya dalam waktu satu atau dua hari, melainkan harus dipupuk sedini mungkin. 

5. Mengajarkan anak untuk belajar memecahkan masalah

5 Tips Mencegah Anak Jadi Generasi Strawberry yang Lemah! ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Supaya anak mempunyai mental yang kuat dan tangguh, orangtua tentu bisa mengajarkan anak agar dapat memecahkan masalah. Berdasarkan fenomena yang terjadi saat ini, banyak gen Z yang berbakat dan kreatif, namun mempunyai mental yang lemah.

Tidak sedikit dari generasi muda tersebut tidak mampu memecahkan masalah atau tantangan yang tengah dihadapai. Oleh sebab itu, problem solving perlu diajarkan pada anak sedini mungkin agar mereka bisa memecahkan masalahnya sendiri. 

Tidak hanya itu, dengan mengajarkan anak problem solving, dapat merangsang kecerdasan anak dalam berpikir. Dilansir dari orami.co.id, sebuah penelitian terkait pediatrics & child health, memperlihatkan bahwa mengajarkan anak memecahkan masalah dapat membuatnya cerdas. Anak dituntut untuk berpikir dan menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya.

Nah, itulah tips-tips yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah anak menjadi strawberry generation yang lemah. Semoga bermanfaat ya!

Desi Liati Photo Community Writer Desi Liati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya